Sabtu, 25 Juli 2020

Alasan Ilmiah Kenapa Pagi Hari Waktu Terbaik untuk BAB

Bagi sebagian orang keinginan untuk buang air besar (BAB) muncul setelah bangun tidur. Menurut para ahli, pagi hari memang menjadi waktu yang tepat untuk buang air besar.
Seorang ahli gastroenterologi mengatakan kepada Women's Health, pagi hari adalah waktu terbaik untuk BAB, karena saat seseorang tidur tubuh bekerja keras untuk mencerna makanan. Setelah bangun tidur disarankan mengeluarkan sisa-sisa pencernaan.

Sementara itu, Dr Kenneth Koch, kepala gastroenterologi di Wake Forest Baptist Medical Center, dikutip dari Huffpost, mengatakan hal yang sama, yaitu waktu terbaik untuk buang air besar adalah di pagi hari setelah bangun tidur. Sebab, usus kecil bekerja keras menghancurkan semua makanan yang dimakan pada malam sebelumnya, sehingga baik untuk dikeluarkan dalam waktu 30 menit setelah bangun.

Di pagi hari, usus besar akan mulai berkontraksi untuk memindahkan kotoran sehingga kotoran siap untuk keluar dari dalam tubuh. Makan juga dapat memicu usus berkontraksi. Faktor utama agar tubuh rutin buang air besar pada pagi hari adalah mengonsumsi segelas air putih, kopi, buang-buahan, sayur, dan makanan yang mengandung serat.

Sebenarnya tidak ada masalah seseorang membuang air besar kapan saja. Menurut Dr Sarina Pasricha, ahli gastroenterologi, dikutip dari Fatherly, mengatakan memang pagi hari merupakan waktu terbaik untuk buang air besar.

Namun, hal itu tidak dijadikan ukuran seseorang untuk buang air besar karena setiap orang berbeda-beda dalam masalah pencernaan. Yang terpenting, jangan pernah memaksa untuk buang air besar.

"Tidak apa-apa untuk tidak buang air besar di pagi hari selama seseorang melakukan buang air besar setiap hari." kata Dr Pasricha, dikutip dari Fatherly.

Ssst! Semburan Mikrodroplet Saat Berbicara Mungkin Bisa Tularkan Corona

Para ilmuwan meyakini SARS-CoV-2, virus Corona penyebab COVID-19, bisa bertahan di udara dalam bentuk mikrodroplet yang keluar saat bernapas maupun berbicara. Yang belum bisa dipastikan adalah, apakah virus dalam mikrodroplet tersebut bisa menular.
Sebuah bukti baru ditemukan oleh para ilmuwan di University of Nebraska, dan dipublikasikan dalam bentuk pre-print di medrxiv.com. Temuan ini menunjukkan virus yang diambil dari mikrodroplet bisa bereplikasi atau menggandakan diri di laboratorium.

Dalam penelitian ini, mikrodroplet didefinisikan punya ukuran di bawah 5 mikron. Dengan ukuran sekecil ini, mikrodroplet bisa melayang-layang di udara dan berpindah tempat lebih dari 2 meter sebagaimana dianjurkan dalam physical distancing.

Perlu dicatat, penelitian ini belum melalui telaah sejawat. Artinya, masih sangat mungkin diperdebatkan di kalangan para ilmuwan.

Peneliti yang sama mempublikasikan sebuah riset bulan Maret silam, yang menunjukkan bahwa virus masih bertahan dalam bentuk airborne di ruangan pasien perawatan COVID-19. Penelitian itu akan segera dipublikasikan dalam sebuah jurnal.

Sudah Olahraga, Berat Badan Tidak Turun Juga? Ini 5 Tips Mengatasinya

Aturan sederhana dalam menurunkan berat badan adalah dengan memastikan jumlah kalori yang dikonsumsi harus lebih sedikit dari jumlah kalori yang dibakar. Karena itu, penting bagi kita untuk mengatur pola makan sehari-hari.
Tak lupa, kita juga perlu untuk berolahraga agar pembakaran kalori dalam tubuh bisa lebih efektif. Kurang olahraga bisa memicu berbagai macam penyakit, seperti kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan lain-lain. Sebelum hal itu terjadi, sebaiknya dari sekarang mulailah untuk mengatur pola makan sehari-hari.

Dikutip dari Times of India, ahli gizi klinik dan diet, Lavleen Kaur membagikan tips bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan:

1. Kontrol porsi makan
Penting bagi kamu untuk mengontrol porsi makan jika ingin menurunkan berat badan. Batasilah asupan kalori dalam sehari, karena ketika makan berlebihan semua kalori ekstra akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak.

Kamu bisa mengikuti panduan isi piringku dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yakni dianjurkan untuk memenuhi setengah dari piring dengan sayur dan buah-buahan, serta setengah piringnya lagi diisi dengan makanan pokok dan lauk-pauk.

2. Hindari makanan olahan
Menurut Lavleen, sebaiknya kita perlu menghindari berbagai macam makanan olahan yang tinggi akan garam, gula putih, dan minyak.

Karena itu, ia menyarankan agar kita mengganti makan-makanan tersebut dengan yang lebih bernutrisi. Misalnya, menggunakan minyak zaitun dalam mengolah makanan agar lebih sehat, lalu mengganti rasa manis dari gula putih dengan madu, dan lain-lain.
https://kamumovie28.com/juuni-taisen-juuni-taisen-zodiac-war-episode-9/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar