Minggu, 26 Juli 2020

Peneliti China Desak Trump Minta Maaf Atas Klaim Corona dari Lab Wuhan

Seorang ilmuwan terkemuka di laboratorium Wuhan mendesak permintaan maaf dari Donald Trump. Ketua Pusat Penyakit Menular di Institut Virologi Wuhan, Shi Zhengli, mengecam pemerintah AS karena menghentikan pendanaan untuk penelitian bersama dengan para ilmuwan Amerika.
Shi juga telah menyangkal tuduhan bahwa anggota timnya telah melakukan kontak dengan virus Sars-CoV-2 penyebab COVID-19 sebelum terdeteksi di kota akhir tahun lalu, dengan mengatakan klaim Trump bahwa Corona bocor dari lab Wuhan benar-benar bertentangan dengan fakta.

"Ini membahayakan dan mempengaruhi pekerjaan akademik dan kehidupan pribadi kita. Dia berhutang permintaan maaf kepada kami," kata Shi dalam wawancara dengan Science, dikutip dari South China Morning Post.

Shi dijuluki 'wanita kelelawar' setelah melakukan sejumlah penelitian mengenai Sars-CoV-2 pada kelelawar. Shi dan kepala aliansi EcoHealth dari AS, Peter Daszak, telah bekerjasama mempelajari bagaimana virus Corona berpindah dari kelelawar ke manusia dan sejauh ini telah membuat beberapa penemuan penting.

Namun klaim virus Corona berasal dari lab Wuhan membuat kerjasama itu dihentikan.

"Kami tidak memahami adanya penghentian dukungan pendanaan untuk kolaborasi kami dan merasa hal itu benar-benar tidak masuk akal," tegasnya.

Sejauh ini, Trump dan beberapa pejabat AS lainnya masih terus membuat pernyataan tanpa bukti bahwa virus Corona berasal dari lab Wuhan dan peneliti di sana sengaja 'meloloskan' virus.

Asal-usul COVID-19 sendiri hingga saat ini masih belum diketahui. Para peneliti umumnya percaya Corona berasal dari kelelawar yang menulari manusia. Kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut telah mengirimkan tim ke Wuhan untuk mempelajari sumber awal virus Corona yang kini jadi pandemi.

Update Corona Indonesia 26 Juli: 98.778 Positif, 56.665 Sembuh

Jumlah kasus konfirmasi positif virus Corona COVID-19 di Indonesia bertambah 1.492 kasus pada Minggu (26/7/2020). Total kasus positif menjadi 98.778 kasus, dari jumlah tersebut ada 56.665 kasus sembuh dan 4.781 kasus meninggal.
Sebelumnya, pada Sabtu (25/7/2020), jumlah kasus positif tercatat sebanyak 97.286 kasus, sembuh 55.354 kasus, dan meninggal 4.714 kasus.

Update data virus Corona COVID-19 kali ini tidak lagi disiarkan seperti sebelumnya. Namun perkembangannya tetap bisa dipantau di situs covid19.go.id.

Detail perkembangan kasus Corona di Indonesia pada Minggu (26/7/2020) adalah sebagai berikut.

1. Jumlah kasus positif bertambah 1.492 menjadi 98.778 kasus.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 1.301 menjadi 56.665 kasus.
3. Jumlah pasien meninggal bertambah 67 menjadi 4.781 kasus.

Rencana Cadangan Jika Vaksin Corona Tak Bisa Terwujud dalam Waktu Dekat

Perkembangan vaksin Corona di Amerika Serikat (AS) telah menunjukkan hasil yang baik. Bahkan, pakar kesehatan terkemuka di AS, Dr Anthony Fauci, menyatakan harapannya terhadap kemajuan perkembangan vaksin tersebut.
Namun, sejumlah pakar lain justru merasa khawatir dengan beredarnya kemajuan vaksin Corona. Sebab, masyarakat malah jadi terlena dan mengabaikan protokol kesehatan karena merasa yakin dan percaya vaksin akan segera ditemukan.

Beberapa kandidat vaksin Corona, seperti di Inggris dan China, menunjukkan kemajuan pengembangan yang positif. Namun, tidak menutup kemungkinan pada uji klinis selanjutnya yang jauh lebih besar akan mengungkapkan adanya efek samping yang serius atau batasan efektivitas dari vaksin tersebut.

Presiden Foundation for Research on Equal Opportunity, Avik Roy, berpendapat bahwa para pejabat harus membuat rencana dan berasumsi jika vaksin atau pengobatan lainnya tidak dapat terwujud.

"Saya menghabiskan belasan tahun sebagai investor di perusahaan biotech," ujar Roy.

"Ketika Anda terlibat dalam pengembangan pengobatan baru, Anda akan menyadari seberapa sering mereka gagal, seberapa sering data yang terlihat menjanjikan pada tahap awal tidak berjalan sesuai harapan pada tahap akhir," jelasnya.

Karena itu, dalam menghadapi skenario terburuk yang bisa saja terjadi, para ahli pun memberikan saran beberapa rencana cadangan seperti berikut ini:

- Meningkatkan kapasitas dan kecepatan pengolahan hasil tes Corona. Sehingga, dapat membantu dalam mendeteksi wabah agar tidak semakin lepas kendali.

- Merekrut dan melatih lebih banyak pelacak kontak dekat dan mengembangkan aplikasi digital untuk mempermudah pelacakan penyebaran virus.

- Menemukan perawatan yang efektif dan mempercepat pemulihan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan bertahan hidup pasien.

- Mantan pejabat kesehatan Obama, Andy Slavitt, menyerukan dorongan nasional untuk memproduksi masker N95 berkualitas tinggi agar bisa digunakan masyarakat umum dalam kehidupan sehari-hari.
https://nonton08.com/kulari-ke-pantai-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar