Minggu, 26 Juli 2020

Studi Buktikan COVID-19 Lebih Mudah Ditularkan Daripada SARS

 Sebuah penemuan baru kembali menunjukkan perbandingan antara virus corona COVID-19 dengan virus corona SARS yang juga pernah mewabah sebelumnya. Dibandingkan SARS, COVID-19 ternyata lebih mudah ditularkan dari manusia ke manusia.

Dikutip dari South China Morning Post, para peneliti di University of Texas di Austin telah menemukan bahwa COVID-19 jauh lebih cepat menular dan saling mengikat dengan reseptor sel manusia.

Ini memudahkan virus tersebut menginfeksi manusia, meskipun reseptor sel inang fungsional SARS dan COVID-19 memiliki kesamaan yang disebut angiotensin-converting enzyme (ACE2).

Menurut penelitian COVID-19 memiliki kemampuan 10-20 kali lipat lebih cepat mengikat dengan zat ACE2 daripada SARS. Tapi untuk memastikannya, para peneliti akan terus meneliti apa yang menyebabkannya bisa menyebar dengan cepat ke antar manusia.

Mereka menduga, hal ini disebabkan karena Covid-19 tidak memiliki ikatan yang cukup besar dengan tiga antibodi yang sebelumnya berperan mengatasi SARS.

Tapi, jika virus itu masuk ke dalam sel inang dan terjadi proses infeksi, hal itu disebut peneliti dapat membantu proses pembuatan vaksin, terapi antibodi, hingga diagnostik yang akurat terhadap penyakit COVID-19 ini.

"Jika itu (infeksi) terjadi, para peneliti bisa melakukan desain vaksin presisi, penemuan antivirus, dan memfasilitasi pengembangan penanggulangan medis penyakit ini," tulis penelitian tersebut.

6 Hal yang Bisa Picu Serangan Jantung Mendadak

- Ashraf Sinclair meninggal dunia karena serangan jantung di usia 40 tahun. Banyak orang terkejut karena suami dari Bunga Citra Lestari (BCL) ini dikenal sebagai sosok yang rajin berolahraga.
Serangan jantung sendiri adalah kondisi ketika terjadi gangguan aliran pembuluh darah ke jantung. Biasanya karena ada pembekuan darah yang menggumpal lalu menyumbat jantung. Ahli menyebut serangan jantung yang tak ditangani dengan baik dapat berujung henti jantung.

Seseorang akan lebih rentan mengalami serangan jantung bila memiliki faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, obesitas, jarang berolahraga, hingga keturunan.

Penyebab serangan jantung mendadak
Sementara untuk hal yang bisa jadi pemicu serangan jantung mendadak, berikut beberapa contohnya seperti dikutip dari berbagai sumber:

1. Aktivitas fisik intens
Tim dari Harvard Medical School menyebut aktivitas fisik seperti mengangkat benda berat, olahraga intens, dan aktivitas fisik sejenisnya, dapat memicu serangan jantung mendadak bila seseorang sudah memiliki faktor risiko. Hanya saja yang perlu dicatat adalah bukan berarti mereka dengan kondisi jantung tidak boleh olahraga sama sekali.

2. Emosi
Emosi yang berlebihan mulai dari rasa gembira hingga marah diketahui bisa jadi pemicu serangan jantung mendadak. Dua studi besar menyebut luapan amarah dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak antara 9-14 kali lipat dalam periode waktu dua jam.

3. Polusi udara
Menghirup udara yang penuh partikel halus dari asap kendaraan, pabrik, atau generator dapat menjadi pemicu serangan jantung serta stroke.

4. Cuaca
Beberapa laporan menyebut cuaca ekstrem dapat berkontribusi terhadap kejadian serangan jantung mendadak. Studi yang dipublikasi dalam pertemuan ke-37 Heart Rhythm Society menyebut cuaca dingin lebih berisiko picu serangan jantung.

Peneliti belum bisa memastikan apa penyebabnya. Dugaan sementara kemungkinan bisa karena meningkatnya risiko infeksi akibat perubahan daya tahan tubuh, perbedaan keseimbangan cairan tubuh, dan perubahan pada faktor lingkungan polusi udara yang terjadi pada musim dingin.

5. Kebanyakan makan
Saat seseorang kebanyakan makan, apalagi makanannya penuh lemak dan karbohidrat, maka risiko serangan jantung mendadak dapat meningkat. Menurut Harvard Medical School penyebabnya karena darah jadi lebih mungkin untuk menggumpal dan detak jantung juga meningkat.

6. Kurang tidur
Dikutip dari WebMD, kurang tidur juga disebut-sebut bisa jadi pemicu serangan jantung mendadak. Satu studi menyebut mereka yang tidur kurang dari enam jam dua kali lebih berisiko mengalami serangan jantung mendadak dibandingkan yang tidur 6-8 jam.

Diduga ini karena kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan berujung pada peradangan yang tidak baik untuk jantung.
https://nonton08.com/5-cowok-jagoan-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar