Rabu, 22 Juli 2020

Soal Cerita Jokowi Turun 3 Kg, Bisakah Stres Bikin Kurus?

Ada cerita Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku turun berat badan sampai 3 kilogram karena menghadapi krisis COVID-19 yang cukup berat. Hal ini terungkap dalam pertemuan Jokowi dengan pimpinan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) pada Senin (20/7/2020).
"Beliau bicara soal krisis, memang beliau bercerita timbangan turun 3 kilo karena ini," kata Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).

Kondisi stres karena di bawah tekanan sering disebut bisa membuat berat badan menjadi turun. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Dikutip dari Medical News Today, stres bisa membuat seseorang perlahan kehilangan berat badannya karena kombinasi antara perubahan gaya hidup dan peningkatan metabolisme.

Sebagai contoh orang yang stres mungkin akan kehilangan nafsu makan sehingga asupan kalori ke tubuh jadi berkurang. Selain itu, hormon yang dilepaskan tubuh saat stres juga bisa meningkatkan metabolisme sehingga tubuh lebih banyak membakar energi.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Experimental Physiology pernah menemukan bahwa stres ringan yang sengaja diciptakan bisa membantu menurunkan berat badan.

Para ilmuwan di Nottingham University mengungkap bahwa hormon-hormon yang dilepaskan saat stres bisa mengaktifkan 'brown fat' atau lemak cokelat. Saat diaktifkan, jenis lemak ini akan membakar glukosa atau gula untuk menghasilkan energi.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa variasi pada aktivitas brown fat antar individu bisa dijelaskan dengan perbedaan respons terhadap stres psikologis," kata Prof Michael Symonds yang melakukan penelitian tersebut.

42 Hari Bikin 'Adem' Siaran Update Corona, Sampai Jumpa Lagi dr Reisa!

 dr Reisa Broto Asmoro tak lagi menjadi anggota tim komunikasi publik gugus tugas percepatan penanganan COVID-19. Saat ini seluruh update harian Corona akan disampaikan oleh Prof Wiku Adisasmoto.
dr Reisa ditunjuk menjadi anggota tim komunikasi publik untuk penanganan COVID-19 sejak 8 Juni 2020. Sejak saat itu dr Reisa bersama dr Achmad Yurianto secara bergantian menyampaikan kondisi terkini terkait penanganan Corona di Indonesia.

Kini setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dibubarkan, dr Reisa 'pensiun' dan tak lagi menyampaikan update penanganan virus Corona.

"Mulai hari ini saya tidak lagi mengedukasi melalui press conference harian. Tetapi InsyaAllah saya akan tetap meneruskan edukasi publik melalui platform yang berbeda," tulis dr Reisa dalam postingan di akun Instagram pribadinya yang dilihat detikcom, Rabu (22/7/2020).

Setelah Perpres mengenai dibubarkannya Gugus Tugas Percepatan COVID-19 diteken Presiden Jokowi pada 20 Juli, per tanggal tersebut dr Reisa dan dr Achmad Yurianto yang menjabat sebagai jubir dipurnatugaskan.

Terhitung dr Reisa telah menjadi anggota tim komunikasi publik untuk penanganan COVID-19 selama 42 hari. Meski demikian ia menyebut akan tetap meneruskan edukasi publik mengenai pedoman pencegahan penularan COVID-19.

"Mari tetap semangatttt menjalankan Adaptasi Kebiasaan Baru. Ingat, pandemi masih ada dan kita harus lebih waspada lagi," pungkas dr Reisa.
https://nonton08.com/married-woman-of-sex-slaves-2-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar