Rabu, 22 Juli 2020

AS Tuduh 2 Warga China Curi Data Vaksin Corona

Departemen Hukum Amerika Serikat (AS) mendakwa dua warga China atas tuduhan peretasan. Dua warga China tersebut bernama Li Xiaoyu dan Dong Jiazhi.
Dikutip dari laman Reuters, pihak berwenang AS mengatakan mereka telah berhasil mencuri data desain senjata, informasi obat virus Corona COViD-19, serta perangkat lunak dari berbagai perusahaan asing lewat operasi sibernya.

Berkas perkara Li Xioayu dan Dong Jiazhi sudah diteruskan ke pengadilan pada hari Selasa. Dalam berkas tersebut, disampaikan mereka merupakan hacker yang disewa oleh Kementerian Keamanan China.

Detail perusahaan mana saja yang mereka retas, data seperti apa yang mereka dapat, belum sepenuhnya terungkap. Info yang beredar sejauh ini, Li Xiaoyu dan Dong Jiazhi mencuri sekian terabyte data dari berbagai perusahaan di seluruh dunia, tak hanya di Amerika.

Beberapa negara yang perusahaannya disasar oleh Li Xiaoyu dan Dong Jiazhi adalah Amerika, Inggris, Jerman, Australia, Hong Kong, dan Belgia. Dalam menyasar perusahaan-perusahaan di negara tersebut, kedua hacker disokong Cina. Mereka mendapat informasi soal kelemahan target dan data intelijen yang perlu diambil.

"Cina telah masuk dalam kelompok negara yang menjadi surga untuk kriminal siber," ujar John Demers yang menyebut Li Xiaoyu dan Dong Jiazhi sudah beroperasi dari 2014-2020.

Pada awal 27 Januari, ketika wabah virus Corona mulai menyebar, para peretas tersebut diduga mencoba untuk mencuri penelitian vaksin Corona dari sebuah perusahaan biotek Massachusetts.

Tidak jelas apa yang dicuri, tetapi penyidik menyebut bahwa yang mereka curi mempunyai nilai yang dianggap akan menguntungkan pemerintah China pada penelitian terkait COVID-19.

4 Hoax Seputar COVID-19 yang Banyak Beredar

Semakin merebaknya pandemi Corona di berbagai negara, termasuk Indonesia, memicu munculnya beragam informasi kesehatan untuk mencegah bahkan membunuh virus Corona. Tetapi, tidak semua informasi tersebut benar.
Masih ada informasi-informasi tidak benar alias hoax yang bisa saja tidak ada efeknya atau bahkan bisa membahayakan diri seseorang. Berikut detikcom rangkum 4 hoax yang beredar seputar COVID-19.

1. Makan bawang putih bisa cegah COVID-19
Sempat beredar informasi yang menyebut makan bawang putih bisa mencegah infeksi akibat virus Corona COVID-19. Tetapi, belum ada penelitian lebih lanjut yang bisa membuktikan bahwa makan bawang putih bisa melindungi manusia dari virus tersebut.

Meski mengkonsumsi bawang putih tidak berbahaya, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan pasti bisa membahayakan orang tersebut. Seperti seorang wanita asal China yang harus dirawat di rumah sakit karena mengkonsumsi 1,5 kilogram bawang putih mentah.

2. Minum air putih tiap 15 menit
Beredar juga informasi di media sosial disebut mengutip dari 'seorang dokter Jepang' yang merekomendasikan minum air putih per 15 menit untuk membasmi virus yang ada di mulut.

Namun, Profesor Trudie Lang dari Oxford University mengatakan tidak ada mekanisme biologis yang mendukung gagasan bahwa dengan minum air putih per 15 menit bisa membasmi virus.

Virus Corona bisa masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Meskipun kemungkinan bisa masuk lewat mulut, tetapi bukan berarti minum air putih dengan cara seperti itu bisa membunuhnya.
https://nonton08.com/gorgeous/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar