Sabtu, 18 Juli 2020

Mau Olahraga Tapi Punya Hipertensi? Ini Tips dari Dokter

Memiliki tekanan darah yang tinggi tentu membuat pengidap hipertensi tak bisa sembarangan dalam berolahraga. Aktivitas sehat ini akan menjadi berbahaya bila dilakukan tanpa anjuran dokter.
Wakil Ketua 1 Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr Erwinanto, SpJP(K), FIHA, mengatakan sebaiknya bagi yang memiliki tekanan darah tinggi untuk tidak melakukan aktivitas olahraga berat atau berintensitas tinggi.

"Kalau untuk hipertensi olahraganya itu mulainya adalah dengan olahraga yang ringan, kemudian dinaikkan levelnya," kata dr Erwinanto di Seribu Rasa Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).

dr Erwinanto juga menjelaskan bahwa olahraga apa pun pasti akan menaikkan tekanan darah, maka pentingnya kesadaran untuk bisa mengontrol batas ketahanan tubuh dalam berolahraga.

"Setiap olahraga pasti menaikkan tekanan darah dong, orang normal aja bisa naik tekanan darahnya," ucapnya.

Meski begitu, tak perlu khawatir untuk melakukan olahraga, lantaran menurutnya tekanan darah akan menjadi lebih stabil bila aktivitas ini dilakukan secara rutin.

"Tekanan darahnya coba aja diukur sebelum dan sesudah (olahraga), sebelumnya 120 pas sesudah jadi 170, tergantung dari orang itu biasa berolahraga atau tidak. Semakin dia sering olahraga, naiknya juga nggak terlalu banyak dan itu pasti," jelasnya.

"Jadi nggak perlu takut untuk olahraga selama tekanan darahnya terkontrol," tuturnya.

Teori Baru, Virus Corona COVID-19 Bukan Berasal dari Pasar Seafood Wuhan

Sebelumnya, banyak yang meyakini virus corona COVID-19 berasal dari salah satu pasar seafood di Wuhan, China. Namun, setelah dilakukan penelitian genetik, peneliti mengatakan sumbernya bukan dari tempat tersebut.
Untuk membuktikannya, Xishuangbanna Tropical Botanical Garden dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok sudah menganalisis 93 sampel virus, yang berasal dari 12 negara. Hasil yang didapat, ternyata virus tersebut berasal dari tempat lain.

Dikutip dari NHK, virus tersebut diduga menyebar cepat ke hewan maupun manusia yang ada di pasar tersebut. Ini dibuktikan dari waktu saat banyak korban yang berjatuhan.

Peneliti menyimpulkan, virus COVID-19 sudah menyebar dalam dua periode, yaitu pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.

Sedangkan, untuk penularan pada antar manusia terjadi di akhir November atau awal Desember 2019.

Mereka juga mengatakan, jika peringatan penyebaran COVID-19 dilakukan lebih awal, wabah ini akan lebih mudah diatasi.

5 Produk Pelumas yang Paling Tak Disarankan Saat Bercinta

 Pelumas biasanya dijadikan sebagian pasangan untuk melancarkan sesi bercinta. Namun tidak semua bahan disarankan untuk dipakai sebagai pelumas lho.
Bukan jadi lancar, kamu malah bisa mengalami vaginosis bakteri. Hih.... nggak mau kan terjadi seperti itu?

Berikut beberapa bahan yang nggak disarankan untuk dijadikan bahan pelumas, dikutip dari Health:

1. Whipped cream
Pakai whipped cream sebagai pelumas saat bercinta ternyata berisiko lho. Kalau whipped cream sampai masuk ke vaginamu, pH vagina nantinya tidak akan seimbang, dan bisa sampai menyebabkan iritasi.

2. Body lotion
Body lotion mungkin jadi alternatif banyak orang. Namun faktanya, lotion ini mengandun pewarna, dan parfum. Seksolog, Molly Adler juga menjelaskan paraben yang terdapat pada lotion dapat mengganggu hormon.

3. Minyak Zaitun
Konsumsi minyak zaitun sebenarnya baik untuk kesehatan jantung. Tapi apa yang terjadi kalau digunakan sebagai pelumas? Liz Powell, PsyD, ahli seks, pelatih, dan psikolog bersertifikat di Oregon, menjelaskan minyak zaitun itu tidak begitu baik untuk penetrasi.
https://indomovie28.net/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-10/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar