Minggu, 26 Juli 2020

GERD: Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Baru-baru ini beredar pesan yang menyebutkan bahwa penyebab meninggalnya Asharaf Sinclair bisa jadi bukan serangan jantung, melainkan GERD. Dalam pesan tersebut dituliskan bahwa, GERD bisa menyebabkan kematian mendadak. Benarkah?
Apa itu penderita GERD?
GERD adalah penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease yang dapat memunculkan rasa terbakar di dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Penyakit ini bisa dialami anak-anak hingga orang dewasa.

Dalam keadaan normal katup atau sfingter yang ada di kerongkongan bagian bawah tertutup saat makanan atau minuman masuk ke lambung. Akan tetapi dalam kasus penderita GERD, penyebabnya adalah katup ini tidak berfungsi dengan baik sehingga mengakibatkan isi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan.

Jika kondisi ini sering terjadi, kerongkongan pun akan mengalami iritasi hingga peradangan. Gejala yang umum terjadi pada penderita GERD adalah rasa asam atau pahit di mulut disertai dengan sensasi terbakar di dada.

Selain itu, gejala gerd kronis yang sering dialami adalah kesulitan menelan, gangguan pernapasan, suara serak, mual dan muntah, bau mulut dan sakit tenggorokan.

Meski GERD sering disalah artikan sebagai serangan jantung, tapi GERD dan sakit jantung berbeda. Asam lambung tidak menyebabkan penyakit jantung meskipun dua-duanya sama-sama menimbulkan sensasi perih di dada.

Nyeri dada yang terjadi saat serangan jantung dirasakan lebih berat yang menjalar ke lengan, leher atau rahang dan biasanya muncul setelah melakukan aktivitas fisik. Sedangkan GERD nyeri pada dada yang ringan dan rasanya semakin berat saat berbaring.

Pantangan agar GERD tidak terjadi, salah satunya bisa dengan beberapa cara ini:
1. Jangan konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat. Pastikan untuk selalu makan sayur dan buah.

2. Hindari tidur setelah makan. Sebaiknya berikan jarak 2 jam antara makan dan tidur. Ini akan mencegah kenaikan asam lambung yang berbalik ke arah kerongkongan.

3. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.

4. Hindari kopi, alkohol dan minuman bersoda.

5. Kontrol berat dan dan kelola stres.

Cara mengobati GERD dengan obat-obatan sebagai berikut:
1. Obat-obatan antisekresi asam lambung ada dua jenis. Penghambat reseptor seperti ranitidin, famotidin, nizatidin dan simetidin dan obat antiasam yang kuat ada omeprazol, lansoprazol, rabeprazol, esomeprazol atau pantoprazol.

2. Obat penetral asam atau antasida. Antasida dapat membantu mengurangi gejala GERD. Dan obat-obatan ini banyak dijumpai di apotek.

7 Fakta Isosorbide Dinitrate, Obat 'Darurat' Serangan Jantung

Pasca meninggalnya aktor Ashraf Sinclair dengan dugaan serangan jantung, sebuah broadcast lama soal obat jantung kembali beredar. Di dalam pesan yang viral di media sosial itu menyarankan untuk sedia obat Isosorbide Dinitrate 5 mg sebagai pertolongan pertama.
"Saya saranin kalian orang beli, taruh di dompet 2 biji aja, selain proteksi buat kita kalau sewaktu-waktu ada apa-apa, mana tau ada orang di sekitar kita juga butuh," demikian tulis pesan tersebut.

Namun, anjuran tersebut menjadi perdebatan. Sesuai dengan keterangan yang ada di kemasannya, obat yang disingkat ISDN ini termasuk golongan obat keras. Tidak boleh dibeli sembarangan dan harus disertai resep dokter.

Dikutip dari Drug.com, berikut ini 7 fakta terkait ISND.

1. Nama generik
Selain dikenal dengan ISDN, Isosorbide Dinitrate ini juga memiliki beberapa nama merek. Isosorbide Dinitrate sendiri merupakan nama generiknya.

Produk-produk dengan kandungan obat ini termasuk kategori obat keras sehingga hanya bisa ditebus dengan resep dokter.

2. Obat apa itu?
Isosorbide Dinitrate adalah nitrat yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah. Membuat darah lebih mudah untuk mengalir ke jantung dan membantunya untuk memompa ke seluruh tubuh.

3. Fungsinya
Obat ini hanya bisa digunakan untuk mencegah terjadinya nyeri pada dada (angina), tapi tidak bisa mengobatinya.

4. Obat tidak dikunyah atau ditelan
Untuk menggunakan atau mengkonsumsinya disarankan dengan anjuran dan dosis dari dokter. Caranya mengkonsumsinya bukan ditelan atau dikunyah. Tapi, letakkan obat di bawah lidah dan biarkan larut dengan perlahan.

Lebih baik dikonsumsi jika gejala jantung seperti nyeri atau ada tekanan di dada, rasa sakit yang menyebar ke rahang dan bahu, serta berkeringat itu muncul.

5. Tidak boleh dikonsumsi dengan obat tertentu
Saat mengkonsumsinya, dianjurkan untuk tidak bersamaan dengan obat lain salah satunya untuk disfungsi ereksi. Contohnya antara lain Viagra, Sildenafil, Tadalafil, dan sebagainya.

Itu akan menyebabkan tekanan darah akan turun secara drastis dan tiba-tiba, yang efeknya bisa sangat serius.
https://nonton08.com/eiffel-im-in-love/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar