Senin, 27 Juli 2020

Ini Mitos-mitos Vaksin Corona yang Tak Terbukti Kebenarannya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin Corona COVID-19 masih dalam proses penelitian dan kemungkinan belum akan tersedia di tahun 2020. Prediksinya vaksin Corona paling cepat siap di awal tahun 2021, saat sudah melewati tahap uji klinis.
Terkait hal tersebut, meski vaksin corona belum tersedia, berbagai mitos tampaknya sudah lebih dulu menyebar di internet.

Apa saja mitos-mitos tersebut? Berikut rangkuman detikcom seperti dikutip dari BBC, Senin (27/7/2020):

1. Mengubah DNA
Satu video yang dibuat oleh seseorang bernama Carrie Madej mengklaim bahwa vaksin corona eksperimental yang diuji pada relawan bisa merusak DNA. Ia menyebut ini terjadi karena vaksin Corona dibuat tanpa mengikuti standar keamanan yang biasanya dilakukan pada proses pembuatan vaksin.

"Vaksin COVID-19 dirancang untuk mengubah kita menjadi organisme yang sudah dimodifikasi secara genetik," kata Carrie.

Beberapa ahli sudah membantah klaim Carrie. Satu peneliti dari Afrika Selatan, Sarah Downs, membuat video yang menjelaskan kekeliruan ini lalu dibagikan ke berbagai grup di media sosial.

"Mereka sekarang sudah lebih mengerti, ini membuat saya senang, karena awalnya banyak yang percaya," kata Sarah.

2. Uji klinis makan korban jiwa
Ketika sebagian vaksin Corona mulai menjalani uji klinis tahap I, mulai muncul cerita di media sosial tentang relawan mengalami efek samping berbahaya hingga akhirnya meninggal dunia. Cerita ini lagi-lagi dilatarbelakangi klaim bahwa vaksin dikerjakan terlalu cepat sehingga tidak mempedulikan protokol keamanannya.

Kepala grup pengembangan vaksin di Oxford, Profesor Andrew Pollard, menjelaskan vaksin Corona bisa dikembangkan relatif cepat karena tingginya minat sumber daya dan investasi yang dicurahkan. Selain itu para peneliti juga sudah memiliki data awal dari jenis virus Corona lain yang dulu sempat mewabah.

Dalam laporan uji klinis yang ada memang sekitar 16-18 persen relawan mengalami efek samping ringan seperti demam. Namun menurut peneliti efek samping ini bisa diatasi dengan pemberian parasetamol dan tidak ada relawan yang meninggal.

3. Vaksin penyebab kematian pandemi sebelumnya
Sempat beredar meme yang menyebut di pandemi flu Spanyol tahun 1918-an jutaan orang meninggal bukan karena penyakit itu, melainkan akibat pemberian vaksin. Hal ini kemudian dikaitkan dengan rencana pemberian vaksin Corona COVID-19.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut bahwa pada tahun 1918 belum ada vaksin.

5 Trik Turunkan Kolesterol dengan Cepat dan Aman

Tahukah kamu, beberapa penelitian menemukan fakta setiap kadar kolesterol jahat (LDL) turun 10 % maka risiko serangan jantung juga akan turun 20% hingga 30%. Menurut riset, strategi dalam penerapan gaya hidup sehat paling efektif menekan angka penurunan kolesterol.
Melansir Pritikin, berikut 5 trik menurunkan kadar kolesterol jahat secara cepat dan aman yang telah diajarkan oleh para dokter, ahli diet, ahli fisiologi olahraga serta pengajar lainnya di Pritikin Longevity Center.

Konsumsi Buah, Sayur, Kacang-kacangan, dan Biji-bijian

Sebuah studi menemukan semakin banyak mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, kentang, dan makanan nabati alami yang kaya serat maka tubuh akan lebih sehat. Makanan nabati yang tinggi serat larut sangat bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat total atau LDL. Namun, bukan berarti kamu harus menjadi vegetarian untuk menurunkan kadar kolesterol ke tingkat normal.

Perbanyak Protein Nabati

Bukan berarti protein hewani tak baik bagi tubuh. Namun, jika kamu tengah mencoba menurunkan kadar kolesterol, kamu bisa mengganti asupan protein dari hewani menjadi protein nabati. Protein nabati banyak ditemukan di kedelai, gandum, kacang hijau, alpukat, dan masih banyak lagi.

Jangan Malas Bergerak

Bergerak juga menjadi salah satu cara paling efektif dalam menurunkan kadar kolesterol. Kolesterol yang terlalu tinggi bisa terjadi karena lemak yang ada di dalam tubuh tidak terbakar menjadi energi karena tubuh diam atau tidak melakukan aktivitas. Oleh karena itu, perbanyaklah bergerak atau olahraga secara rutin minimal 10-30 menit setiap harinya.

Diet Lemak

Tak selamanya diet hanya soal kelebihan berat badan. Jika kadar kolesterol naik, kamu juga bisa melakukan diet untuk menurunkannya. Hanya saja, tidak semua makanan harus kamu hindari. Kamu harus mencari tahu terlebih dahulu makanan apa saja yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh. Hindari dulu makanan-makanan yang mengandung lemak hingga kadar kolesterol kembali normal.
https://cinemamovie28.com/one-piece-film-z-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar