Kamis, 23 Juli 2020

Sering Remehkan Corona, Presiden Brasil Positif COVID-19 untuk Ketiga Kalinya

 Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali dinyatakan positif Corona dalam tes yang ia lakukan ketiga kalinya. Sebelumnya ia sudah dinyatakan terinfeksi COVID-19 sejak 7 Juli lalu.
Kondisi ini membuat Bolsorano harus kembali menjalani karantina selama 14 hari mendatang.

"Tes yang dilakukan pada presiden tanggal 21, menunjukkan hasil positif," kata sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.

"Presiden Bolsorano saat ini masih dalam kondisi baik, ditemani oleh tim medis kepresidenan," tambahnya.

Bolsonaro, yang menghabiskan waktu berbulan-bulan meremehkan virus Corona, sering melanggar aturan karantina karena alasan menyambut para pendukung, dan terus melakukannya sejak diagnosis positifnya awal bulan ini.

Pada hari Selasa, ia mengatakan kepada orang banyak yang berkumpul di sana bahwa ia berharap tes terbarunya, yang ketiga sejak terinfeksi, akan kembali negatif sehingga ia bisa kembali bekerja.

Brasil mencatat banyak pejabat negara yang ternfeksi Corona. Sejumlah menteri juga dikabarkan positif. Pada Senin (20/7), Menteri Menteri Kewarganegaraan Onyx Lorenzoni dan Menteri Pendidikan Milton Ribeiro mengumumkan mereka terinfeksi.

Sebelumnya Penasihat Keamanan Nasional Brasil Agusto Heleno dan Menteri Pertambangan Bento Albuquerque juga mengumumkan hal sama.

Mengungkap Rahasia Kelelawar Bisa 'Kebal' dari Infeksi Virus Corona

Berbagai macam virus Corona yang mewabah menyerang manusia, seperti COVID-19, SARS, hingga MERS disebut-sebut kemungkinan besar berawal dari kelelawar. Hal ini diketahui karena peneliti melihat kelelawar bisa menjadi reservoir alami bagi virus Corona.
Reservoir alami artinya tubuh kelelawar bisa menjadi tempat berkembang virus Corona tanpa mengalami efek buruk atau gejala penyakit. Menurut peneliti hal ini terjadi karena sistem imun kelelawar tampaknya memiliki keunikan yang melindungi sang hewan dari infeksi.

Profesor Emma Teeling dari University College Dublin mengatakan sedang berusaha mengungkap rangkaian genetik pada enam spesies kelelawar. Tujuannya untuk mengetahui gen apa yang berbeda pada kelelawar dibandingkan dengan 42 mamalia lain, termasuk manusia.

Gen-gen unik pada kelelawar ini disebut Emma kemungkinan jadi kunci sistem imun kelelawar yang membuatnya kebal terhadap virus Corona.

"Bila kita bisa meniru respons imun kelelawar terhadap virus, yang membuat hewan ini bisa menoleransinya, maka kita bisa mencari obatnya di alam," kata Prof Emma seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/7/2020).

Dalam berbagai kasus infeksi, kadang penyebab kematian bukan karena virus itu sendiri melainkan respons imun yang berlebihan. Kelelawar diketahui dapat mengendalikan respons imun yang berlebihan ini sehingga mereka bisa tidak menunjukkan gejala penyakit.

"Genetik ini adalah alat yang perlu diidentifikasi untuk tahu solusi evolusi dari kelelawar, yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan demi masalah penuaan dan penyakit manusia," pungkas Prof Emma.
https://indomovie28.net/the-vast-of-night/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar