Rabu, 29 Juli 2020

Artis VS Diduga Terlibat Prostitusi, Kenapa Laku Meski Harganya Puluhan Juta?

 Artis berinisial VS diamankan polisi di salah satu hotel berbintang di Bandar Lampung. Ia diamankan bersama tiga orang lainnya, yakni dua orang yang diduga sebagai mucikari dan seorang berinisial S diduga sebagai pemesan.
"Dugaan sementara terkait prostitusi," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana saat dimintai konfirmasi, Rabu (29/7/2020).

Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa alat kontrasepsi, uang tunai, dan bukti transfer dengan total nilai Rp 30 juta.

"Itu Rp 15 juta. Transfer Rp 15 juta, tunai Rp 15 juta," kata Kapolresta Bandar Lampung Kombes Yan Budi Jaya saat dihubungi detikcom, Rabu (29/7/2020).

"Iya (Total nilainya Rp 30 juta)," sambungnya

Lantas mengapa ada orang yang rela mengeluarkan uang puluhan juta untuk mendapatkan kepuasaan sesaat?

Menurut psikolog klinis dari Pro Help Center, Nuzulia Rahma Tristinarum, ada beberapa faktor yang membuat pria mau menggunakan jasa prostitusi.

"Banyak laki laki yg mau keluar uang untuk kebutuhan syahwat bisa terjadi karena beberapa hal seperti tidak memiliki arah hidup yang jelas sehingga mudah tergoda kesenangan sesaat," ungkap Rahma dalam wawancara beberapa waktu lalu.

Rahma menjelaskan, kurangnya kemampuan dalam mengatur perilaku diri, perasaan, dan pikiran juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mau menggunakan jasa prostitusi.

Sementara itu, menurut psikolog klinis dari Personal Growth, Ni Made Diah Ayu Anggreni, MPsi, adanya rasa kepuasan tersendiri juga bisa jadi faktor pria mau mengeluarkan uang puluhan juta untuk jasa prostitusi.

"Sebenarnya sih pada umumnya kenapa laki-laki rela gitu ya mengeluarkan banyak uang secara umum sih mendapatkan kepuasan dan juga pengakuan, jadi semakin tinggi harganya semakin itu menunjukan kelasnya, semakin banggalah laki-lakinya dengan teman-teman yang lain," ujar Diah.

90 Perkantoran di DKI Jakarta Jadi Klaster Corona, Ini Rinciannya

Tercatat sebanyak 90 perkantoran di DKI Jakarta jadi klaster Corona. Total ada 459 karyawan yang positif COVID-19.
"Jadi kalau di DKI Jakarta sendiri sampai 28 Juli 2020 ditemukan 90 klaster dengan total kasus 459," kata tim pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah dalam siaran YouTube BNPB, Rabu (29/7/2020).

Seiring pemberlakuan masa transisi PSBB, klaster perkantoran mulai banyak yang bermunculan. Bahkan kalau dilihat dari angkanya, klaster perkantoran bertambah hampir 10 kali lipat selama masa transisi.

Berikut sebaran klaster perkantoran di DKI Jakarta per 28 Juli:

- Kementerian: 20 klaster, 139 kasus
- Badan/lembaga: 10 klaster, 25 kasus
- Kantor di lingkungan Pemda DKI: 34 klaster, 141 kasus
- Kepolisian: 1 klaster, 4 kasus
- BUMN: 8 klaster, 35 kasus
- Swasta: 14 klaster, 92 kasus

Gambaran kasus ini menjadi peringatan bahwa mematuhi protokol kesehatan sangat penting dilakukan. Salah satu cara agar tidak terjadi penyebaran COVID-19 di area perkantoran adalah dengan meminimalisir penumpukan orang di satu waktu, misalnya di kantin saat jam makan siang.

"Makan siang jangan menumpuk di kantin. Bawa bekal bisa jadi opsi supaya tidak berkumpul di kantin, atau beli lalu diantarkan tapi jangan berkumpul di satu tempat dengan orang yang beramai-ramai di jam makan siang," jelas Dewi.
https://cinemamovie28.com/red-cliff-part-ii/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar