Sabtu, 11 Juli 2020

Langka, Penampakan Bagian Dalam Laboratorium Virus Wuhan

 Wuhan Institute of Virology masih jadi bahasan karena isu virus Corona bocor atau dibuat dari sana didengungkan beberapa pihak. Bantahan pun terus mengalir dari para petingginya dan kini untuk membuktikan keamanannya, laboratorium yang terkenal tertutup itu membuka pintunya.
Siaran yang tayang belum lama ini dari televisi pemerintah China, CCTV, dipercaya adalah satu-satunya yang merekam bagian dalam laboratorium P4 di institut tersebut. P4 adalah lab dengan level keamanan tinggi untuk meneliti virus-virus mematikan.

Namun demikian, memang tidak banyak yang ditunjukkan. Terlihat sekilas suasana di bagian dalam, tapi dibatasi oleh kaca tebal. Protokol keamanan tidak memungkinkan rekaman lebih dekat.

Yuan Zhiming selaku direktur laboratorium tersebut mengklaim dalam video betapa aman Wuhan Institute of Virology dan tidak ada kebocoran virus apapun dari sana. Namun demikian, ia maklum jika lab tersebut ikut terseret.

"Wabah dan pandemi yang disebabkan penyakit menular apapun akan menjadi fokus perhatian publik," katanya, dikutip detikINET dari Channel News Asia.

"Karena ketakutan dan rasa tak berdaya serta kurang informasi, beberapa orang secara alamiah menghubungkan wilayah wabah dengan lab terdekat. Saat mereka belajar lebih banyak tentang situasinya dan laboratoriumnya, rumor itu perlahan akan hilang," yakinnya.

Dia juga membantah Wuhan Institute of Virology sangat tertutup melainkan terbuka dan transparan. Bahkan Yuan ingin lebih banyak ilmuwan internasional datang ke sana. Oh ya, berikut videonya:

Tumor Otak Kini Bisa Dideteksi Pakai Artificial Intelligence

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di dunia medis tampak sangat menjanjikan, salah satunya untuk deteksi dini tumor otak seperti yang sedang dikembangkan Intel.
Bekerja sama dengan Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania (Penn Medicine), Amerika Serikat (AS), Intel Labs mengembangkan teknologi untuk melatih model AI yang mengidentifikasi tumor otak.

Dijelaskan Santosh Viswanathan selaku Managing Director Intel APJ Territory, AI memerlukan data dalam jumlah masif. Untuk bagian ini, Intel mengandalkan software dan hardware-nya untuk menyokong kinerja berbagai komputasi dalam proses analisis data.

"Otak manusia punya 86 miliar neuron dan 100 triliun neurotic access yang tak pernah berhenti bekerja. Sangat powerful. Kami mencoba proses komputasi yang meniru cara kerja otak. Meski masih sangat jauh dibandingkan otak manusia, tapi sangat menjanjikan untuk AI dalam berbagai bidang di masa depan," ujarnya dalam wawancara eksklusif via video conference dengan detikINET.

Penn Medicine dan 29 lembaga kesehatan dan penelitian dari AS, Kanada, Inggris, Jerman, Belanda, Swiss, dan India akan melakukan pembelajaran gabungan yang merupakan pendekatan machine learning terdistribusi yang memungkinkan organisasi berkolaborasi dalam proyek pembelajaran mendalam tanpa berbagi data pasien.

Para peneliti internasional ini akan melatih model AI untuk perawatan kesehatan dan menggunakan teknologi machine learning yang tetap menjaga privasi pasien. Pengembangan algoritma yang mengidentifikasi tumor otak sudah dimulai tahun ini.

Tim besar ini memungkinkan peneliti medis mengakses data kesehatan yang jumlahnya jauh lebih masif namun tetap sambil melindungi keamanan data pasien.

Mengapa upaya ini penting? Berdasarkan data Asosiasi Tumor Otak Amerika (American Brain Tumor Association/ABTA), hampir 80 ribu orang akan didiagnosis menderita tumor otak tahun ini, dengan lebih dari 4.600 di antaranya adalah anak-anak. Deteksi dini tumor otak dengan memanfaatkan AI tentunya akan membantu banyak.

Untuk melatih dan membangun model untuk mendeteksi tumor otak yang dapat membantu dalam deteksi dini dan hasil yang lebih baik, para peneliti membutuhkan akses ke sejumlah besar data medis yang relevan.

Di sisi lain, penting diingat bahwa data pribadi tetap terlindungi. Dengan memanfaatkan pendekatan ini, peneliti dari berbagai organisasi bisa bekerja sama membangun dan melatih algoritma untuk mendeteksi otak.

"Intel membangun teknologi tak hanya untuk masa kini tapi juga menginvestasikannya untuk masa depan. Meski masih jauh dari cara kerja otak manusia, sistem yang kami bangun 10-20 kali lebih dari komputer yang ada sekarang, dan betapa teknologi ini adalah sebuah terobosan," kata Santosh.
https://cinemamovie28.com/mercy/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar