Rabu, 08 Juli 2020

Masker dan Pembersih Tangan Langka di Kota Milan, WNI Minta Bantuan

 Efek virus corona menyebar hingga ke seluruh dunia, termasuk di Kota Milan, Italia. Efek virus corona pun membuat WNI sulit mendapatkan masker dan pembersih tangan karena semakin langka di kota ini.
"Sejak alarm pertama virus Corona di daerah Lombardia, Sabtu lalu, masyarakat yang berada di kota-kota di Lombardia, khususnya di daerah Codogno, sekitar 34 km dari Kota Milan, membuat warga Milan panik," kata salah seorang WNI yang menetap di Milan, Erni Yusnita, lewat keterangannya kepada detikcom, Jumat (28/2/2020).

"Seketika Hand sanitizer dan masker adalah 2 benda yang paling dicari. Sangat langka dan kalaupun ada harganya sampai 20 kali lipat," imbuhnya.

Erni bercerita bahwa harga hand sanitizer yang biasanya hanya 1 euro menjadi 9 euro atau sekitar Rp 140 ribu per botol ukuran 30 mililiter. Sementara masker yang satu pack biasanya 10 euro naik sampai 100 euro atau sekitar Rp 1,5 juta.

Meski mahal, warga saling berebut untuk membeli kedua barang tersebut termasuk warga Indonesia yang bermukim di Milan Khususnya para pelajar Indonesia.

"Sejak hari Senin bahkan kedua barang ini seakan raib di pasar sehingga membuat warga negara Indonesia yg berada di Milan mencari bantuan dari KBRI Roma dan juga negara-negara terdekat," ungkapnya.

Erni mengatakan bahwa pihaknya hanya mendapatkan sekitar 164 buah masker yang didapatkan dari KBRI Roma. Dia menyebut ada ratusan warga Indonesia yang bermukim di Milan saat ini.

"Informasi dari Kepala Atase Pertahanan KBRI Roma (Wachyat) mengatakan bahwa jumlah masker yang dikirim adalah hasil usaha pencarian Pihak KBRI yang berusaha mencari di Kota Roma dan sekitarnya. Yang mana ke dua barang ini khususnya masker juga sangat sulit ditemukan dan dalam waktu 2 hari," kata dia.

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Milan, Andrew, mengatakan bahwa kebutuhan masker khususnya bagi warga Indonesia bukan hanya sekedar untuk melindungi diri dari kemungkinan tertular virus tetapi juga lebih kepada perlindungan mental.

Iran Batalkan Salat Jumat Berjemaah di Mesjid karena Virus Corona

Kementerian Kesehatan Iran meminta pihak berwenang membatalkan salat jumat dan ibadah berjemaah lain untuk menekan penyebaran virus corona.
Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan juru bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour membatalkan semua kegiatan yang melibatkan banyak orang. Kegiatan tersebut termasuk salat jumat.

Mengutip CNN, Kementerian Kesehatan Iran juga meminta pihak berwenang tak hanya membatalkan salat jumat, tapi ibadah berjemaah lain demi menekan penyebaran virus corona. Saat ini korban meninggal akibat terinfeksi virus corona di seluruh dunia mencapai 2.858 orang.

Iran menjadi negara dengan korban meninggal terbanyak setelah China yaitu 26 orang, dan 245 kasus. Sejumlah pejabat penting Iran dikonfirmasi positif terinfeksi termasuk wakil presiden dan wakil menteri.

Wakil Presiden Iran yang mengurus persoalan perempuan dan keluarga, Massoumeh Ebtekar, dinyatakan positif virus corona. Ebtekar kini dirawat di rumah dan sejumlah anggota timnya juga ikut diperiksa kesehatannya.
https://nonton08.com/the-lies-within-episode-5/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar