Rabu, 08 Juli 2020

Seo Ye Ji Pamer 'Pinggang Semut' di Episode 6 It's Okay to Not Be Okay

 Seo Ye Ji kembali mencuri perhatian lewat drama Korea yang dibintanginya, 'It's Okay to Not Be Okay'. Kali ini perhatian penonton tertuju pada pinggangnya.

Dalam episode 6 yang tayang pada Minggu (5/7/2020), ada adegan di mana Seo Ye Ji mengenakan setelan blouse dan rok dusty pink. Penonton pun dibuat terperangah dengan pinggang wanita 30 tahun ini.

Blouse crop dengan potongan mengecil ke bawah itu mengaksentuasi pinggang Seo Ye Ji serta badannya yang memang sangat ramping. Seperti dikutip dari Koreaboo, pemeran Ko Moon Young itu, diketahui memiliki tinggi badan 170 cm dan berat 43 kg.

Pinggang kecil dan tubuh ramping sepertinya dia dapatkan karena faktor keturunan. Dalam sebuah wawancara beberapa tahun lalu, Seo Ye Ji mengungkapkan, seluruh keluarganya memang terlahir dengan tubuh tinggi dan kurus.

"Aku tidak pernah diet. Tubuh kurus memang sudah keturunan," kata Seo Ye Ji.

"Ibuku lama bekerja sebagai pramugari, kakakku juga. Anggota keluarga dari pihak ibu memang semuanya tinggi dan kurus. Menurun di keluarga," lanjutnya.

Selain itu Seo Ye Ji juga sempat latihan ballet pada awal-awal kariernya. Jadi, tidak heran jika lawan main Kim Soo Hyun ini, memiliki pinggang yang banyak orang Korea Selatan sebut sebagai 'pinggang semut'.

Sementara itu drakor 'It's Okay to Not Be Okay' yang diputar di tvN dan Netflix masih mencatat perolehan rating memuaskan. Hingga episode 6, serial yang memasangkan Seo Ye Ji dan Kim Soo Hyun ini, meraih 5,6% secara nasional. Sebuah angka yang cukup baik untuk tayangan TV kabel.

Khusus untuk episode 6, pinggang superkecil Seo Ye Ji, disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang mendongkrak kenaikan rating. Sementara nama Seo Ye Ji sendiri ikut jadi populer di situs pencarian Korea Selatan.

Amani Al Khatahtbeh, Muslim Berhijab Pertama Calon Anggota Kongres AS

 Amani Al Khatahtbeh membuat sejarah sebagai muslim berhijab pertama yang maju sebagai calon anggota kongres Amerika Serikat. Wanita berusia 28 tahun ini mewakili New Jersey, salah satu negara bagian Amerika tempatnya berasal.
Dikutip dari Harper's BAZAAR, pencalonan Amani Al Khatahtbeh dalam masa yang tidak tepat membuatnya menjadi pusat perhatian. Menjelang batas akhir pengiriman syarat pencalonan, manajer kampanyenya terpaksa dirawat di rumah sakit karena COVID-19. Semua syarat kemudian dikirim dan diselesaikan dari rumah sakit selama penanganan virus corona.

"Aku pikir ini justru menunjukkan lambatnya kita memberi respon yang cukup baik dalam kondisi krisis. Kenapa kita masih dalam posisi demokrasi hanya bisa berjalan saat kita berada di rumah sakit dan dirawat karena virus corona," ujar Amani Al Khatahtbeh yang meluncurkan website kampanye http://amani2020.com/.

Saat mengumumkan pencalonannya untuk House of Representatives pada awal April 2020, Amani Al Khatahtbeh menjadi perempuan paling muda yang maju untuk kongres. Al Khatahtbeh yang hanya dijelaskan sebagai imigran ini juga menjadi muslim berhijab pertama yang mencalonkan diri untuk kongres dari New Jersey.

Selain situasi pandemi yang tidak mudah, Amani Al Khatahtbeh akan maju melawan Frank Pallone yang tidak bisa diremehkan. Pallone saat ini adalah incumbent dari House of Representatives dan menjadi pimpinan House Energy and Commerce Committee. Namun Al Khatahtbeh mendapat bimbingan dari anggota kongres Ilhan Omar yang telah berpengalaman.

"Saya warga lokal yang lahir, besar, dan mengalami sendiri dinamisnya masyarakat New Jersey. Perwakilan kami sebelumnya tidak memperhatikan suara kami dan membuat banyak orang frustasi. Makin banyak orang sadar pentingnya perwakilan kami membawa isu yang penting bagi warganya. Standar kehidupan tidak hanya sekadar cukup baik," ujar Al Khatahtbeh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar