Senin, 06 Juli 2020

Studi Sebut Kelamaan Duduk di Mobil Bisa Ganggu Kesuburan Wanita

Sebuah studi sebut bantalan beberapa kursi mobil bisa mengganggu kesuburan wanita. Para peneliti yang terlibat dalam studi University of California ini menjelaskan soal zat berbahaya yang terdapat pada busa di dalam kursi mobil tersebut.
Sebagian busa yang terdapat pada beberapa kursi mobil bahkan dikatakan bisa menyebabkan kanker. Hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental International itu menyebut bahan kimia berbahaya yang dimaksud adalah tris phospate yang dikenal juga sebagai 'chlorinated tris' atau TDCIPP.

TDCIPP sendiri terdaftar sebagai salah satu bahan kimia yang dapat memicu kanker dan masalah kesehatan lainnya. Meski dikenal sebagai karsinogen, zat pemicu kanker, banyak perusahaan terutama di industri otomotif masih menggunakan TDCIPP sebagai salah satu bahan yang digunakan pada kursi mobil.

Mengutip Medical News Today, studi menunjukkan, perjalanan panjang menggunakan mobil dapat membuat orang terpapar bahan kimia berbahaya seperti TDCIPP. Profesor David Volz dan timnya telah mempelajari efek yang dihasilkan TDCIPP dan bahan kimia serupa terhadap kesehatan sejak 2011 lalu.

Namun, para peneliti baru mengetahui bahwa TDCIPP yang digunakan di kursi mobil juga berbahaya bagi banyak orang, salah satunya terhadap tingkat kesuburan. Dalam studi ini, para peneliti mengintervensi embrio ikan zebra dengan TDCIPP. Hasilnya, terlihat bahwa bahan kimia tersebut dapat mencegah perkembangan normal embrio.

Cegah Penularan Virus, Ini Etika Batuk yang Perlu Diperhatikan

Baru-baru ini dalam sebuah video CCTV yang beredar, tampak seorang pria batuk hingga kolaps di pusat perbelanjaan Canary Wharf, di London, hingga dicurigai virus corona. Meski begitu, belum ada bukti yang pasti terkait hubungan pria tersebut dengan dugaan virus corona baru.
Terkait virus corona atau COVID-19, memang dapat menyebar seperti virus influenza pada umumnya. Virus ini dapat menyebar lewat udara dengan cairan batuk atau bersin.

"Penyebaran COVID-19 ini sama dengan virus lainnya yaitu lewat udara melalui percikan dahak yang dikeluarkan oleh penderita. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri masih tetap mendalami dan mempelajari segala sesuatu tentang virus ini, dan akan selalu diinformasikan jika ada temuan baru," jelas Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr Helmin Agustina Silalahi kepada detikHealth, baru-baru ini.

Saat seseorang batuk, virus dapat menular setiap saat dan menular dengan cepat, bahkan dalam jarak tertentu dapat menyebar lebih jauh daripada orang kira. Diketahui, saat seseorang terinfeksi kemudian batuk, maka akan menyebarkan virus ke sekitarnya sampai jarak 2 meter.

"Virus juga dapat menginfeksi sampai kurang lebih 24 jam. Namun dapat bertahan sampai beberapa hari di atas permukaan benda-benda di sekitar kita," jelasnya.

Karena itu, bagi orang yang sedang sakit batuk, jangan sembarangan untuk meminimalisir penyebaran virus. Ada etika batuk yang perlu diperhatikan. Pertama, jangan letakkan tangan di mulut ketika batuk karena virus akan lebih mudah menyebar. Baiknya, selalu sediakan tisu atau sapu tangan jika sedang batuk.

Tisu akan lebih higienis karena sifatnya yang sekali pakai-buang, jika tidak ada tisu batuklah ke arah lengan baju sendiri. Namun jika tidak sadar pakai tangan, segera cuci tangan atau bersihkan menggunakan hand sanitizer.
https://nonton08.com/black-clover-episode-58-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar