Minggu, 12 Juli 2020

Anak Sudah Mau Masuk SD, Christian Sugiono Masih Cemaskan Corona

 Pandemi virus Corona COVID-19 berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Ini dirasakan juga oleh aktor tampan Christian Sugiono yang anaknya akan segera masuk bangku SD.
Bagi Tian, demikian sapaan suami Titi Kamal tersebut, pandemi virus Corona menghadirkan dilema. Satu sisi, sekolah di zona hijau menruut rencana telah disiapkan untuk kembali beroperasi. Sisi lain, ancaman virus Corona belum benar-benar terkendali.

"Saya sejujurnya dilema. Tahun ini Juna, anak saya masuk kelas satu SD pertama kali. Saya ingin mengantar anak ke sekolah sebagai rasa bangga. Akan tapi karena situasi seperti ini, membuat saya menjadi kurang paham," kata Tian dalam diskusi via Zoom baru-baru ini.

Christian mengatakan, ia akan terus memantau protokol pencegahan COVID-19 dari pihak sekolah. Jika ia rasa situasinya sudah memungkinkan, ia baru bisa mempertimbangkan lagi untuk membawa anaknya ke sekolah.

"Saya akan melakukan observe. Sejauh apapun, akan saya pantau. Jika sekolahnya sudah buka, baru saya bisa menilai protokol tersebut. Akan tetapi di hati kecil saya, rasanya ingin mengantar anak saya ke sekolah," kata Tian.

Pemerintah Tak Anjurkan Pakai Masker Terlalu Tebal, Ini Alasannya

 Masker kain menjadi salah satu masker yang paling banyak diminati masyarakat. Selain modelnya yang beragam, masker kain juga termasuk masker yang dianjurkan untuk mencegah paparan virus Corona COVID-19.
Juru bicara pemerintah dalam penanganan virus Corona COVID-19 di Indonesia dr Achmad Yurianto menjelaskan masker kain sebaiknya tidak didesain terlalu tebal. Sebab, pada akhirnya membuat beberapa orang tidak memakai masker dengan benar karena sulit bernapas.

"Banyak sekali yang menggunakan masker yang didesain terlalu tebal sehingga akhirnya tidak nyaman untuk bernapas atau menggunakan bahan elastis yang terlalu menekan hidung ini pun tidak nyaman digunakan sehingga seringkali penggunananya menurunkan maskernya hanya menutup mulut dengan alasan tidak bisa bernapas," papar Yuri saat live update penanganan Corona di BNPB pada Sabtu (11/7/2020)

"Oleh karena itu gunakan yang benar buatlah desain yang baik agar tidak menutup hidung dan mulut secara ketat namun mampu melindungi keseluruhannya dengan baik," lanjutnya.

Yuri menjelaskan pemakaian masker yang benar perlu diperhatikan karena masker menjadi salah satu pencegahan terpenting yang harus dilakukan agar tehindar dari virus Corona. Memakai masker tidak benar bisa menjadi sumber penularan virus Corona.

"Menjadi sumber tertularnya seseorang karena tidak memakai masker dengan baik dengan berbagai alasan termasuk tidak nyaman menggunakan maskernya," pungkasnya.

Pemerintah: Face Shield Tanpa Masker Ibarat Pakai Payung Tanpa Jas Hujan

 Pemerintah mengingatkan penggunaan masker tetap wajib meski face shield makin populer belakangan ini. Menggunakan pelindung wajah tanpa masker ibarat pakai payung tanpa jas hujan.
"Ibarat pakai payung yang bisa melindungi dari tetesan air yang dari atas tapi tidak melindungi yang dari samping," jelas juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (11/7/2020).

"Tetap gunakan masker sebagai pengaman. ibaratnya menggunakan jas hujan yang penuh," pesannya.

Ia juga menyoroti penggunaan masker dengan desain yang terlalu tebal. Masker yang seperti itu menurutnya memicu rasa tidak nyaman sehingga malah bikin malas pakai masker dengan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar