Rabu, 08 Juli 2020

Berapa Kali Kita Harus Buang Air Kecil dalam Sehari?

Pernahkah kalian menahan buang air kecil? Pastinya pernah kan, mungkin saat di jalan atau mungkin malas untuk ke kamar mandi. Tapi, sebenarnya berapa kali sih kita harus buang air kecil dalam sehari?
Kandung kemih manusia yang sehat umumnya bisa menampung antara 400-500 mililiter urine atau sekitar 2 gelas. Dengan kapasitas itu, sangat tidak disarankan untuk menahannya.

Dalam satu hari, frekuensi seseorang untuk ke toilet itu sangat bervariasi. Namun, sebaiknya dalam sehari seseorang bisa buang air kecil sekitar empat hingga sepuluh kali. Tapi, jika dirata-rata bisa 6-8 kali sehari untuk buang air kecil.

Jika menahannya, itu bisa menimbulkan beberapa bahaya seperti menyebabkan otot kandung kemih melemah. Selain itu, ada beberapa bahaya lain untuk tubuh seperti yang dikutip dari Times Of India:

1. Inkonsisten urine
Jika tidak teratur buang air kecil, kandung kemih bisa mengalami atrofi atau melemah. Akibatnya, kamu bisa mengalami inkonsisten urine hingga menyebabkan kebocoran urine yang tidak disengaja.

2. Infeksi saluran kemih (ISK)
Buat kamu yang sering menahan buang air kecil, itu dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Itu karena bakteri yang ada di area tersebut mulai berkembang biak. Penyebab lainnya, bisa karena penderita ISK kurang minum.

Gejala ISK yang dirasakan, yaitu sensasi terbakar saat buat air kecil, urine tidak berwarna atau urine berdarah, dan nyeri di bagian perut bawah.

3. Kandung kemih meregang
Sering menahan buang air kecil, bisa membuat kandung kemih meregang. Pada kondisi itu, kamu akan mengalami kesulitan buang air kecil, keinginannya untuk buang air kecil konstan, dan mengalami inkonsisten urine.

4. Retensi urine
Intensitas buang air kecil yang tidak teratur bisa menyebabkan retensi urine. Itu adalah kondisi kandung kemih yang tidak bisa mengosongkan seluruh aliran urine yang ada di tubuh secara bebas lewat kandung kemih dan uretra.

WHO Ingatkan Jangan Ada Negara yang 'Kepedean' Bisa Bebas Virus Corona

 Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengingatkan agar negara-negara harus bersiap menghadapi virus corona (COVID-19). Ia menyebut jangan ada negara yang terlalu percaya diri bisa bebas dari ancaman virus.
"Jangan ada negara yang beranggapan tidak akan mendapatkan kasus. Ini bisa menjadi kesalahan yang fatal," kata Tedros dalam temu media seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/2/2020).

"Virus ini tidak menghormati batas antarnegara, tidak membedakan ras atau etnis, dan tidak memedulikan tingkat pendapatan atau perkembangan suatu negara," lanjutnya.

Tedros lebih jauh menyebut ledakan kasus di Iran, Italia, dan Korea Selatan menunjukkan kemampuan penyebaran virus. Negara-negara yang belum atau baru melaporkan kasus diimbau agar bergerak cepat dan agresif untuk mencegah hal serupa.

"Semua negara harus siap untuk kasus pertama, kluster penyebaran pertama, dan bukti pertama penyebaran di antara komunitas. Harus ada langkah untuk semua skenario tersebut," kata Tedros.

Indonesia sendiri hingga kini belum melaporkan kasus virus corona. Kementerian Kesehatan RI membantah tegas tuduhan miring pemerintah sengaja menyembunyikan kasus.

Sejauh ini dunia melaporkan sudah ada lebih dari 83 ribu kasus virus corona yang terkonfirmasi dan sekitar 2.800 di antaranya meninggal dunia. Menurut WHO jumlah kasus baru belakangan lebih banyak datang dari luar China.
https://nonton08.com/the-lies-within-episode-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar