Rabu, 08 Juli 2020

Kolesterol Tinggi di Usia Lanjut buat Fungsi Kognitif Menurun?

Biasanya, kolesterol sering dihubungkan dengan risiko penyakit jantung. Namun, studi baru mengungkapkan hubungan kolesterol dengan penurunan fungsi kognitif seseorang, terutama di usia lanjut.
Bersumber dari Medical News Today, sebuah penelitian terhadap orang yang lebih tua telah menemukan bahwa memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi daripada di usia paruh baya berpengaruh dengan risiko penurunan kognitif saat mereka berusia 85-94 tahun. Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita menambahkan seiring pertambahan usia menyebabkan seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif, seperti daya ingat atau pikun, berpikir, dan komunikasi.

"Gangguan kognitif ringan dapat mengindikasikan adanya alzheimer, yaitu salah satu jenis demensia yang sering terjadi. Salah satu faktor yang juga menjadi penyebab nya yaitu kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL). Alzheimer dipengaruhi oleh faktor genetik, tepatnya ekspresi dari gen APOE4 E4 yang berkaitan dengan kadar kolesterol LDL tinggi dalam darah," jelas dr Adeline kepada detikHealth baru-baru ini.

Lebih lanjut dr Adeline mengingatkan gaya hidup yang tidak baik, ditambah dengan konsumsi makanan yang kurang sehat bisa meningkatkan tingkat kolesterol di dalam tubuh. Kolesterol memang dibutuhkan oleh tubuh, namun bila kadarnya berlebihan bisa membuat organ-organ tubuh tidak berfungsi dengan baik.

"Kolesterol yang buruk untuk tubuh ini disebut LDL. LDL membentuk lapisan di dinding-dinding pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan sel-sel darah sulit mengalir," jelasnya.

Salah satu penyakit yang sangat berkaitan dengan kolesterol tinggi adalah penyakit jantung koroner. Tingginya tingkat kolesterol dalam tubuh juga meningkatkan risiko serangan jantung.

"Jumlah kolesterol yang tinggi bisa membuat pembuluh darah menjadi keras dan sempit, memperlambat aliran darah ke jantung. Akibatnya, terjadilah serangan jantung saat pembuluh darah benar-benar tersumbat," ujar dr Adeline.

Terkait otak dan jantung, lanjutnya, kedua organ ini ternyata memiliki hubungan yang sangat erat. Faktor risiko penyakit jantung juga dapat memicu penurunan fungsi otak, baik pada orang dewasa muda maupun usia yang lebih tua.

Maka itu, sangat penting untuk mencegah kolesterol berlebih dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan tinggi serat serta berolahraga. Hal ini dilakukan untuk menjaga diri dari penyakit seperti diabetes, stroke dan jantung serta mempercepat penurunan fungsi kognitif.

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi Nutrive Benecol 2 kali sehari setelah makan utama secara rutin. Nutrive Benecol dengan kandungan Plant Stanol Ester (PSE) dapat membantu turunkan kolesterol, disertai dengan diet rendah lemak dan kolesterol.

Berapa Kali Kita Harus Buang Air Kecil dalam Sehari?

Pernahkah kalian menahan buang air kecil? Pastinya pernah kan, mungkin saat di jalan atau mungkin malas untuk ke kamar mandi. Tapi, sebenarnya berapa kali sih kita harus buang air kecil dalam sehari?
Kandung kemih manusia yang sehat umumnya bisa menampung antara 400-500 mililiter urine atau sekitar 2 gelas. Dengan kapasitas itu, sangat tidak disarankan untuk menahannya.

Dalam satu hari, frekuensi seseorang untuk ke toilet itu sangat bervariasi. Namun, sebaiknya dalam sehari seseorang bisa buang air kecil sekitar empat hingga sepuluh kali. Tapi, jika dirata-rata bisa 6-8 kali sehari untuk buang air kecil.

Jika menahannya, itu bisa menimbulkan beberapa bahaya seperti menyebabkan otot kandung kemih melemah. Selain itu, ada beberapa bahaya lain untuk tubuh seperti yang dikutip dari Times Of India:

1. Inkonsisten urine
Jika tidak teratur buang air kecil, kandung kemih bisa mengalami atrofi atau melemah. Akibatnya, kamu bisa mengalami inkonsisten urine hingga menyebabkan kebocoran urine yang tidak disengaja.

2. Infeksi saluran kemih (ISK)
Buat kamu yang sering menahan buang air kecil, itu dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Itu karena bakteri yang ada di area tersebut mulai berkembang biak. Penyebab lainnya, bisa karena penderita ISK kurang minum.

Gejala ISK yang dirasakan, yaitu sensasi terbakar saat buat air kecil, urine tidak berwarna atau urine berdarah, dan nyeri di bagian perut bawah.

3. Kandung kemih meregang
Sering menahan buang air kecil, bisa membuat kandung kemih meregang. Pada kondisi itu, kamu akan mengalami kesulitan buang air kecil, keinginannya untuk buang air kecil konstan, dan mengalami inkonsisten urine.

4. Retensi urine
Intensitas buang air kecil yang tidak teratur bisa menyebabkan retensi urine. Itu adalah kondisi kandung kemih yang tidak bisa mengosongkan seluruh aliran urine yang ada di tubuh secara bebas lewat kandung kemih dan uretra.
https://nonton08.com/the-lies-within-episode-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar