Rabu, 08 Juli 2020

Siswi SMA Jadi Pemuas Pacar yang 'Gila' Film Porno, Ini Kata Psikolog

Seorang siswi SMA di Bojonegoro menjadi pemuas nafsu sang pacar yang gila film porno. Pria berinisial AB ini mengaku nekat memerkosa pacarnya karena tak kuasa menahan nafsu akibat keseringan nonton film porno.
"Karena sering lihat film bokep. Jadi saya kepingin mencoba sama pacar di rumah saya yang sepi," ucap AB di Mapolres Bojonegoro, Kamis (27/2/2020).

Menurut psikolog Linda Setiawati, MPsi, dari klinik Personal Growth, orang yang memiliki adiksi film porno memang berpotensi memiliki dorongan atau keinginan untuk melakukan aksi seperti film yang ia tonton di kehidupan sehari-harinya.

"Tingkat nafsu seks pada seseorang yang tinggi bisa memacu dirinya untuk melakukan perilaku-perilaku seksual. Termasuk melakukan hubungan seks ilegal yang dapat merugikan orang lain bahkan orang terdekat," jelas Linda saat dihubungi detikcom, Jumat (28/2/2020).

"Hal tersebut bisa terjadi bila seseorang yang memiliki tingkat nafsu seks yang tinggi, tidak mampu mengelola dorongannya, dan melihat ada kesempatan untuk melakukan perilaku seksual yang merugikan," lanjutnya.

Jika kamu berpotensi dilecehkan oleh seseorang yang memiliki adiksi pada film porno, Linda menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membentengi diri.

"Pahami gesturnya dan olah lagi maksud dari obrolan yang dibuatnya. Jangan pernah takut untuk berkata tidak padanya, dan cari bantuan terdekat jika ada paksaan," pungkasnya.

Kolesterol Tinggi di Usia Lanjut buat Fungsi Kognitif Menurun?

Biasanya, kolesterol sering dihubungkan dengan risiko penyakit jantung. Namun, studi baru mengungkapkan hubungan kolesterol dengan penurunan fungsi kognitif seseorang, terutama di usia lanjut.
Bersumber dari Medical News Today, sebuah penelitian terhadap orang yang lebih tua telah menemukan bahwa memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi daripada di usia paruh baya berpengaruh dengan risiko penurunan kognitif saat mereka berusia 85-94 tahun. Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita menambahkan seiring pertambahan usia menyebabkan seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif, seperti daya ingat atau pikun, berpikir, dan komunikasi.

"Gangguan kognitif ringan dapat mengindikasikan adanya alzheimer, yaitu salah satu jenis demensia yang sering terjadi. Salah satu faktor yang juga menjadi penyebab nya yaitu kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL). Alzheimer dipengaruhi oleh faktor genetik, tepatnya ekspresi dari gen APOE4 E4 yang berkaitan dengan kadar kolesterol LDL tinggi dalam darah," jelas dr Adeline kepada detikHealth baru-baru ini.

Lebih lanjut dr Adeline mengingatkan gaya hidup yang tidak baik, ditambah dengan konsumsi makanan yang kurang sehat bisa meningkatkan tingkat kolesterol di dalam tubuh. Kolesterol memang dibutuhkan oleh tubuh, namun bila kadarnya berlebihan bisa membuat organ-organ tubuh tidak berfungsi dengan baik.

"Kolesterol yang buruk untuk tubuh ini disebut LDL. LDL membentuk lapisan di dinding-dinding pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan sel-sel darah sulit mengalir," jelasnya.

Salah satu penyakit yang sangat berkaitan dengan kolesterol tinggi adalah penyakit jantung koroner. Tingginya tingkat kolesterol dalam tubuh juga meningkatkan risiko serangan jantung.

"Jumlah kolesterol yang tinggi bisa membuat pembuluh darah menjadi keras dan sempit, memperlambat aliran darah ke jantung. Akibatnya, terjadilah serangan jantung saat pembuluh darah benar-benar tersumbat," ujar dr Adeline.

Terkait otak dan jantung, lanjutnya, kedua organ ini ternyata memiliki hubungan yang sangat erat. Faktor risiko penyakit jantung juga dapat memicu penurunan fungsi otak, baik pada orang dewasa muda maupun usia yang lebih tua.
https://nonton08.com/the-lies-within-episode-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar