Kamis, 09 Juli 2020

Cerita di Balik Istri yang Viral karena Rindu Suami, Hilang di Laut 10 Bulan

Wanita yang bernama Ega Nurlaelasari ini menjadi perhatian publik karena mengunggah kisah pilunya di TikTok. Ega kehilangan kontak dengan suaminya yang bekerja sebagai pelaut.

"Saya adalah istri seorang pelaut. Kami hanya menikmati rindu bukan temu. Kami menikah awal tahun 2019. Kami menikmati masa cuti suamiku saat di rumah. Tidak menunggu lama saya jadi ibu hamil, suamiku sangat gembira dapat kabar saya hamil. Tapi suamiku harus kembali bekerja dan meninggalkan saya saat hamil muda. LDR dimulai, komunikasi hanya by telpon. Suamiku sibuk bekerja. Aku di rumah menikmati menjadi bumil walaupun tidak ditemani suamiku. Tiba-tiba ada kabar dari perusahaan suamiku bahwa kapal dan abknya menghilang. Hancur, rapuh, terpukul. Saat itu kehamilanku usia 8 bulan. Setelah 1 bulan berlalu saat suamiku menghilang aku melahirkan. Alhamdulillah lancar. Entah dimana suamiku? Belum pernah bertemu dengan anaknya. Sampai anakku sudah berumur 8 bulan suamiku belum kembali," tulis Ega @eganurla31 di TikTok belum lama ini.

Ketika berbincang dengan Wolipop, Ega mengaku terkejut jika video unggahannya menjadi viral. Dia sebenarnya hanya mau menyimpan kenangan bersama dengan sang suami yang hingga kini belum ditemukan.

"Awalnya aku kan nggak punya aplikasi editing video ya. Nah ternyata di TikTok ada soalnya nggak banyak banget kenangan aku sama suami karena mungkin aku tidak pacaran dulu. Momen berduaan hanya sebentar saat nikah tidak lama nikah ditinggal berlayar lagi. Aku iseng upload aja. Soalnya biar nggak hilang memori kenangan dengan suamiku. Pas upload ternyanya banyak banget yang lihat, komentar dan repost . Nggak nyangka banget kisahku akan viral," kata wanita yang tinggal di Sukabumi, Jawa Barat itu kepada Wolipop, Selasa (7/7/2020).

Ega mengatakan bahwa ia menikah dengan suaminya bernama Isep Mustopa Almarogi pada 20 januari 2019 di kediamannya di Sukabumi, Jawa Barat. Pernikahan yang memakai adat Sunda itu pun berjalan lancar dan hikmat. Hingga akhirnya Isep yang berprofesi sebagai pelaut kembali berlayar pada Februari 2019.

"Suamiku di kapal dari dulu, soalnya sekolahnya emang sekolah pelayaran. Setelah berangkat Februari, Juni 2019 suamiku kembali pulang ke rumah. Dua hari sebelum lebaran Idul Fitri, dia berangkat lagi. Hanya dua hari saja di rumah karena belum mendapatkan cuti. Suamiku menyempatkan pulang saja karena lagi sandar di Surabaya," ujar Ega.

Pasangan pengantin baru itu pun melewati masa hubungan jarah jauh dan hanya berkomunikasi lewat telepon. Hingga pada Agustus 2019 , dia menerima kabar bahwa kapal tempat suaminya bekerja dinyatakan hilang. Kabar itu diterimanya lewat pernyataan tertulis dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dirjen Perhubungan Laut.

"Terakhir kali kontakan dengan suami pada 19 Agustus 2019. Terakhir bilang lewat telepon 'Pipih mau berangkat hati-hati di rumah jaga kesehatan. Jangan lupa makan salat, sehat-sehat yah mimih sama baby utun, paling lama juga 2-3 hari sampe nanti di kabarin lagi. Komunikasi sering telepon karena di sana sinyal jelek banget," kenangnya.

Ega mengatakan suaminya bekerja di kapal MV Nur Allya dengan nahkoda Capt. Adryan Banton. Berdasarkan informasi yang didapatnya, kapal tersebut hilang ketika dalam pelayaran dari Pelabuhan Sepo, Wilayah Kerja UPP Weda Halmahera menuju pelabuhan Morose, Sulawesi Tenggara.

Saat mendapat kabar kapal beserta awak lainnya termasuk suaminya hilang, Ega dalam kondisi sedang hamil tua. Pada akhirnya dia pun menjalani persalinan atau proses melahirkan anaknya yang berjenis kelamin laki-laki dengan didampingi keluarga pada 2 Oktober 2019.

Luar biasa sekali saat lahiran, campur-aduk ini perasaan. Saya didampingi orangtua saya. Ketuban pecah di mobil jadi lahiran di IGD bukan di ruang bersalin. Lahir normal cuman pasca melahirkan saya harus dijahit dan dikuret. Anakku beratnya jadi kecil 2,4 kg. Padahal sebelum kejadian suamiku hilang perkiraan dokter sudah sampai 2,8 kg. ASI ku jadi nggak ada, mungkin akunya stres," ungkap Ega.

Menurut pencarian dari tim Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kapal MV Nur Allya diduga tenggelam. Ega pun mendapat kabar pada 11 Juli mendatang akan dilakukan pencarian kembali tentang keberadaan kapal.

"Saya berharap pencarian ini tidak berhenti sampai di sini sebelum ada titik temu dan kejelasan bagaimana nasib semua ABK di kapal sana, karena tidak ada satupun yang ditemukan. Bangkai kapal pun tidak ditemukan. Sangat misteri sekali yang membuat semua keluarga selalu berharap. Sampai ada istri dan orangtua sakit, meninggal pun ada karena menunggu berita baik dari ABK yang hilang tersebut. Semoga semua mendukung kami untuk mendapatkan keadilan nasib keluarga kami yang hilang," lirih Ega.
https://indomovie28.net/director/abby-mills/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar