Sabtu, 11 Juli 2020

Kisah Penjual Puding Manado yang Dapat Manfaat Digitalisasi dari Grab

- Grab baru saja meluncurkan program #TerusUsaha untuk membantu UMKM di Manado go digital. Salah seorang pelaku UMKM di Manado yang telah merasakan manfaat digitalisasi dari Grab sebelumnya adalah Chelsea Magido (28), pemilik Toko Folcis Puding.
"Saya mendirikan Folcis pertama kali pada bulan Agustus 2019. Awalnya, saya hanya memasarkannya lewat media sosial dan mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Karena pesanannya semakin banyak, saya sedikit kerepotan untuk pengantarannya," kata Chelsea dalam keterangan tertulis, Jumat (10/7/2020).

Chelsea pun memutuskan untuk bergabung dengan Grab. Dari Grab, ia mendapat kemudahan dalam sistem pendataan dan pengantarannya. Kata dia, Toko Folcis miliknya bahkan bisa memproduksi hampir 500 puding setiap harinya hingga harus mencari karyawan tambahan.

"Dengan adanya Folcis, saya bersyukur sudah dapat membantu karyawan saya untuk mendapatkan pekerjaan. Harapannya ke depan, saya bisa mengembangkan Folcis pudding lebih besar lagi dan membuka banyak cabang di luar Manado," ujar Chelsea.

"Saya juga berharap agar lebih banyak UMKM Manado yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan penjualan, serba memberikan dampak positif bagi lebih banyak orang," sambung Chelsea.

Sebagai informasi, program #TerusUsaha mencakup pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya, iklan gratis untuk meningkatkan visibilitas UMKM secara online, dan sebuah microsite yang dirancang khusus untuk para pelaku UMKM.

Grab juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Manado untuk membawa ratusan mitra Industri Kecil Menengah (IKM) binaan masuk dalam platform digital. Program ini juga dirancang khusus untuk mendukung program pemerintah #BanggaBuatanIndonesia.

Jika Huawei Dicekal Ada Ancaman 'Kiamat' Ponsel

 Perangkat Huawei menjadi salah satu tulang punggung bagi operator di Inggris. Maka ketika saat ini ada wacana untuk melarang infrastuktur telekomunikasi buatan Huawei, operator memperingatkan risikonya cukup besar.
Perwakilan Vodafone dan British Telecom kepada otoritas Science and Technology Select Committee menyatakan ada kemungkinan sinyal ponsel 'kiamat', tidak bisa diakses selama berhari-hari.

Selain itu, dikutip detikINET dari Independent, dibutuhkan sedikitnya waktu 5 tahun untuk sepenuhnya menghapus perangkat Huawei agar tidak menimbulkan gangguan.

Pada bulan Januari, pemerintah Inggris sebenarnya mengizinkan Huawei terlibat secara terbatas dalam jaringan 5G di Inggris. Namun demikian, saat ini dilakukan evaluasi terhadap keputusan itu menyusul sanksi lanjutan dari Amerika Serikat pada Huawei.

Jika terjadi perubahan aturan, Vodafone dan BT memperingatkan kerugian bisa mencapai miliaran poundsterling dan pengguna ponsel kehilangan sinyal. Apalagi jika deadline diberlakukan dalam waktu dekat.

"Untuk jadi nol (dari perangkat Huawei-red) dalam tiga tahun artinya adalah balckout sinyal bagi pelanggan 4G dan 2G dan juga 5G di seluruh negeri," sebut Howard Watson, Chief Technology and Information Officer BT.

"Jika aturan lebih ketat, maka akan menunda peluncuran 5G kami, itu akan berdampak pada kerugian dan malah jadi fokus pada penghapusan perangkat existing," cetus Head of Network Vodafone, Andrea Dona.

Huawei sendiri menyesalkan evaluasi dari pemerintah Inggris dan menekankan mereka selalu mematuhi aturan hukum di negara itu dan ingin membantu Inggris memimpin di jaringan 5G.
https://cinemamovie28.com/stepmom-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar