Kamis, 02 Juli 2020

Nostalgia Peneng dan Pro-Kontra Andai Pajak Sepeda Dipungut Lagi

Meski dibantah oleh Kementerian Perhubungan, rumor pajak sepeda telanjur menuai pro dan kontra. Ada yang setuju sepeda diterapkan pajak asalkan dengan syarat, adapula yang langsung menolak tidak ingin dikenakan pajak.
Pooling detikHeath di Twitter, Selasa (30/6/2020), menunjukkan 47 persen netizen tidak setuju jika seandainya pajak sepeda diberlakukan lagi. Sebanyak 19 persen setuju, dan 34 persen lainnya memilih menimbang terlebih dahulu setuju atau tidak, tergantung dengan penerapan peraturan pajak sepeda tersebut.

Co-founder Bike to Work Indonesia (B2W), Toto Sugito, dalam wawancara dengan detikcom mengaku tak masalah jika pajak sepeda nantinya diterapkan kembali. Tapi ada syaratnya, fasilitas pesepeda semuanya sudah dilengkapi.

"Setuju! Bila semua fasilitas untuk pesepeda sudah dibangun dan diterapkan dengan baik dan benar, sesuai dengan UU No 22/2009 dan Pergub No 51/2020," jelasnya saat dihubungi detikcom Rabu (30/1/2020).

Salah seorang pembaca detikcom yang mengikuti poling detikHealth, Dewo Udianto, juga menyampaikan pendapat senada. Setuju ada pajak sepeda, tetapi ada syaratnya.

"Setuju saja kalau cuma maksimal 20 ribu untuk pening sepeda seperti jaman dulu, hasil pajak sepeda yang nyaman dan aman," jelas Dewo.

Pendapat berbeda diutarakan Bagus 'Kinjeng' Chriswandito, Sekjen II KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia). Ia tidak setuju kalau seandainya sepeda dikenakan pajak.

"Pada intinya kami para pesepeda ini kurang menyetujui kalau sepeda ini dikenakan pajak, karena begini pada saat beli sepeda pun kita sebenarnya sudah include pajak, di situ karena penjualan atau importir atau penjualan sepeda pun sudah kena pajak ya sebetulnya secara tidak langsung gitu sih menurut saya," jelas Bagus.

Sebagian besar yang menolak wacana pajak sepeda juga menyinggung soal fasilitas untuk pesepeda. Seorang netizen, Iful Alfanisi, dalam pooling detikHealth juga menyampaikan pendapat hal itu.

"Gue tetep gowes tapi ogah bayar pajak, masa mau sehat harus bayar pajak, seharusnya pemerintah yg ngasih fasilitas biar warganya pada sehat," cuit @IfulAlfanisi menanggapi pooling detikHealth.

Setuju ada pajak sepeda? Tinggalkan komentar.

Perkuat Imun Tubuh, Kalbe Kembangkan Produk dari Jamur Cordyceps militaris

Jamur Cordyceps militaris merupakan salah satu bahan alami terbaik untuk memperkuat imunitas tubuh karena mengandung cordycepin, adenosin dan polisakarida. Ketiga kandungan tersebut menjadi paket komplit yang membuat jamur ini berpotensi sebagai antivirus dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien COVID-19.
"Selain itu, beberapa referensi juga menyebutkan karena kandungan adenosinenya, jamur Cordyceps memiliki potensi untuk mengurangi gejala sesak atau gangguan pernapasan," ujar Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/7/2020).

Hal itu diucapkannya dalam acara edukasi kesehatan memperkuat daya tahan tubuh dengan tema 'Tangguh Hadapi New Normal, jaga daya tahan tubuh dengan suplemen berbahan alami H2 Cordyceps militaris' yang digelar PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui divisi Kalbe Consumer Health.

Adapun menurut Ketua Persatuan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI),dr. Moh. Adib Khumaidi, di era new normal ini, masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa ancaman tertular virus COVID-19 masih ada. Hal ini disebabkan karena mereka abai untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Selain itu, kesadaran untuk memperkuat diri dengan meningkatkan daya tahan tubuh juga masih rendah. Kita harus memastikan daya tahan tubuh kita kuat sebelum kita keluar rumah, dengan cara konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, istirahat yang cukup dan jika diperlukan konsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh," ujar dr. Adib
https://cinemamovie28.com/2018/07/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar