Senin, 13 Juli 2020

Kisah Amitabh Bachchan Bergelut Lawan Corona, Anak dan Menantu Juga Kena

Aktor megastar Bollywood, Amitabh Bachchan (77), dinyatakan positif virus Corona. Ia membagikan kondisi kesehatannya tersebut melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Minggu (13/7/2020).
Amitabh Bachchan juga mengatakan bahwa seluruh anggot keluarganya dan staf telah menjalani tes dan sedang menunggu hasil. Dia juga meminta semua orang yang kontak dengannya dalam 10 hari belakangan untuk dites.

Mengutip The Economic Times, beberapa menit setelah Amitabh Bachchan berbagi kondisi medisnya, anaknya Abhishek Bachchan mengungkapkan bahwa ia juga telah dites positif terkena virus Corona. Keduanya kini disebut dirawat di rumah sakit Nanavati dengan gejala ringan.

"Sebelumnya hari ini saya dan ayah saya dinyatakan positif COVID 19. Kami berdua yang memiliki gejala ringan telah dirawat di rumah sakit. Saya meminta semua untuk tetap tenang dan tidak panik. Terima kasih," tulis Abhishek.

Hanya selang sehari setelahnya, Aishwarya Rai Bachchan, menantu dari Amithta Bachchan yang juga seorang superbintang Bollywood, positif Corona. Puterinya yang masih berusia 8 tahun juga disebut terinfeksi COVID-19.

"Aishwarya dan Aaradhya juga telah dites positif Covid-19. Mereka akan melakukan karantina mandiri di rumah...seluruh anggota keluarga lain termasuk ibu saya dites negatif," cuit Abhishek Bachchan, dikutip AFP.

Menteri Kesehatan India Rajesh Tope menyebut Aishwarya Rai Bachchan dan putrinya positif tanpa gejala. Kini Amitabh Bachchan dan tiga anggota keluarganya, terbukti terinfeksi COVID-19.

Total kasus infeksi virus Corona di India saat ini mencapai 850 ribu orang dengan jumlah kematian sebanyak 23.174.

Solo Masuk 'Zona Hitam', Ini Berbagai Kemungkinan Penyebabnya

 Solo mengalami peningkatan kasus virus Corona COVID-19 secara drastis pada Minggu (12/7/2020) lalu. Hal ini membuat Solo disebut-sebut oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sebagai zona hitam, bukan zona merah lagi.
"Biasanya tambah 1-2 orang, hari ini tambah 18 orang. Sudah bukan zona merah lagi, zona hitam," ujar Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, pada Minggu (12/7/2020).

Namun, Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, meluruskan bahwa sebenarnya tidak ada istilah zona hitam. Istilah 'zona hitam' itu adalah zona merah yang menggambarkan banyaknya kasus transmisi virus Corona yang mengancam penduduk di daerah tersebut.

"Nggak ada lah itu zona 'hitam', adanya merah," tegas Miko saat dihubungi detikcom, Senin (13/7/2020).

Mengutip BNPB atau gugus tugas pusat percepatan penanganan COVID-19, Miko menjelaskan bahwa hanya dikenal empat zona berdasarkan warna. Zona tersebut yaitu zona merah, zona oranye, zona kuning, dan zona hijau.

Terkait peningkatan jumlah kasus secara signifikan, Miko menyebut beberapa kemungkinan. Salah satunya peningkatan kasus yang tinggi dan munculnya klaster-klaster.

"Kemungkinan ada sesuatu yang membuat Solo menjadi zona merah begitu. Ada kejadian atau klaster-klaster yang menyebabkan peningkatan yang berlebih di Solo," jelas Miko.

"Solo kan banyak pesantren, mungkin santrinya kembali masuk. Kemudian, Solo juga mal sudah dibuka dan sebagainya, ya mungkin abai terhadap protokol kesehatan," imbuhnya.

Tak hanya itu, Miko juga menyorot pasar tradisional yang ada di Solo. Menurutnya, survei pasar tradisional di sana tidak terlihat, sehingga mungkin pasar-pasar tersebut menjadi area efektif untuk terjadinya penularan.
https://nonton08.com/star/dominic-burgess/feed/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar