Kamis, 16 Juli 2020

Marak Jasa Prostitusi, Pria Seperti Apa Saja yang Doyan Jajan Seks?

Belakangan, prostitusi sedang jadi perbincangan di mana-mana. Setelah dugaan prostitusi menjerat artis Hana Hanifah, baru-baru ini praktik prostitusi online di kalangan mahasiswa terungkap di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Praktik prostitusi di Yogyakarta didalami seorang muncikari berinisial AP alias Kuyang (21) yang beroperasi di kawasan Yogyakarta. Kuyang merupakan mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di luar Yogyakarta.

"Rata-rata pelanggannya dari kalangan mahasiswa," kata Kanit Reskrim Polsek Mlati Iptu Noor Dwi Cahyanto melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).

Pria seperti apa sih yang menggunakan jasa prostitusi?

Dikutip dari Live Science, para peneliti dari University of Portland, menemukan rata-rata pria yang tertarik untuk melakukan prostitusi cenderung lebih sedikit memiliki komitmen untuk menikah. Selain itu, peneliti menyebut para pria yang sering 'jajan' ini sangat sedikit yang memiliki pekerjaan paruh waktu setiap harinya.

Namun, karakteristik yang berbeda juga muncul di antara pelanggan 'prostitusi' bahwa sebagian besar dari mereka sudah menikah dan berpenghasilan mapan sekaligus memiliki gelar sarjana. Laki-laki ini biasanya memiliki ketertarikan pada kelas yang berbeda, berani membayar mahal untuk membeli jasa seks.

Mereka cenderung memiliki ketertarikan yang berbeda dalam dunia prostitusi dibandingkan dengan laki-laki yang umumnya ditangkap karena sedang menggunakan jasa prostitusi. Kesimpulannya, semua jenis pria disebut mungkin menggunakan jasa seks atau prostitusi.

Psikolog klinis dari Pro Help Center Nuzulia Rahma Tristinarum menjelaskan, pria yang pergi ke prostitusi biasanya mencari kesenangan sesaat. Hal ini juga bisa disebabkan oleh kurang adanya hubungan baik dengan sang istri.

"Banyak laki-laki yg mau keluar uang untuk kebutuhan syahwat bisa terjadi karena beberapa hal seperti tidak memiliki arah hidup yang jelas sehingga mudah tergoda kesenangan sesaat," kata Rahma.

Masa Sih Buah Sekecil Ini Bisa Jaga Daya Tahan Tubuh?

Buah kecil bernama zaitun ternyata memiliki ragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu manfaat paling penting yang bisa diambil dari buah mungil ini di masa pandemi adalah bagi daya tahan tubuh.
Buah zaitun dilansir dari whfoods merupakan buah yang mengandung vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh untuk menjaga imunitas seperti zat besi, serat, dan vitamin E. Zat besi dan Vitamin E pada zaitun berguna agar sistem imun dalam tubuh dapat berjalan dengan baik.

Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita mengungkapkan minyak dari buah zaitun juga mengandung antioksidan tinggi, yang berasal dari lemak tak jenuh tunggal yang dikategorikan sebagai lemak baik. Kandungan antioksidan tinggi itu pun dapat melindungi tubuh manusia dari kerusakan sel.

"Antioksidan dalam minyak zaitun dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan dan penyakit," ungkap dr Adeline baru-baru ini kepada detikHealth.

Lebih lanjut dr Adeline mengatakan bahwa sel di dalam tubuh seseorang setiap harinya akan rusak akibat radikal bebas. Dengan kerusakan sel yang terjadi, hal itu pun bisa menjadi pemicu perkembangan suatu penyakit di dalam tubuh.

"Kadar antioksidan dalam minyak zaitun dapat membantu melindungi tubuh dari peradangan, kerusakan oksidatif, resisten insulin, dan perubahan epigenetic serta meningkatkan imunitas tubuh," ungkapnya.

Tidak hanya sebagai antioksidan, minyak buah zaitun juga mengandung banyak zat-zat yang berguna untuk tubuh seperti omega 3, omega 6, omega 9, vitamin E, vitamin K, Phenolic, dan Zat besi. Buah zaitun pun sangat baik untuk dikonsumsi oleh semua usia.

"Omega kompleksnya dapat memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lebih lancar, mencegah terjadinya stroke, dan membantu mengendalikan kadar kolesterol LDL serta meningkatkan kadar kolesterol HDL sehingga baik untuk jantung," ungkap dr Adeline.
https://nonton08.com/take-down/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar