Rabu, 16 September 2020

3 Posisi Bercinta Terbaik Saat Tak Punya Banyak Waktu di Pagi Hari

 Orgasme di pagi hari meningkatkan kadar hormon serotonin dan oksitosin yang membuat Anda lebih terhubung dengan pasangan Anda seharian.
Seks di pagi hari sangat disarankan karena memiliki manfaat kesehatan, dan juga meningkatkan mood dan keintiman antara Anda dan pasangan. Orgasme di pagi hari meningkatkan kadar hormon serotonin dan oksitosin yang membuat Anda lebih terhubung dengan pasangan Anda seharian.

Meskipun terdengar menarik, terkadang seks di pagi hari cukup sulit untuk dilakukan karena keterbatasan waktu dan terburu-buru. Namun ada beberapa posisi mudah yang bisa dilakukan untuk mempersingkat waktu dan mempercepat orgasme, dikutip dari Health.com berikut ini:

1. Slow-motion spooning

Buat Anda dan pasangan yang ingin menghemat waktu bisa melakukan posisi seks ini. Dekatkanlah tubuh masing-masing pada posisi spooning, lalu pria bisa melakukan penetrasi dari belakang dengan gerakan panjang dan lambat yang dalam dan bisa menyentuh G-spot Anda. Tangannya jugya bebas untuk menstimulasi payudara dan klitoris Anda. Dengan posisi ini masing-masing dari Anda bisa saling memberikan rangsangan untuk memicu orgasme yang lebih kuat.

2. Good morning missionary

Pada menit-menit awal usai bangun tidur, agak sulit untuk menyingkirkan rasa kantuk dan mencari energi kembali. Inilah saatnya posisi missionary digunakan. Berbaringlah, taruh sebuah bantal di bawah pantatmu, tarik kedua lutut hingga ke arah dada lalu taruhlah di bahu pria yang membungkuk di atas Anda. Dengan posisi missionary ini bisa membantu menyalurkan energi dan memberikan kedekatan emosional lewat kontak mata yang membangkitkan mood.

3. Bottoms up

Malu akan bau mulut di pagi hari usai bangun tidur? Maka lakukan posisi doggy style. Telungkuplah lalu naikkan pinggul Anda sedikit. Posisi pinggul ini akan mengubah sudut penetrasi dan mengubah sensasinya. Posisi ini juga membuat tubuh Anda dan suami Anda lebih dekat secara fisik ketimbang doggy style biasanya, meningkatkan rasa intim. Ditambah lagi, Anda masih bisa meraih ke bawah untuk sedikit stimulasi pada klitoris Anda untuk mempercepat meraih klimaks.

Habis Bercinta, Miss V Terasa Sakit Buat Kencing? Mungkin Ini Sebabnya

Kencing usai seks sangat disarankan pada wanita, dan beberapa di antaranya mengalami rasa nyeri atau seperti terbakar di vaginanya saat kencing. Secara medis, kondisi ini disebut dysuria, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya.

Dirangkum dari Your Tango, nyeri saat kencing usai seks bisa menjadi salah satu tanda infeksi saluran kencing. Berikut adalah beberapa alasan lain mengapa wanita mengalami dysuria:

1. Infeksi saluran kencing

Infeksi saluran kencing menjadi penyebab utama wanita merasa nyeri saat kencing. ISK terjadi akibat infeksi bakteri atau inflamasi yang tertular saat seks atau tidak membersihkan area vagina dengan baik usai kencing.

Hal ini menyebabkan pendeknya lubang kencing dengan anus, sehingga memudahkan bakteri berpindah. Selain seks dan kebersihan, ada faktor lainnya seperti kehamilan, diabetes, obat-obatan, batu ginjal, dan pengobatan radiasi.

2. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual seperti genital herpes, gonorea, klamidia bisa menjadi salah satu penyebab wanita merasakan nyeri di vagina saat kencing usai seks. Perhatikan kebersihan serta penggunaan kontrasepsi seperti kondom dan juga kesehatan pasangan agar tidak saling menularkan satu sama lain.

3. Vaginitis

Vaginitis merupakan inflamasi yang terjadi di vagina, biasanya disebabkan oleh hal-hal seperti kimia dalam produk mandi atau mainan seks, kemudian kadar estrogen yang rendah usai menopause, bacterial vaginosis, dan infeksi jamur. Bila Anda mengalami rasa nyeri saat kencing usai seks, mungkin saja Anda mengalami vaginitis.

4. Iritasi pada vulva, vagina, atau uretra saat seks

Berbagai posisi seks yang kini sedang tenar membutuhkan cukup banyak aksi bisa membuat Anda berisiko mengalami iritasi pada vagina, vulva, ataupun uretra. Biasanya jika Anda mengalami rasa sakit saat kencing, bisa jadi urusan posisi seks menantang ini jadi pelakunya.

5. Perubahan hormon

Hormon yang tidak seimbang bisa menyebabkan beberapa darah melewati aliran urin atau meningkatkan kekeringan di vagina. Jika perubahan hormon Anda terjadi karena kehamilan, obat-obatan, KB, menopause, dan lainnya, bisa jadi ini penyebab rasa sakit saat kencing.

6. Seks tanpa pelumas yang cukup

Tak peduli seberapa 'panas' keintiman Anda di ranjang, terkadang pelumas alami tubuh tak cukup untuk menghindari gesekan dan robekan kecil yang disebabkan gerakan penetrasi. Akhirnya Anda mengalami rasa nyeri saat kencing usai seks, dan bahkan rasa nyeri ini tak hilang selama beberapa hari setelahnya.

Yang paling penting adalah rasakan tubuh Anda saat seks, perhatikan seksama, jika merasa sakit maka berhentilah.
https://nonton08.com/a-strange-family/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar