Jumat, 18 September 2020

Viral Tren Minum Boba 5 Liter, Netizen: Skip, Masih Sayang Badan

 Tampaknya kebiasaan minum boba masih banyak digemari para remaja. Rasanya yang manis dan menyegarkan membuat banyak yang tergoda dan ketagihan.

Memang sih, sesekali nggak masalah. Tapi kalau sampai dibuat konten viral seperti minum boba 5 liter dalam waktu kurang dari 12 jam, tentu tidak dianjurkan.


Viral video yang beredar di Youtube dengan konten nyeleneh seperti challange minum boba 2 liter bahkan 5 liter dan beredar di lini masa. Terlihat bahwa banyak dari mereka yang sengaja membeli galon ukuran mini dan memasukkan kurang lebih lima gelas boba ukuran besar ke dalamnya. Duh...


Tentunya video ini mendapat banyak tanggapan dari warganet. Tidak sedikit menyayangkan karena dampak jangka panjang yang ditimbulkan akan lebih besar daripada harga boba yang mereka konsumsi.


"Skip, masih sayang badanku," tulis akun Twitter @**afeb*


Banyak pula yang terheran-heran apa tidak eneg dan merasa mual saat menghabiskan minuman boba segitu banyak?


"Aku aja beli boba ukuran large nggak kuat habisin sendirian," celetuk akun @s**a_syala**


Sedikit informasi, berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, batas konsumsi gula harian adalah 50 gram atau setara dengan 5-9 sendok teh. Bisa dibayangkan dalam segalon boba, ada berapa banyak kandungan gulanya.


Jika masih ingin ikut tren boba challange, ucapkan selamat datang pada diabetes, obesitas, dan hipertensi di masa depan.

https://nonton08.com/texture-of-skin/


Terpopuler Sepekan: Iklim Tropis Bikin Indonesia 'Bebas' dari Virus Corona?


Sepekan ini beredar banyak pesan di Whatsapp mengenai virus corona baru (2019-nCoV). Salah satu dari pesan tersebut menuliskan fakta terkait virus corona dan menyebut iklim tropis dan cuaca hangat lah yang membuat Indonesia masih terbebas dari penyebaran nCoV.

Sebab diketahui beberapa negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, bahkan Singapura telah resmi mengkonfirmasi adanya kasus positif virus corona jenis baru.


Menanggapinya, dr Achmad Yurianto, Sekretaris pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, menuturkan sampai saat ini belum ada penelitian yang mendukung pernyataan mengenai iklim tropis dan kaitannya dengan penyebaran virus corona.


"Susah untuk jawabnya, wong Singapura juga tropis kok," kata pria yang akrab disapa dr Yuri ini kepada detikcom.


Kendati demikian, karena sifat virus sama seperti benalu atau parasit yang tidak bisa hidup di dalam sel mati, virus akan mati dengan sendirinya jika berada di luar ruangan.


"Begitu dia keluar melalui percikan ludah maka mungkin tidak sampai 10 menit selnya akan mati begitu pula dengan virusnya. Apalagi kalau disertai dengan paparan sinar matahari dan sebagainya mungkin bisa lebih cepat lagi," jelasnya.


Pengawalan kesehatan yang ketat oleh otoritas kesehatan China dan juga di Indonesia menurutnya adalah satu dari beragam alasan virus corona nCoV belum menyebar ke RI. Selain itu, sejak dulu pemerintah pun telah berpengalaman menangani kasus outbreak seperti flu burung dan MERS-CoV.


"Bayangkan setiap tahun ada sekitar 1,3 juta orang yang pulang dari Saudi, baik selesai ibdadah Umroh atau Haji. Kewaspadaan kami sudah sepanjang tahun, sepanjang hari," pungkas dr Yuri.

https://nonton08.com/triangle-sex/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar