Jumat, 18 September 2020

Kena Batunya! Anggap Lumpur Bisa Cegah Corona, Politisi Ini Positif COVID-19

  Seorang politisi di India yang tadinya beranggapan bahwa berendam di lumpur dan meniup keong dapat mencegah Corona, kini ia akhirnya dinyatakan positif terpapar COVID-19. Dikutip dari laman Gulf News, Sukhbir Jaunapuria positif virus Corona pada 14 September.

Sebulan sebelum terpapar COVID-19, Jaunapuria kerap memposting dirinya di Facebook pribadinya yang tengah duduk di genangan lumpur sambil memegang cangkang keong yang ia sebut sangat 'ampuh' mencegah penularan COVID-19. Ia mengklaim meniup cangkang keong dan mandi di genangan lumpur akan meningkatkan kapasitas paru-parunya sehingga membuatnya kebal dari infeksi COVID-19.


"Keluar, mandi hujan, duduk di tanah, bekerja di pertanian, meniup keong dan makan 'desi'. Seseorang memperoleh kekebalan dari melakukan hal-hal ini," tutur Jaunapuria.


Saat kabar mengenai dirinya yang dinyatakan positif COVID-19 menyebar secara online, tidak sedikit warganet yang mengejeknya. Salah satu pengguna Twitter menulis "Terima kasih, Anggota Parlemen BJP dari Tonk-Sawai Madhoupur, Sukhbir Singh Jaunapuria karena telah membuktikan bahwa berendam di lumpur, meniup cangkang keong, tidak meningkatkan kekebalan terhadap virus Corona."


Menurut laporan media lokal, Jaunapuria adalah satu dari 24 anggota parlemen (MP) yang dinyatakan positif COVID-19. Jaunapuria juga bukan politisi pertama di India yang meremehkan COVID-19.


Belum lama ini, seorang menteri dari negara bagian Madhya Pradesh, India, Imarti Devi, mengklaim dirinya kebal dari infeksi COVID-19 sebab lahir dari kotoran sapi dan lumpur. Pernyataan itu ia lontarkan demi menepis desas-desus yang beredar bahwa dirinya terinfeksi COVID-19.


"Saya lahir di lumpur dan kotoran sapi. Virus Corona tidak bisa mendekati saya," ujar Devi.

https://nonton08.com/assassins-run/


Corona DKI Lampaui Korsel dan Singapura, Ini Penambahan Kasus Sepekan Terakhir


- DKI Jakarta mencatat lebih dari 50 ribu kasus positif akumulatif. Ada 59.472 total kasus positif Corona di DKI Jakarta, sementara kasus aktif berada di angka 12.752 kasus, demikian lapor situs resmi corona.jakarta.go.id.

Rupanya kasus Corona di DKI ini sudah melebihi total kasus di Korea Selatan dan Singapura. Korea Selatan yang sempat kembali mengalami lonjakan kasus, dilaporkan Worldometers per Jumat (18/9/2020) memiliki 22.783 kasus.


Disusul Australia dengan mencatat total kasus Corona 26.864 kasus. Sementara Singapura hingga saat ini mencatat 57.532 kasus, tetapi berhasil menekan angka kematian cukup rendah yaitu 27 kasus.


Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito juga menyampaikan DKI termasuk salah satu provinsi dengan laju kematian Corona tertinggi di Indonesia. Wiku menyebut ada 3 provinsi yang memiliki laju kematian Corona tertinggi di Indonesia dan perlu menjadi perhatian.


"Jika dilihat dari laju kematiannya maka Bali, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur adalah provinsi dengan laju kematian tertinggi dalam satu minggu terakhir," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden Kamis (17/9/2020).


Berikut penambahan kasus Corona di DKI Jakarta dalam sepekan terakhir.


- Jumat (18/9/2020): 1.014 kasus

- Kamis (17/9/2020): 1.113 kasus

- Rabu (16/9/2020): 1.294 kasus

- Selasa (15/9/2020): 1.076 kasus

- Senin (14/9/2020): 879 kasus

- Minggu (13/9/2020): 1.380 kasus

- Sabtu (12/9/2020): 1.205 kasus

https://nonton08.com/confidential-secret-market/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar