Jumat, 18 September 2020

Terpopuler Sepekan: Iklim Tropis Bikin Indonesia 'Bebas' dari Virus Corona?

 Sepekan ini beredar banyak pesan di Whatsapp mengenai virus corona baru (2019-nCoV). Salah satu dari pesan tersebut menuliskan fakta terkait virus corona dan menyebut iklim tropis dan cuaca hangat lah yang membuat Indonesia masih terbebas dari penyebaran nCoV.

Sebab diketahui beberapa negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, bahkan Singapura telah resmi mengkonfirmasi adanya kasus positif virus corona jenis baru.


Menanggapinya, dr Achmad Yurianto, Sekretaris pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, menuturkan sampai saat ini belum ada penelitian yang mendukung pernyataan mengenai iklim tropis dan kaitannya dengan penyebaran virus corona.


"Susah untuk jawabnya, wong Singapura juga tropis kok," kata pria yang akrab disapa dr Yuri ini kepada detikcom.


Kendati demikian, karena sifat virus sama seperti benalu atau parasit yang tidak bisa hidup di dalam sel mati, virus akan mati dengan sendirinya jika berada di luar ruangan.


"Begitu dia keluar melalui percikan ludah maka mungkin tidak sampai 10 menit selnya akan mati begitu pula dengan virusnya. Apalagi kalau disertai dengan paparan sinar matahari dan sebagainya mungkin bisa lebih cepat lagi," jelasnya.


Pengawalan kesehatan yang ketat oleh otoritas kesehatan China dan juga di Indonesia menurutnya adalah satu dari beragam alasan virus corona nCoV belum menyebar ke RI. Selain itu, sejak dulu pemerintah pun telah berpengalaman menangani kasus outbreak seperti flu burung dan MERS-CoV.


"Bayangkan setiap tahun ada sekitar 1,3 juta orang yang pulang dari Saudi, baik selesai ibdadah Umroh atau Haji. Kewaspadaan kami sudah sepanjang tahun, sepanjang hari," pungkas dr Yuri.

https://nonton08.com/thank-you-cinta/


Benarkah Banyak Minum Air Putih Bisa Cegah Virus Corona? Ini Faktanya


Wabah virus corona yang tak kunjung usai membuat banyak orang menjadi panik. Hal ini dibuktikan dengan beredarnya pesan broadcast yang menyebut virus corona dapat dicegah dengan rutin minum air putih dan menjaga tenggorokan agar tidak kering.

Apakah benar dengan menjaga tenggorokan agar tetap lembab dengan minum air putih dengan jumlah tertentu bisa cegah penularan virus corona?


Menanggapi hal tersebut, spesialis paru-paru, dari RS Paru Persahabatan, Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K), menyebut penularan virus akan tetap terjadi apabila berkontak langsung dengan pasien atau daerah yang terinfeksi.


"Yang berpengaruh adalah imunitas. Orang tua misalnya atau yang punya sakit kronik. Sakit kronik tuh artinya sakitnya sudah lama dan imunitasnya menurun dan itu akan mudah terinfeksi, itu prinsip dasarnya," kata dr Erlina, pada Kamis (30/1/2020).


Meski minum air putih itu penting untuk keseimbangan tubuh, bukan berarti banyak minum jadi terhindar dari penyakit. Semua akan kembali lagi pada daya tahan tubuh seseorang.


"Banyak minum kalau sistem imunnya nggak bagus, ya percuma," pungkasnya.


Dokter Paru Tegaskan Penggunaan Masker Tak Boleh Lebih dari 6 Jam


Di China ramai video yang menunjukkan warganya ramai-ramai merebus masker agar bisa digunakan kembali. Pasalnya, masker di negara tersebut menjadi semakin langka pasca wabah virus corona.

Cara tersebut tidaklah disarankan untuk dilakukan oleh ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, karena bisa membuat pori-pori masker melebar dan membuatnya tidak berfungsi untuk menyaring kuman maupun virus. Lalu berapa lama kita harus mengganti masker, dan apakah ada cara bisa digunakan kembali?


Idealnya, menurut dr Diah, penggunaan masker maksimal 6 jam. Atau paling tidak, jika bentuknya masih utuh, tidak basah, dan kondisinya cukup baik, masih bisa untuk dipakai. Tapi ia memperingatkan untuk tidak menyimpan masker agar bisa digunakan keesokan harinya.


"Sekarang gini, kan dia nyaring kuman dari depan, terus dibesokin, terus dipegang," terangnya, melalui sambungan telepon pada detikcom, Jumat (31/1/2020).


dr Diah menyebutkan beda halnya dengan masker N95 yang ia gunakan di rumah sakit. Terkadang masker tersebut masih bisa dipakai kembali, dengan cara menaruhnya di tempat khusus, dibungkus dengan bungkusan yang berpori agar tidak lembab, digantung dan tidak menyenggol bagian depannya, lalu jika ingin menggunakan dipegang dari talinya bukan di depannya.

https://nonton08.com/sundome/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar