Sabtu, 19 September 2020

Sarankan N95, Pemkab Banyumas Larang ASN Pakai Masker Scuba

 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas melarang ASN dan non ASN di lingkungan Pemkab Banyumas menggunakan masker scuba. Masker scuba dinilai kurang efektif untuk menangkal penyebaran virus Corona (COVID-19).

Larangan tersebut saat ini baru diterapkan di lingkungan Satpol PP Kabupaten Banyumas dengan nomor surat 440/2381/2020 tertanggal 17 September 2020 yang ditandatangani Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyumas Saptono Supriyanto yang berisi:


'Menindaklanjuti perintah Bupati Banyumas tentang pemakaian masker dilingkungan Pemkab Banyumas. Dengan ini kami sampaikan bahwa pemakaian masker scuba yang selama ini banyak dipakai masyarakat ternyata kurang efektif untuk menangkal virus COVID-19,'


'Sehubungan hal tersebut, kepada ASN non ASN di lingkungan satpol PP Kabupaten Banyumas agar tidak lagi memakai masker scuba dalam beraktivitas sehari-hari, dan disarankan memakai masker sesuai rekomendasi dari badan kesehatan dunia (WHO), yaitu masker kain tiga lapisan, masker bedah 2-3 ply, masker N95.'


Sekretaris Satpol PP Kabupaten Banyumas Saptono Supriyanto mengatakan jika pihaknya langsung menindaklanjuti hasil rapat COVID-19 yang memerintahkan larangan penggunaan masker scuba untuk ASN dan non ASN di lingkungan Satpol PP.


"Dari Satpol PP langsung menindaklanjuti dengan surat intern untuk ASN maupun non ASN satpol PP menindaklanjuti perintah bupati untuk tidak menggunakan masker scuba," kata Saptono kepada wartawan, Jumat (18/9/2020).


Dia mengatakan jika pihaknya menindaklanjuti hal tersebut di lingkungan satpol PP karena mereka merupakan garda terdepan dalam penegakan Perda.


"Makanya kita mendahului. Mulai kemarin sudah kita sampaikan, kita himbau mungkin secara bertahap, walaupun tadi masih ada satu dua masih pakai kita himbau dan berikan masker yang sesuai anjuran," jelasnya.


Dia menjelaskan selain larangan penggunaan masker scuba oleh ASN dan non ASN. Kemungkinan besar penerapan larangan penggunaan masker scuba juga akan diterapkan ke masyarakat Banyumas.


"Kalau ini perintah Bupati mungkin nanti berlaku di masyarakat. Cuma ada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) tersendiri yang nantinya mengumumkan ke masyarakat seperti Dinas Kesehatan," ujarnya.


Sementara menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya larangan penggunaan masker scuba yang diberlakukan secara bertahap. Saat ini larangan tersebut baru ditujukan untuk ASN dan non-ASN di lingkungan Pemkab Banyumas.


"Dilarang, tapi secara bertahap, sebetulnya pemkab sudah membagikan 3 juta masker kain standar," ujar Achmad Husein melalui pesan singkatnya.

https://indomovie28.net/burnt/


Masih Misterius, Ini Teori Terbaru Soal Asal-usul Virus Corona


 Setelah lebih dari enam bulan pandemi virus Corona terjadi di berbagai belahan dunia, para peneliti masih terus menyelidiki asal-usul virus tersebut. Tetapi, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Nature Microbiology mungkin menemukan jawabannya.

Kelompok ilmuwan dari Amerika Serikat, China, dan Eropa membandingkan pola mutasi SARS-CoV-2 penyebab pandemi ini dengan virus lain, dan menemukan evolusi virus tersebut. Menurut penelitian tersebut, mereka menemukan garis keturunan yang menghasilkan wabah COVID-19 ini pada kelelawar.


"Secara kolektif, analisis kami menunjukkan kelelawar menjadi reservoir utama untuk garis keturunan SARS-CoV-2. Meskipun mungkin ada spesies lain yang juga bisa jadi sumber penularannya, tetapi bukti ini konsisten dengan virus yang berevolusi pada kelelawar yang menghasilkan sarbecovirus kelelawar yang bereplikasi di saluran pernapasan bagian atas manusia dan trenggiling," kata penulis penelitian yang dikutip dari Fox News, Jumat (18/9/2020).


Tim peneliti mengatakan, virus Corona baru ini berevolusi dari virus kelelawar lainnya sejak 40 sampai 70 tahun yang lalu. Mereka juga mengatakan, tanpa disadari garis keturunan yang memunculkan SARS-CoV-2 sudah menyebar pada kelelawar selama beberapa dekade.


Para peneliti mengatakan bahwa SARS-CoV-2 ini mirip secara genetik sekitar 96 persen dengan virus Corona RaTG13. Virus ini ditemukan pada kelelawar tapal kuda Rhinolophus affinis pada 2013 di Provinsi Yunnan, China.


"Kemampuan untuk memperkirakan waktu divergensi setelah menguraikan sejarah rekombinasi yang tengah kami kembangkan ini bisa mengarah pada wawasan tentang asal mula banyak patogen virus berbeda," jelas peneliti utama Philippe Lemey dari Department of Evolutionary and Computational Virology, KE Leuven dalam rilisnya.

https://indomovie28.net/gamer-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar