Senin, 21 September 2020

Pakai Masker Scuba, Pengguna KRL Tak Diizinkan Masuk dalam Stasiun

 Tepat hari ini, Senin (21/9/2020), masker buff dan masker scuba dilarang digunakan dalam KRL. Pasalnya, masker jenis ini disebut tidak efektif dalam mencegah penularan virus Corona COVID-19 lewat droplet.

"Sebagai upaya lanjutan menekan penyebaran COVID-19 di KRL, mulai Senin (21/9) KCI mewajibkan seluruh penggunanya utk memakai masker yg terbukti efektif dlm mencegah droplet / cairan yg keluar dari mulut & hidung," tulis PT KCI dalam akun Twitter resminya, Jumat (18/9/2020).


Berdasarkan pantauan detikcom di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Senin (21/9/2020) pagi, para penumpang yang kedapatan menggunakan masker buff atau masker scuba dilarang masuk oleh petugas.


"Kita sosialisasi sudah seminggu, jadi sekarang udah diwajibin. Walaupun ada nih yang masuk pakai scuba itu nggak disuruh puter balik, tapi disuruh beli lagi paling," jelas salah satu petugas KRL di Stasiun Bojong Gede.


Seorang penumpang yang kedapatan menggunakan masker scuba pun mengaku diminta untuk membeli masker yang telah ditetapkan, yakni masker kain berbahan 3 lapis atau masker bedah.


"Iya disuruh beli, jadi memang harusnya pakai standar saya juga ngerti sih, cuman kan sementara saya pakai ini dulu (scuba) karena dari rumah nggak ada jadi disuruh beli yang ini (masker bedah) buat jaga-jaga. Tapi nggak apa-apa emang standarnya di sana begini sih bagus," ujar Edi (35) pengguna KRL Bogor-Jakarta, Senin (21/9/2020).


Sementara itu di gerbong KRL Bogor-Jakarta, tampak para penumpang sudah mulai mematuhi untuk tidak menggunakan masker buff dan masker scuba. Saat di dalam KRL pun beberapa kali terdengar imbauan tentang larangan masker jenis ini.


"Di mohon untuk tidak menggunakan masker buff dan masker scuba untuk mengurangi risiko penularan COVID-19," ucap petugas dalam KRL lewat pengeras suara.

https://cinemamovie28.com/suki-demo-nai-kuseni/


Studi Ungkap Urutan Gejala Virus Corona yang Kerap Dialami Pasien


Penelitian dari University of Southern California (USC) berhasil menentukan bahwa gejala COVID-19 seringkali bermula dalam urutan tertentu. Menurut penelitian, gejala pertama COVID-19 yang paling sering dikeluhkan adalah demam.

Temuan ini dinilai dapat membantu orang dengan COVID-19 mengisolasi diri dan mendapatkan perawatan lebih cepat, yang secara signifikan dapat meningkatkan kesembuhan pasien.


"Urutan ini sangat penting untuk diketahui ketika kita memiliki siklus penyakit yang tumpang tindih seperti flu yang bertepatan dengan infeksi COVID-19," kata Peter Kuhn, PhD, salah satu penulis studi dan profesor kedokteran di USC, dikutip dari Healthline.


Menurut temuan penelitian, berikut adalah urutan gejala yang kerap dialami pasien COVID-19:


- Demam

- Batuk

- Nyeri otot

- Mual atau muntah

- Diare


"Hasil kami mendukung gagasan bahwa demam harus menjadi acuan skrining pasien COVID-19 terlebih setelah banyak wilayah mulai buka setelah outbreak di musim semi lalu," tulis penelitian tersebut.


Untuk memprediksi urutan gejala, para peneliti menganalisis tingkat kejadian gejala yang dikumpulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 55.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di China.


Mereka juga melihat kumpulan data dari hampir 1.100 kasus yang dikumpulkan antara Desember dan Januari oleh Kelompok Ahli Perawatan Medis China untuk COVID-19 dan disediakan oleh Komisi Kesehatan Nasional China.


Untuk membandingkan urutan gejala klinis COVID-19 dengan influenza, para peneliti menganalisis data dari lebih dari 2.000 kasus COVID-19 di Amerika Utara, Eropa, dan Belahan Bumi Selatan yang dilaporkan ke otoritas kesehatan antara tahun 1994 dan 1998.


"Urutan gejala itu penting. Mengetahui bahwa setiap penyakit berkembang secara berbeda berarti dokter dapat mengidentifikasi lebih cepat apakah seseorang kemungkinan besar mengidap COVID-19, atau penyakit lain yang dapat membantu mereka membuat keputusan pengobatan yang lebih baik," jelas Joseph Larsen, penulis utama studi tersebut.

https://cinemamovie28.com/dirty-weekend/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar