Jumat, 24 April 2020

198 Meninggal, Tingkat Kematian Corona di Indonesia 8,71 Persen

Hingga Minggu (5/4/2020), jumlah kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia mencapai 2.273 kasus. Sebanyak 164 pasien sembuh, 198 meninggal dunia.
"Masih ada 7 orang yang meninggal sehingga jumlahnya menjadi 198," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (5/4/2020).

Dengan data terbaru, tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) virus corona COVID-19 di Indonesia menjadi 8,71 persen. Angka ini masih jauh di atas tingkat kematian dunia yakni 5,41 persen.

Virus corona COVID-19 hingga saat ini telah menjangkiti 1.212.922 orang di seluruh dunia. Jumlah korban meninggal adalah 65.600.

Negara yang melaporkan jumlah kematian terbanyak adalah Italia dengan 15.362 kasus. Dengan jumlah kasus positif akumulatif sebanyak 124.632, Italia mencatatkan angka kematian 12,33 persen, tertinggi di dunia.

Spanyol menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi kedua dengan 12.418 kasus. Dengan jumlah kasus positif 130.759, tingkat kematian tercatat 9,5 persen.

Pemerintah Sarankan Masker Kain Tak Dipakai Lebih dari 4 Jam

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, menyampaikan mulai saat ini masyarakat perlu memakai masker guna mencegah penyebaran virus corona. Hal ini sesuai dengan rekomendasi yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Mulai hari ini sesuai dengan rekomendasi dari WHO. Kita jalankan masker untuk semua. semua harus menggunakan masker," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto di Graha BNPB, pada Minggu (5/4/2020).

Meski begitu, Yuri menegaskan masyarakat disarankan menggunakan masker kain, bukan masker bedah maupun masker n95. Pemakaian masker ini guna menghindari penyebaran virus corona COVID-19.

"Masker bedah, masker n95 hanya untuk petugas kesehatan. Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tau di luar orang tanpa gejala banyak didapatkan, kita tidak tahu bahwa mereka adalah sumber penyebaran penyakit," lanjut Yuri.

Selain efektif, penggunaan masker kain mempunyai keuntungan karena dapat dicuci. Namun Yuri menyarankan penggunaan masker kain hanya selama empat jam.

"Gunakan masker kain. Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam untuk kemudian dicuci dengan cara di rendam di air," pungkasnya.

Pemerintah RI: Mulai Hari Ini Semua Harus Menggunakan Masker

Mengikuti rekomendasi organisasi kesehatan dunia WHO, Pemerintah Indonesia menganjurkan penggunaan masker meski tidak sedang sakit. Masker kain lebih disarankan.
"Mulai hari ini, sesuai rekomendasi dari WHO, kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (5/4/2020).

Yuri mengingatkan, masker bedah dan masker N95 hanya untuk tenaga medis. Untuk sehari-hari, lebih disarankan pakai masker kain.Saran ini terkait dengan adanya beberapa kasus infeksi virus corona COVID-19 tanpa gejala yang juga menjadi sumber penyebaran penyakit. Karenanya, dianjurkan untuk semua pakai masker saat keluar rumah.

Bagi yang menggunakan masker kain, disarankan untuk tidak memakainya lebih dari 4 jam. Setelah itu, masker kain bisa dicuci dengan direndam air sabun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar