Selasa, 28 April 2020

Usul Bill Gates Hindari Gelombang Dua Pandemi Corona (2)

1. Dilakukan bertahap

Menurut Gates, pembukaan perlu dilakukan bertahap dengan mengutamakan elemen masyarakat mana yang harus segera kembali bekerja.

Menurut Gates, pembukaan perlu difokuskan pada sektor yang berpengaruh pada ekonomi terlebih dulu seperti sekolah, manufaktur, dan konstruksi.

Ketika sudah beroperasi, fasilitas-fasilitas itu pun mesti tetap memperhatikan penggunaan masker dan menjaga jarak sosial.

Ketika sektor bisnis dan sekolah sudah kembali beroperasi, komunitas suatu wilayah mesti terus melacak efek dan angka percepatan infeksi.

2. Diagnosa dan pelacakan kontak

Mereka yang kembali bekerja pun perlu menjalankan mekanisme kesehatan. Diagnosa kesehatan perlu dilakukan termasuk pelacakan kontak (contact tracing). Maksudnya, jika ada kasus positif baru, perusahaan mesti bisa melacak dengan siapa saja orang ini sempat kontak agar bisa diketahui potensi penularan.

3. Banyak pengetesan berkala

Gates juga mengusulkan perlunya jutaan tes berkala ketika pembatasan dibuka. Hal serupa juga sudah dilontarkan oleh berbagai ahli kesehatan dan ekonomi.

Menurut Gates, diperkirakan perlu 400 hingga 500 ribu pengetesan per hari untuk mencegah wabah gelombang dua.

"Ketika semua berjalan kembali normal, kita tidak tahu aktivitas mana yang akan menciptakan risiko peningkatan wabah (gelombang dua)?" jelasnya.

"Kita perlu melakukan pengujian yang sangat ketat, sehingga Anda bisa mendeteksi ketika terjadi peningkatan penularan (gelombang dua) ke angka yang eksponensial dan tidak membuat ICU sesak dan banyak kematian. Jika Anda menemukan hot spot, Anda bisa memahami aktivitas apa yang menyebabkan hal itu."

Salah satu staf Gedung Putih, Dr Anthony Fauci memperkirakan saat ini AS telah melakukan 1,5 hingga 2 juta tes Covid-19 per minggu. Dalam beberapa minggu ke depan, pengetesan akan digandakan. Sejauh ini total sudah dilakukan 4 juta pengetesan di negara itu.

4. Tes selesai satu hari

Gates juga menaruh perhatian pada proses pengetesan Covid-19. Menurutnya, akan lebih baik jika hasil tes bisa segera diketahui dalam satu hari.

Ia menyarankan kepada otoritas kesehatan Amerika untuk mengadakan pemeriksaan tes Covid-19 dari satu rumah ke rumah lain. Lalu pada hari itu juga, sampel langsung diuji di laboratorium.

Ia pun menyarankan agar pekerja medis mendapat prioritas untuk melakukan pengetesan. Sementara orang tanpa gejala mesti menunggu pengetesan hingga semua orang dengan gejala selesai di tes.

Warga juga menurutnya harus punya cara untuk melakukan pengetesan di rumah. Baik dengan pengetesan cepat atau dengan mengirimkan sampel mereka ke laboratorium, seperti dilaporkan CNBC.  

Hati-hati hingga 2 tahun

Menurut Gates, perencanaan pembukaan pembatasan perlu dilakukan secara hati-hati karena diperkirakan perlu waktu 2 tahun hingga vaksin virus corona siap diproduksi dalam jumlah besar.

Pemerintahan Trump sendiri memperkirakan vaksin akan tersedia dalam 12-18 bulan mendatang. Meski hal ini diragukan oleh sejumlah praktisi lantaran dianggap terlalu cepat.

Waktu penyediaan vaksin yang demikian lama menurut Gates diberikan untuk mengetes efek samping dari vaksin dan obat yang sudah ada.

Yayasan milik Bill Gates pun kini fokus pada penanganan pandemi virus corona. Sebelumnya, yayasan milik Bill dan Melinda Gates ini menyumbangkan US$40 miliar untuk menangani HIV, malaria, dan pemberantasan polio. Namun, Gates menuturkan kini sebagian besar dana itu dialihkan untuk menangani virus corona, seperti dilaporkan The Verge. 

Gates Foundatuin juga sudah menjanjikan total US$250 juta untuk membantu pengembangan diagnostik, terapi, dan vaksin. Mereka juga membantu memperkuat sistem kesehatan Afrika dan Asia Selatan. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk membantu mengurangi dampak sosial dan ekonomi dari pandemi virus corona. Yayasan ini bekerja dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi kesehatan lainnya di seluruh dunia.

Pada 2015, Gates memperingatkan selama TED Talk bahwa dunia tidak siap untuk pandemi global. Gates mengundurkan diri sebagai CEO Microsoft pada tahun 2000, dan meninggalkan peran penuh waktunya di Microsoft pada tahun 2008 untuk fokus pada pekerjaan yayasan kesehatan dan pendidikan. Anehnya, selama pandemi Gates telah menjadi target utama kesalahan informasi virus corona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar