Rabu, 29 April 2020

Hand Sanitizer Juga Bisa Kedaluwarsa, Apa Masih Aman Digunakan?

Virus corona COVID-19 penyebarannya semakin meluas di Indonesia. Tak heran kalau masker dan hand sanitizer juga banyak dicari bahkan sampai ditimbun oleh masyarakat karena takut kehabisan stok.
Meskipun cairan ini terbuat dari bahan kimia dan diperuntukan untuk membersihkan tangan, hand sanitizer ini juga bisa kedaluwarsa lho. Kira-kira masih aman nggak ya digunakan?

Mengutip dari Insider, setelah produk hand sanitizer dibuka untuk pertama kali, kadar alkohol di dalamnya akan menguap seiring waktu. Hal inilah yang akan membuat hand sanitizer ini kehilangan efektivitasnya untuk membersihkan tangan.

"Jika konsentrasi alkohol hand sanitizer di bawah 60 persen, seiring berjalannya waktu maka efektivitas si cairan akan menguap hingga hilang," kata Alex Berezow, ahli mikrobiologi, dan Vice President of Scientific Communications American Council on Science and Health.

Pada umumnya, hand sanitizer memiliki tanggal kedaluwarsa yakni tiga tahun setelah tanggal pembuatannya.

Walaupun sudah melewati tanggal kedaluwarsa, hand sanitizer masih bisa digunakan dan tidak berbahaya bagi tangan. Tapi, kemungkinan cairan pembersih itu sudah tidak efektif lagi bila kandungan alkoholnya sudah di bawah 60 persen.

Nyeri Ulu Hati Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius?

Nyeri ulu hati bisa menyerang siapa saja. Karena sudah terbiasa, seseorang hanya menganggap nyeri ulu hati adalah penyakit yang mudah hilang. Namun tahukah Anda ternyata nyeri ulu hati dapat menjadi indikasi penyakit serius seperti hernia hiatal atau esofagitis seperti dikutip dari The Health.
Hernia hiatal merupakan gejala di mana sebagian perut terdorong ke dalam rongga dada (diafragma) dan menyebabkan makanan kembali ke kerongkongan. Apabila Anda merasa memiliki gejala mulas yang persisten atau parah, bisa jadi ini adalah indikasi hernia hiatal.

Sedangkan esofagitis merupakan gejala peradangan pada kerongkongan yang sering disebabkan oleh asam lambung. Gejala ini menyebabkan nyeri dada, lambung, hingga sulit menelan makanan. Gejalanya mirip flu disertai dengan sesak nafas atau nyeri dada tak lama setelah makan.

Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr Helmin Agustina Silalahi menambahkan, nyeri ulu hati sering pula dikaitkan dengan gangguan pada saluran pencernaan manusia.

"Nyeri ulu hati seringkali dihubungkan dengan gangguan di sekitar saluran pencernaan seperti lambung, empedu, pankreas, liver, dan usus 12 jari," ujar dr Helmin kepada detikHealth, baru-baru ini.

dr Helmin menjelaskan gangguan lambung tidak memberi efek buruk secara mendadak, namun apabila dibiarkan lebih lama maka dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh. Ia menganjurkan untuk segera konsultasi ke dokter apabila merasa nyeri yang hebat.

"Kasus yang dapat memburuk dengan cepat seperti batu empedu biasanya nyerinya lebih hebat dan harus segera konsultasi dengan dokter," lanjut dr Helmin.

Ia menambahkan, menjaga pola makan sangat penting karena dengan frekuensi makan yang teratur akan menghindarkan lambung dari berbagai macam gangguan. Makanan yang dianjurkan oleh dr Helmin untuk dikonsumsi adalah makanan yang tidak merangsang produksi asam lambung.

"Hindari makanan yang asam-asam dan pedas, makan harus teratur, hindari minuman bersoda dan kurangi kopi," lanjut dr Helmin.

dr Helmin menganjurkan apabila nyeri ulu hati sebelum dikonsultasikan ke dokter, untuk pertolongan pertama nyeri ulu hati yang diakibatkan oleh gangguan lambung maka dapat diatasi dengan obat maag.

Salah satu obat maag yang dapat meredakan nyeri ulu hati pada anak-anak dan dewasa agar terhidar dari berbagai penyakit serius adalah Promag. Promag didukung dengan formula hydrotalcite, magnesium hidroksida dan simetikon yang bekerja cepat meringankan sakit maag.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar