Jumat, 24 April 2020

PSBB Lebih Ketat dari Social Distancing, Ini Artinya

Dalam pencegahan penyebaran virus corona COVID-19 yang semakin tinggi di Indonesia, pemerintah saat ini telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka penanganan virus corona.
Oscar Primadi MPH, Sekjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengatakan PSBB bersifat lebih ketat daripada social distancing karena diikat oleh peraturan. Bukan lagi sekedar himbauan.

"Karena nilai dari PSBB itu lebih ketat dari social distancing. Sifatnya bukan lagi berupa himbauan melainkan adanya penguatan peraturan-peraturan kegiatan penduduk," jelas Oscar saat melakukan konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, pada Minggu (5/4/2020).

"Jadi ada yang boleh dilakukan, dan ada yang tidak boleh dilakukan, dan ada penegakan hukum tentunya oleh instansi berwenang, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku," lanjutnya.

Dengan terbitnya peraturan ini, nantinya petugas hukum dapat menindak tegas masyarakat yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Dalam bab tiga pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar, pasal 13, meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial dan budaya, pembatasan moda transportasi, dan pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.

Oscar menegaskan nantinya PSBB bukan sesuatu yang melarang masyarakat dalam melakukan sesuatu, melainkan hanya pembatasan sosial berskala besar yang lebih mengutamakan keselamatan masyarakat.

"PSBB sekali lagi akan berdampak tentunya kepada hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat, jadi bukan sesuatu yang melarang, tetapi pembatasan, tentu semuanya masih bisa bergerak, tetapi pembatasan sosial berskala besar tersebut tentunya mengutamakan keselamatan masyarakat baik di tingkat nasional maupun daerah," tutupnya.

Benarkah Masturbasi Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh?

Membicarakan soal masturbasi di Indonesia memang masih terbilang tabu. Namun tak sedikit manfaat yang disebut dapat diperoleh dari aktivitas ini, salah satunya meningkatkan imunitas tubuh. Benarkah begitu?
Mengutip Health, penelitian yang dilakukan oleh Departemen Psikologi Medis di University Clinic of Essen, Jerman, menerbitkan hasil penelitian yang cukup menarik dalam jurnal Neuroimmunomodulation pada tahun 2004.

Penelitian ini mengamati sekelompok pria yang terdiri dari 11 orang partisipan. Studi ini mengamati efek orgasme melalui masturbasi terhadap jumlah sel darah dan sistem kekebalan tubuh. Jumlah sel darah putih setiap peserta dicatat lima menit sebelum dan 45 menit setelah mencapai orgasme tunggal. Hasilnya, sel darah putih meningkat jumlahnya setelah para pria tersebut mengalami orgasme.

Meski begitu, tidak semua peneliti sependapat dengan hal ini. Gail Saltz, MD, profesor psikiatri di Presbyterian Weill Cornell School of Medicine di New York School Hospital, mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang secara khusus membuktikan bahwa masturbasi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara mencegah atau membantu melawan infeksi.

Menurutnya, rangsangan seksual diyakini dapat memengaruhi produksi bahan kimia yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh.

"Ada beberapa studi yang sangat kecil yang menunjukkan bahwa bahan kimia yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh rangsangan seksual," jelas Gail Saltz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar