Selasa, 28 April 2020

Usul Bill Gates Hindari Gelombang Dua Pandemi Corona

- Bill Gates mengajukan sejumlah usulan untuk mengurangi risiko gelombang dua pandemi Covid-19 akibat infeksi virus corona SARS-CoV-2.

Usulan ini dilontarkan Gates setelah sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) akan mulai melonggarkan pembatasan sosial dan kebijakan diam di rumah pekan ini. Pelonggaran dilakukan setelah sejumlah negara bagian itu menunjukkan semakin kecilnya angka penularan.

Padahal sebelumnya, peneliti kesehatan telah menyarankan agar tidak ada negara bagian yang membuka kembali pembatasan mereka sebelum 1 Mei.

Gates meningatkan, kecilnya angka penularan tidak berarti kawasan itu bebas dari risiko. Sebab, ada kemungkinan wabah gelombang dua yang lebih mematikan. Menurutnya, negara-negara bagian AS mesti mempertimbangkan hal itu terlebih dulu ketimbang mencoba memulihkan krisis ekonomi akibat penutupan yang dilakukan selama lockdown.

"Jika (pembatasan) dibuka, (pandemi) bisa kembali tumbuh eksponensial dan menyerupai New York," jelas Gates dalam wawancara dengan CNN. 

Pembukaan ini juga menurut Gates bisa meningkatkan risiko penularan ke daerah-daerah sekitar negara bagian tersebut. Sebab, orang-orang kembali bebas berkeliaran.

Saat ini jumlah kasus virus corona di AS mendekati angka 1 juta dan lebih dari 54 ribu warga AS tewas. New York menjadi negara bagian dengan kasus terparah di negara itu.

Gates lantas mengusulkan cara yang aman untuk melakukan pembukaan lockdown. Usulan ini menurutnya sejalan dengan rekomendasi dari banyak ahli dan ekonom, termasuk lembaga kesehatan dunia (WHO).

1. Dilakukan bertahap

Menurut Gates, pembukaan perlu dilakukan bertahap dengan mengutamakan elemen masyarakat mana yang harus segera kembali bekerja.

Menurut Gates, pembukaan perlu difokuskan pada sektor yang berpengaruh pada ekonomi terlebih dulu seperti sekolah, manufaktur, dan konstruksi.

Ketika sudah beroperasi, fasilitas-fasilitas itu pun mesti tetap memperhatikan penggunaan masker dan menjaga jarak sosial.

Ketika sektor bisnis dan sekolah sudah kembali beroperasi, komunitas suatu wilayah mesti terus melacak efek dan angka percepatan infeksi.

2. Diagnosa dan pelacakan kontak

Mereka yang kembali bekerja pun perlu menjalankan mekanisme kesehatan. Diagnosa kesehatan perlu dilakukan termasuk pelacakan kontak (contact tracing). Maksudnya, jika ada kasus positif baru, perusahaan mesti bisa melacak dengan siapa saja orang ini sempat kontak agar bisa diketahui potensi penularan.

3. Banyak pengetesan berkala

Gates juga mengusulkan perlunya jutaan tes berkala ketika pembatasan dibuka. Hal serupa juga sudah dilontarkan oleh berbagai ahli kesehatan dan ekonomi.

Menurut Gates, diperkirakan perlu 400 hingga 500 ribu pengetesan per hari untuk mencegah wabah gelombang dua.

"Ketika semua berjalan kembali normal, kita tidak tahu aktivitas mana yang akan menciptakan risiko peningkatan wabah (gelombang dua)?" jelasnya.

"Kita perlu melakukan pengujian yang sangat ketat, sehingga Anda bisa mendeteksi ketika terjadi peningkatan penularan (gelombang dua) ke angka yang eksponensial dan tidak membuat ICU sesak dan banyak kematian. Jika Anda menemukan hot spot, Anda bisa memahami aktivitas apa yang menyebabkan hal itu."

Salah satu staf Gedung Putih, Dr Anthony Fauci memperkirakan saat ini AS telah melakukan 1,5 hingga 2 juta tes Covid-19 per minggu. Dalam beberapa minggu ke depan, pengetesan akan digandakan. Sejauh ini total sudah dilakukan 4 juta pengetesan di negara itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar