Rabu, 29 April 2020

Penggagas Demo Anti-Lockdown di Amerika Serikat Terinfeksi Virus Corona

Seorang penggagas demo anti-lockdown di North Carolina, negara bagian Amerika Serikat, disebut terinfeksi virus Corona. Audrey Whitlock, yang mengelola halaman Facebook ReOpen NC, sebelumnya dikarantina selama dua pekan dan berakhir positif COVID-19, menurut laman media lokal North Carolina, CBS 17.
"Saya saat ini berada di ruang isolasi dan karantina sendiri di rumah sesuai arahan departemen kesehatan. Saya belum menghadiri agenda apapun untuk ReOpen NC," katanya.

Whitlock percaya dia terinfeksi virus pada Januari dan menghubungi Departemen Kesehatan Mecklenburg. Pada awal April, Whitlock diberikan tes antibodi dan tes COVID-19. Meski tes antibodinya negatif, hasil pemeriksaan virus Corona menunjukkan ia terinfeksi COVID-19.

Whitlock pertama kali mengungkapkan diagnosis coronavirus-nya di postingan pribadi di halaman Facebook grup itu pada hari Minggu (26/4/2020).

"Sebagai pasien COVID19 positif asimptomatik. Kekhawatiran lain yang saya miliki adalah pengobatan pasien COVID karena berkaitan dengan penyakit menular lainnya. Saya telah dipaksa untuk karantina di rumah saya selama 2 minggu," katanya.

Sementara penggagasnya berada dalam isolasi, kelompok tersebut telah mengadakan dua kali demonstrasi di Raleigh, ibu kota North Carolina, menuntut Gubernur Roy Cooper mempercepat pencabutan lockdown dan perintah tinggal di rumah yang berlaku hingga 8 Mei mendatang.

Pada demonstrasi pekan lalu, lebih dari 100 pengunjuk rasa menentang pedoman jarak sosial di daerah tersebut.

Kasus Corona AS Tertinggi di Dunia, Trump Rencanakan Tes Corona bagi Para Turis

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah merencanakan tes Corona yang bagi setiap orang yang datang ke negaranya. Hal ini ia rencanakan karena melihat perkembangan kasus Corona di Brasil yang semakin meningkat.
"Kita mungkin akan melakukan itu. Brasil sudah cukup banyak mencatat kasus Corona. Kami akan segera mengambil keputusan," ujar Trump saat konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (28/4/2020).

Terkait tes yang dimaksud, ia mengatakan akan melakukan pemeriksaan suhu dan tes virus Corona. Mengutip CNN, Trump menyebut ia sedang membahas rencananya ini dengan gubernur negara bagian Florida, Roy Desantis.

"Kami sedang melakukan pembahasan dengan orang lain yang menerima banyak kunjungan dari Amerika Selatan, Amerika Latin, dan kami akan membuat keputusan," katanya.

Menurut Trump, langkah tes Corona ini dilakukan bukan hanya di bandara. Namun ketika penumpang berada di pesawat akan dilakukan tes Corona serupa. Upayanya pun masih dalam tahap diskusi maskapai penerbangan.

Berdasarkan laporan data worldometers saat ini kasus positif di AS sebanyak 1.035.765 dengan kasus kematian sebanyak 59.266 dan sembuh 142.238 orang. Karenanya, hingga kini Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka pasien positif Corona tertinggi di dunia.

Hand Sanitizer Juga Bisa Kedaluwarsa, Apa Masih Aman Digunakan?

Virus corona COVID-19 penyebarannya semakin meluas di Indonesia. Tak heran kalau masker dan hand sanitizer juga banyak dicari bahkan sampai ditimbun oleh masyarakat karena takut kehabisan stok.
Meskipun cairan ini terbuat dari bahan kimia dan diperuntukan untuk membersihkan tangan, hand sanitizer ini juga bisa kedaluwarsa lho. Kira-kira masih aman nggak ya digunakan?

Mengutip dari Insider, setelah produk hand sanitizer dibuka untuk pertama kali, kadar alkohol di dalamnya akan menguap seiring waktu. Hal inilah yang akan membuat hand sanitizer ini kehilangan efektivitasnya untuk membersihkan tangan.

"Jika konsentrasi alkohol hand sanitizer di bawah 60 persen, seiring berjalannya waktu maka efektivitas si cairan akan menguap hingga hilang," kata Alex Berezow, ahli mikrobiologi, dan Vice President of Scientific Communications American Council on Science and Health.

Pada umumnya, hand sanitizer memiliki tanggal kedaluwarsa yakni tiga tahun setelah tanggal pembuatannya.

Walaupun sudah melewati tanggal kedaluwarsa, hand sanitizer masih bisa digunakan dan tidak berbahaya bagi tangan. Tapi, kemungkinan cairan pembersih itu sudah tidak efektif lagi bila kandungan alkoholnya sudah di bawah 60 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar