Kamis, 23 April 2020

AS, Jerman, hingga Korsel Diajak Bikin Pabrik Alkes di RI

Kesiapan industri alat kesehatan (alkes) di Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 menjadi sorotan. Sebab RI masih ketergantungan impor hingga 90% dari total kebutuhan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memerintahkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mencari investor alkes.

"Kemarin atas arahan Presiden untuk segera memikirkan, mencari investor yang akan melakukan investasi di bidang alat kesehatan," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam rapat kerja (raker) virtual dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (23/4/2020).

Dia menjelaskan, pihaknya sedang membidik investor dari sejumlah negara agar mau menanamkan modalnya di Indonesia untuk membangun industri alkes.

"Kita minta dari Korea, dari Amerika, dari Jerman dan beberapa negara lain. Ini sekarang kita kerjakan," sebutnya.

Dia pun mengungkapkan penyebab Indonesia sangat ketergantungan impor bahan baku obat dan alat kesehatan (alkes). Porsi impor barang tersebut mencapai 90% dibandingkan yang bisa dipenuhi dalam negeri.

Bahlil menjelaskan kondisi tersebut memang sengaja diciptakan dengan tidak membangun industrinya di dalam negeri.

"Menyangkut dengan alat kesehatan, saya setuju sekali. Saya dulu waktu pengusaha 90% alkes kita ini impor. Ini sengaja memang. Dari dulu saya juga salah satu pengusaha tahun 2006, itu main barang ini. Aku tahu betul ini barang permainannya bagaimana. Sengaja ini industrinya nggak dibangun," tambahnya.

Ya Ampun, Ternyata Ini Biang Kerok RI Rajin Impor Alkes

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan penyebab Indonesia sangat ketergantungan impor bahan baku obat dan alat kesehatan (alkes). Porsi impor barang tersebut mencapai 90% dibandingkan yang bisa dipenuhi dalam negeri.

Bahlil menjelaskan kondisi tersebut memang sengaja diciptakan dengan tidak membangun industrinya di dalam negeri.

"Menyangkut dengan alat kesehatan, saya setuju sekali. Saya dulu waktu pengusaha 90% alkes kita ini impor. Ini sengaja memang. Dari dulu saya juga salah satu pengusaha tahun 2006, itu main barang ini. Aku tahu betul ini barang permainannya bagaimana. Sengaja ini industrinya nggak dibangun," kata dia dalam rapat kerja (raker) virtual dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (23/4/2020).

Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pihaknya untuk mulai mendorong pengembangan industri tersebut di dalam negeri. Sebab pandemi virus Corona (COVID-19) membuat para pihak menyadari pentingnya hal itu.

BKPM pun mulai membidik sejumlah negara untuk mengembangkan industri alat kesehatan dan bahan baku obat di Indonesia. Investor potensial yang diincar berasal dari Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga Jerman.

"Kemarin atas arahan Presiden untuk segera memikirkan, mencari investor yang akan melakukan investasi di bidang alat kesehatan. Kita minta dari Korea, dari Amerika, dari Jerman dan beberapa negara lain. Ini sekarang kita kerjakan," tambahnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya mengungkapkan adanya mafia alat kesehatan. Hal itu terjadi karena impor alat kesehatan Indonesia sangat besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar