Kamis, 16 April 2020

Masih Bingung Mau Berjemur Jam Berapa? Ini Data UV Index 16 April dari BMKG

Waktu terbaik untuk berjemur adalah ketika UV Index tidak terlalu tinggi, tetapi juga tidak terlalu rendah. Data UV Index untuk Kamis (16/4/2020) bisa disimak sebagai berikut.
UV Index merupakan ukuran kekuatan radiasi sinar matahari. Semakin tinggi, maka semakin berbahaya bagi kulit jika tanpa perlindungan yang cukup. Di sisi lain, tubuh memerlukan paparan ultraviolet B (UVB) untuk membentuk vitamin D yang dibutuhkan untuk imunitas.

Cara membaca UV Idex adalah sebagai berikut:

UV Index 1-2 (low): kulit masih aman terpapar matahari tanpa perlindungan
UV Index 3-5 (moderate): butuh perlindungan seperti topi atau tutup kepala
UV Index 6-8 (high): butuh tambahan tabir surya
UV Index di atas 8 (very high): tidak dianjurkan terpapar dalam waktu lama
UV Index di atas 11 (extreme): tidak sehat meski dalam waktu singkat.

Berikut ini data UV Index dari waktu ke waktu pada Kamis (16/4/2020) menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Warna merah menunjukkan UV Index kategori extreme, terlalu berbahaya untuk berjemur:

Ada Kemungkinan Reaktivasi, Apa Corona Bisa Lama Bersemayam di Tubuh?

Reaktivasi atau aktifnya kembali virus yang berada dalam tubuh menjadi kecurigaan para ahli sebagai penyebab beberapa pasien kembali positif setelah dinyatakan sembuh dari virus Corona COVID-19. Apakah hal ini menunjukkan virus Corona tidak bisa mati sepenuhnya di dalam tubuh?
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio, mengatakan virus Corona bisa mati jika didukung dengan sistem kekebalan tubuh yang bagus.

"Lama-lama si virus akan mati karena dia tidak punya kesempatan untuk membelah diri. Kan virus itu bisa membelah diri kalau dia masuk ke dalam sel hidup, kalau dia tidak bisa masuk ke dalam sel dia nggak akan bisa memperbanyak diri," kata Prof Amin kepada detikcom, Rabu (15/4/2020).

Menurut Prof Amin, virus itu berbeda dengan bakteri yang bisa tumbuh dan berkembang tanpa perlu menumpang hidup pada sel dalam tubuh.

Reaktivasi kemungkinan terjadi ketika pasien dinyatakan sembuh namun sebetulnya masih ada virus di bawah tingkat yang bisa dideteksi. Ketika sistem kekebalan tubuh turun, virus yang tak terdeteksi tersebut bisa kembali aktif mereplikasi.

"Artinya dia tidak menunjukkan gejala, tetapi masih ada di situ terus bertahan dalam sel sampai suatu ketika dia bisa muncul kembali," jelasnya.

Namun sekali lagi, Prof Amin mengatakan dengan tegas bahwa virus Corona bisa mati sepenuhnya dalam tubuh jika virus ini belum masuk ke dalam sel dan sang pasien memiliki sistem imunitas yang baik.

"Kalau si virus belum masuk ke dalam sel nanti lama-lama dia mati," tegasnya.

Nutrisi yang Bisa Optimalkan Kecerdasan Anak Ada di Ikan Sarden

 Bagi yang memiliki buah hati yang sedang dalam masa pertumbuhan, Anda bisa memberinya sarden sebagai menu masakan. Ikan sarden memiliki manfaat untuk membantu anak yang sedang dalam masa pertumbuhan agar tumbuh cerdas optimal.
Banyak kandungan di dalam ikan sarden yang memiliki manfaat baik untuk perkembangan otak anak. Sarden dapat menjadi pilihan tepat masakan untuk disajikan kepada si kecil ketika berada di rumah aja.

Dilansir dari Healthline, ikan sarden mengandung berbagai nutrisi penting seperti asam lemak omega 3, vitamin B12, dan protein untuk bantu cerdaskan otak anak. Lalu, apa sih fungsi dari nutrisi-nutrisi tersebut untuk perkembangan otak anak?

Manfaat Omega 3 Untuk Kecerdasan Otak Anak
Menurut sumber yang sama, asam lemak omega 3 EPA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak normal di semua tahap kehidupan, khususnya untuk perkembangan otak bayi dan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

Bahkan, beberapa penelitian menghubungkan asupan minyak ikan yang tinggi kepada wanita hamil membuat anak-anak yang lahir memiliki skor lebih tinggi dalam tes kecerdasan dan fungsi otak pada anak usia dini.

Asam lemak juga berperan penting memelihara fungsi otak normal sepanjang hidup. Mereka akan menyebar di membran sel otak untuk menjaga kesehatan membran sel dan memfasilitasi komunikasi antara sel-sel otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar