Kamis, 16 April 2020

RI Target Periksa 10 Ribu Sampel Corona Per Hari, Bagaimana Negara Lain?

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan pemerintah saat ini sedang menargetkan untuk melakukan 10.000 tes polymerase chain reaction (PCR) per hari. Hal ini untuk meningkatkan pemeriksaan ke lebih banyak orang.
"Kita harus menuju target untuk melakukan 10.000 tes PCR real time per hari dengan mengaktifkan 78 lab dari 32 lab yang sebelumnya," kata Yuri Rabu (15/4/2020).

Untuk mencapai 10.000 tes perhari, pemerintah telah menyiapkan menambah jumlah mesin PCR, reagen, hingga sumber daya manusia (SDM) yang akan mengoperasikan dan melakukan pemeriksaan. Sampai hari Rabu (15/4/2020) pemerintah telah memeriksa lebih dari 36.000 orang, 5.136 di antaranya memiliki hasil positif.

"Sampai dengan hari ini sudah lebih dari 36 ribu sampel yang telah kita periksa. Sampel ini berasal dari 196 kabupaten kota yang saat ini merawat pasien COVID-19," lanjutnya.

Berikut daftar negara dengan total pemeriksaan virus Corona per harinya, pada Selasa (14/4/2020) seperti yang dihimpun dari Ourwoldindata:

Turkey 33.070 pemeriksaan per hari, menjadi 443.626
India 27.339 pemeriksaan per hari, menjadi 244.893
Italia 26.779 pemeriksaan per hari, menjadi 1,7 juta
United Kingdom 11.879 pemeriksaan per hari, menjadi 302.599
Korea Selatan 8.695 pemeriksaan per hari, menjadi 527.438
Polandia 4.691 pemeriksaan per hari, menjadi 148.321
Bahrain 3.486pemeriksaan per hari, menjadi 70.813
Austria 3.384 pemeriksaan per hari, menjadi 151.796
Afrika Selatan 3.359 pemeriksaan per hari, menjadi 87.022
Malaysia 3.061 pemeriksaan per hari, menjadi 84.791

Namun perlu diingat data tersebut berdasarkan Ourworldindata dan akan terus berubah setiap waktu.

Pengakuan Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana Soal Gejala Saat Kena Corona

 Wakil Walikota Yana Mulyana sebelumnya mengumumkan dirinya terinfeksi virus Corona COVID-19 pada Senin (23/3/2020) lalu melalui media sosialnya. Namun dirinya kini dinyatakan sembuh usai menjalani isolasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama 11 hari.
Dalam sesi diskusi daring bersama survivor COVID-19, ia pun menceritakan kembali awal mula ia terinfeksi. Ia pun menceritakan gejala yang ia alami pada awalnya.

"Awalnya sih mungkin biasa ya badan kita mah pasti kalau ada sesuatu yang nggak enak pasti ngirim alarm, waktu itu sih sebetulnya (suhu badan) 36,5 tapi nggak enak ya," ungkapnya saat melakukan live streaming bersama Rumah Zakat Rabu (15/4/2020)

"Badan tuh panas di muka, terus tenggorokan kering, jari-jari juga pegal," lanjutnya.

Merasakan gejala seperti itu, ia awal berinisiatif untuk mengisolasi diri selama 4 hari. Namun gejala yang ia alami tak kunjung membaik.

"Saya akhirnya mengisolasi diri dulu di rumah selama 4 hari tapi makin nggak nyaman, makin nggak enak akhirnya saya ke rumah sakit ya diisolasi di rumah sakit 11 hari," lanjutnya.

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, akhirnya ia pun dinyatakan negatif virus Corona COVID-19 dari saat melakukan swab test kedua kalinya.

"Yasudah setelah 11 hari di rumah sakit, swab test yang kedua alhamdulillah negatif," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar