Selasa, 14 April 2020

WHO Tak Rekomendasikan Pemberian Vaksin BCG untuk Tangkal Corona

Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) yang umumnya dipakai untuk melawan tuberkulosis kini mendapat sorotan di tengah pandemi virus Corona COVID-19. Beberapa ahli menyebut bahwa vaksin ini dapat meningkatkan imunitas secara umum sehingga bisa bermanfaat cegah berbagai infeksi.
Sebagai contoh di Australia ribuan tenaga medis dilaporkan menjalani imunisasi dengan vaksin BCG. Tujuannya untuk melindungi mereka dari infeksi Corona COVID-19, sehingga dapat kembali bekerja lebih cepat.

Terkait hal tersebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan negara-negara langsung menerapkan penggunaan vaksin BCG. Alasannya karena masih perlu bukti lebih lanjut bahwa vaksin ini benar-benar bermanfaat.

"Karena absennya bukti, WHO tidak merekomendasikan vaksin BCG untuk cegah COVID-19. WHO tetap merekomendasikan vaksin BCG ini untuk bayi di negara yang tingkat kejadian tuberkulosisnya tinggi," tulis akun Twitter resmi WHO.

"Vaksin BCG bisa mencegah infeksi tuberkulosis parah pada anak-anak. Oleh sebab itu bila ada pengalihan suplai lokal kemungkinan bayi jadi tidak bisa imunisasi dan ini akan meningkatkan angka penyakit dan kematian karena tuberkulosis," lanjut WHO seperti dikutip pada Selasa (14/4/2020).

Saat ini sedang berjalan dua uji klinis terkait manfaat vaksin BCG terhadap infeksi virus Corona. WHO berjanji akan mengevaluasi rekomendasinya ketika dua uji klinis tersebut sudah membuahkan hasil.

10 Mitos Virus Corona yang Tak Perlu Lagi Dipercaya

Selama pandemi Corona COVID-19 banyak berita yang berkembang di tengah masyarakat. Sebagian di antaranya mengandung kebenaran, sebagian lagi tak lebih dari sekadar mitos belaka.
Berikut 10 mitos virus Corona yang berkembang di tengah masyarakat, seperti dikutip dari Medical News Today:

1. Penyemprotan disinfektan dapat membunuh virus dalam tubuh
Penyemprotan disinfektan ke tubuh ternyata dapat membahayakan kulit. Disinfektan pada umumnya terbuat dari dasar kimia berbahaya, yang berfungsi untuk membasmi bakteri dari permukaan barang atau tempat bukan untuk kulit.

2. Hanya orang dewasa yang berisiko terinfeksi
Virus Corona COVID-19 dapat menginfeksi semua orang di segala usia. Meskipun orang tua memiliki risiko lebih serius apabila terinfeksi terutama bagi orang yang mempunyai penyakit bawaan atau komorbid.

3. Anak-anak tidak dapat terinfeksi virus Corona
Semua kelompok umur dapat terinfeksi virus Corona. Walaupun sebagian besar kasus terjadi pada orang dewasa, namun ini tak menutup kemungkinan bahwa anak-anak juga bisa tertular. Banyak kasus yang membuktikan bahwa anak-anak tidak kebal.

4. Masker wajah melindungi dari virus Corona
Masker tidak sepenuhnya melindungi diri dari virus Corona. Melainkan hanya memblokir partikel virus kecil. Masker memiliki fungsi membantu mencegah penyebaran droplet ke wajah terutama hidung dan mulut.

5. Antibiotik membunuh virus Corona
Antibiotik dikabarkan dapat membunuh virus. Nyatanya antibiotik hanya membunuh bakteri, bukan untuk membunuh virus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar