Kamis, 10 September 2020

Kisah Pria Tua Sembuh dari Corona, Tapi Tak Dijemput Anak Hingga Meninggal

Keluarga adalah hal yang paling berharga, terutama kedua orangtua kita. Mereka yang telah membesarkan kita dari kecil. Jadi sudah selayaknya kita menggantikan tugas mereka untuk merawat saat mereka sudah tua nanti. Hal itu memang tidak mudah dilakukan, terutama jika kamu sendiri sudah sibuk dengan pekerjaan atau keluargamu sendiri. Tapi hal mana yang kamu lebih prioritaskan?

Seperti dikutip dari World of Buzz, kejadian yang sangat memilukan terjadi di sebuah rumah sakit Malaysia. Akun Facebook bernama Che Suriani Che Saufi adalah orang yang membagikan kisah sedih tersebut. Postingannya itu menceritakan kisah seorang kakek yang sudah berhasil sembuh dari infeksi COVID-19 dan diperbolehkan pulang ke rumahnya.

Kakek tersebut sudah melakukan tes swab untuk memastikan bahwa dirinya memang sudah bersih dari COVID-19. Setelah hasil tes terakhirnya itu negatif, maka pihak rumah sakit langsung menghubungi keluarga dari kakek tersebut untuk menjemputnya pulang. Biasanya seorang anak yang menerima kabar itu pastinya akan merasa sangat senang dan segera menjemput orangtuanya untuk pulang ke rumah. Namun tidak demikian dengan anak dari kakek tersebut.

Che Suriani mengatakan bahwa setelah dihubungi, tidak ada satupun putra dari sang kakek yang bersedia membawanya pulang. Putra yang pertama dihubungi mengatakan kepada pihak rumah sakit bahwa dirinya tidak bisa membawa orangtuanya pulang karena harus bekerja. Lalu pihak rumah sakit kembali menghubungi putra keduanya. Saat dihubungi, sang istri dari putranya tersebut yang mengangkatnya dan mengatakan bahwa suaminya sedang sibuk tarawih. Namun saat pihak rumah sakit kembali lagi mencoba menghubungi putra dari sang kakek, jaringannya tersebut sibuk sehingga tidak dapat dihubungi.

Selama dua hari sang kakek hanya terbaring di rumah sakit tanpa ada satupun keluarganya yang menjemput. Melihat hal tersebut, pihak rumah sakit lalu mencoba menghubungi kembali anak-anak dari sang kakek yang tidak disebutkan namanya itu. Tapi respon dari kedua putranya masih sama. Lalu situasi menjadi semakin buruk, bahkan pihak rumah sakit sampai mengancam untuk memanggil polisi, tetapi tetap tidak berhasil.

Saat hari mulai sore, kejadian tak terduga yang sangat menyedihkan terjadi. Kakek tersebut meninggal dunia di rumah sakit, tanpa teman ataupun anggota keluarga di sisinya. Che Suriani tak menjelaskan dalam postingannya penyebab kakek tersebut tiba-tiba saja meninggal padahal sudah sembuh dari Corona. Dia hanya mengungkapkan setelah mendengar kabar ini, anak-anak dari sang kakek baru bergegas menuju rumah sakit.

Hal itu yang membuat Che Suriani bertanya-tanya, ke mana mereka saat pihak rumah sakit sudah berkali-kali mencoba menghubunginya. Terakhir, Che Suriani mengingatkan bahwa ini adalah pelajaran bagi semua orang. Selalu berusaha memperlakukan keluargamu dengan baik, jangan sampai kamu nantinya menyesal.

Dilarang ke Klinik Kecantikan, Wanita Ini Belajar Suntik Filler Sendiri di Rumah

 Steffi Mulic kecanduan suntik filler sejak usia 17 tahun. Obsesinya adalah menjadi seperti boneka Bratz yang khas dengan tampilan mata besar dan bibir tebal bervolume.

Sudah tiga tahun terakhir wanita asal Stockholm, Swedia, ini rutin suntik filler pada bibirnya, dan menghabiskan total biaya 43,200 pound sterling atau sekitar Rp 832 juta. Steffi berniat terus melanjutkan rutinitas suntik filler untuk mempertahankan bentuk bibirnya, namun semuanya harus berubah karena virus Corona.

Pandemi virus Corona membuat banyak tempat harus ditutup termasuk klinik kecantikan. Wanita 20 tahun ini pun tidak bisa lagi rutin suntik filler bibir seperti biasanya.
https://nonton08.com/barely-lethal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar