Sabtu, 05 September 2020

Cerita Dokter Asia Alami Pelecehan Rasis Saat Corona, Disebut Pembunuh

Penyebaran virus corona tak hanya menimbulkan kepanikan, tapi juga memicu reaksi yang berlebihan dan penilaian rasis kepada orang-orang Asia. Mereka yang dianggap sebagai pembawa virus corona ini kerap mendapatkan diskriminasi. Seperti dialami oleh seorang dokter wanita di Boston ini yang jadi target untuk komentar rasis setelah menyelesaikan shift rumah sakit.
Ahli anestesi Rumah Sakit Umum Massachusetts Dr. Lucy Li dihampiri seorang pria tak dikenal saat sedang menyebrang jalan. Pria berpakaian gelap itu mulai mengatakan sesuatu yang menyakitkan dirinya.

"Dia mengatakan hal-hal seperti 'Mengapa kamu mencoba membunuh semua orang?', 'Apa yang salah denganmu?', 'Kenapa kamu membunuh kami?'. Pria itu terus mengatakan hal yang sama berulang kali," ungkap Li saat diwawancarai dalam acara The Show Greater Boston

"Aku mengambil langkahku, berjalan lebih cepat, dan kemudian dia mengikutiku sekitar satu blok, mengatakan lebih banyak hal serupa, sampai akhirnya dia menyerah dan kemudian berjalan pergi," ujarnya.

Awalnya apa yang ada di pikiran Li ketika mendapatkan komentar menyakitkan itu adalah dirinya harus pergi ke tempat yang aman. Ia pun merasa takut karena tak ada banyak orang di sekitarnya saat itu.

"Kemudian, setelah saya sampai di toko kelontong terdekat, dan ada orang-orang di sekitar, saya menelepon petugas keamanan. Saya sangat marah pada ironi dari semuanya," jelas Li.

Li juga mengungkapkan bahwa insiden itu telah membuatnya menjadi paranoid di hari-hari selanjutnya. "Ketika aku berjalan ke kantor atau keluar setelah selesai bekerja, aku akan melihat ke sekitarku sedikit untuk melihat apakah lelaki itu masih berkeliaran," terangnya.

Menurut laporan, dalam beberapa bulan terakhir, orang-orang garis depan Asia-Amerika seperti Li yang telah bekerja berjam-jam merawat pasien dengan COVID-19 dilecehkan oleh orang-orang rasis ketika mereka keluar dari rumah sakit.

Viral Curhat Pilu Istri: Rumah Kita Jadi, Kamunya Pulang ke Sang Pencipta

Curhatan sedih seorang istri ini viral di Twitter. Dia mengungkapkan kesedihan kehilangan suami yang meninggal di saat rumah baru yang dibangun bersama sudah bisa ditempati.

Wanita yang curhatannya viral di Twitter itu adalah Anggrae. Lewat akun Twitter @unyiilz, dia curhat sekaligus memperlihatkan rumah yang baru saja jadi dan seharusnya ditempati setelah Lebaran. Rencana indah itu pupus karena suaminya, Agus Wahadyo, meninggal dunia.

"You know what worse? Rumah kita udah jadi, dan bakalan ditempatin setelah lebaran eh kamunya malah pulang ke Sang Pencipta," tulis Anggrae @unyiilz pada Sabtu (30/5/2020). "Dia yang milih semua pernak perniknya," tambah Dwi.

Unggahannya di Twitter itu hingga kini sudah mendapatkan 83.800 Likes, 12.100 Retweets dan 2.300 ribu komentar. Saat dikonfirmasi Wolipop, wanita bernama lengkap Dwiningtyas Anggraeni atau akrab disapa Dwi itu mengaku tidak menyangka bahwa postingannya akan viral dan mendapat respon dari rekan-rekan almarhum suaminya, salah satunya penulis dan pemusik, Fiersa Besari.

"Nggak nyangka bakal viral, karena awalnya hanya sedih, rumah itu akan ditempati setelah Lebaran. Namun karena pak bos sakit, jadi pending setelah dia sembuh," katanya saat dihubungi Wolipop via Whats App pada Selasa (2/6/2020).

Dwi pun mengungkapkan rumah tersebut mereka bangun sejak 2018. Namun pembangunan rumah dilakukan dengan santai sesuai kondisi keuangan.

"Memang nggak terlalu ngoyo. Santai aja ngebanguninnya mengikuti finansial juga, dan desain yang dimau. Semuanya mengikuti keinginan pak bos (suami-red). Dari desain, pemilihan granit, barang-barang interiornya," tutur Dwi.
https://indomovie28.net/i-twist-ones-arm-in-dick-takeuchi-gauze-rina-cheeky-apartment-wife-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar