Jumat, 11 September 2020

Terancam Kolaps, Ini Detail Kondisi Ketersediaan Tempat Tidur RS di DKI

 Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diberlakukan di DKI Jakarta per 14 September 2020 mendatang. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ini dilakukan karena tingginya kasus penularan virus yang berdampak pada tempat tidur rumah sakit yang terancam kolaps.
Kondisi ini pun dijelaskan lebih rinci oleh juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito. Dalam pemaparannya, terungkap sudah ada beberapa rumah sakit yang kapasitas tempat tidurnya sudah terisi penuh.

"7 dari 67 rumah sakit rujukan COVID-19 ini penuh (ICU dan ruang isolasi-red) 100 persen," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/9/2020).

Dari 67 rumah sakit, 7 (10,5 persen) di antaranya tempat tidur di ruang isolasi dan ICU penuh terisi 100 persen.
Dari 67 rumah sakit, 46 (68,6 persen) di antaranya tempat tidur di ruang isolasi dan ICU sudah terisi di atas 60 persen.
Dari 67 rumah sakit, 14 (20,9 persen) di antaranya tempat tidur di ruang isolasi dan ICU baru terisi di bawah 60 persen.
Selain itu, di Rumah Sakit (RS) Darurat Wisma Atlet yang dikhususkan merawat pasien ringan-sedang, kapasitas tempat tidurnya masih tersedia untuk para pasien. Tetapi, ada beberapa tempat tidur yang dilaporkan rusak.

1. Tower 4
- Jumlah tempat tidur yang tersedia : 2.420 tempat tidur
- Tempat tidur yang rusak : 110 tempat tidur
- Tempat tidur untuk jaga rawat : 116 tempat tidur
- Tempat tidur siap huni : 2.194 tempat tidur
- Tempat tidur yang sedang terisi : 0 tempat tidur
- Tempat tidur yang belum terisi : 2.194 tempat tidur

2. Tower 5
- Jumlah tempat tidur yang tersedia : 2.420 tempat tidur
- Tempat tidur yang rusak : 44 tempat tidur
- Tempat tidur untuk jaga rawat : 58 tempat tidur
- Tempat tidur siap huni : 2.318 tempat tidur
- Tempat tidur yang sedang terisi : 0 tempat tidur
- Tempat tidur yang belum terisi : 2.318 tempat tidur

3. Tower 6
- Jumlah tempat tidur yang tersedia : 1.746 tempat tidur
- Tempat tidur yang rusak : 44 tempat tidur
- Tempat tidur untuk jaga rawat : 86 tempat tidur
- Tempat tidur siap huni : 992 tempat tidur
- Tempat tidur yang sedang terisi : 631 tempat tidur
- Tempat tidur yang belum terisi : 361 tempat tidur

4. Tower 7
- Jumlah tempat tidur yang tersedia : 2.454 tempat tidur
- Tempat tidur yang rusak : 78 tempat tidur
- Tempat tidur untuk jaga rawat : 118 tempat tidur
- Tempat tidur siap huni : 1.505 tempat tidur
- Tempat tidur yang sedang terisi : 925 tempat tidur
- Tempat tidur yang belum terisi : 580 tempat tidur

Catat! Relawan Uji Klinis Tak Pernah Tahu Dapat Vaksin atau Plasebo

Beredar informasi salah satu relawan uji klinis vaksin Corona Sinovac terpapar COVID-19. Disebutkan bahwa relawan tersebut terinfeksi COVID-19 setelah bepergian ke Semarang.
Kabar ini membuat banyak masyarakat menjadi khawatir mengenai kemanjuran dari vaksin COVID-19 yang saat ini tengah dikembangkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meski demikian perlu diketahui bahwa dalam uji klinis, tidak semua relawan uji klinis diberi vaksin.

Berbicara kepada detikcom, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio, mengatakan saat uji klinis, baik vaksin atau obat, relawan akan dibagi menjadi dua kelompok. Pertama mereka yang mendapat perlakuan atau diberi vaksin, sementara kelompok lain tidak diberikan atau hanya disuntikkan plasebo alias obat kosong.

"Kelompok kontrol selalu ada. Jadi diacak, jadi orang yang diberi vaksin atau plasebo tidak boleh dipilih-pilih. Misalnya ada 100 orang, siapa yang akan mendapat plasebo atau obat sebenarnya, tidak ada yang tahu. Para peneliti maupun relawannya tidak boleh tahu," kata Prof Amin, Jumat, (11/9/2020).
https://cinemamovie28.com/womens-boarding-house-3-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar