Jumat, 03 April 2020

Mengenal Kain Tenun Ikat Asli Timor Tengah Selatan

Timor Tengah Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten ini terkenal akan kain tenun ikatnya yang cantik. Yuk, lihat!

Kabupaten Timor Tengah Selatan ternyata bukan saja memiliki potensi wisata alam yang indah, tapi juga memiliki beragam motif tenunan yang dari berbagai kecamatan dan desa.

Timor Tengah Selatan memiliki 3 suku besar dan asli yang masing-masing mempunyai corak dan motif yang khas. suku suku tersebut yaitu Amanuban, Amanatun dan Mollo. Selain itu, motif tenun tersebut juga dapat diaplikasikan dalam pembuatan manikmanik, seperti tas, kotak sirih, tas hp, dan dompet.

Umumnya hasil tenun orang Timor, berupa selendang, sarung, dan selimut. Ketiga hasil tenun tersebut memiliki fungsi pemakaian yang berbeda. Selendang biasanya diberikan orang Timor kepada pendatang. Selendang ini juga dapat digunakan sebagai syal, ataupun untuk menutupi kepala. Kemudian, sarung memiliki ukuran yang cukup besar. Biasanya sarung digunakan Ibu-ibu. Lalu, selimut memiliki ukuran yang lebih besar dari sarung. Selimut digunakan kaum pria khususnya yang sudah dewasa.

Bahan

Kelebihan Kain tenun khas Timor Tengah Selatan ada pada penggunaan bahan yang masih sangat alami. bahan kain yang digunakan diambil langsung dari pohon kapas, untuk kemudian diolah menjadi benang menggunakan alat-alat tradisional khas Timor Tengah Selatan.

Warna

Selain itu ada faktor penting yang menjadikan motif clan corak Kain Tenun TTS sangat indah, yaitu pewarnaannya. ada banyak variasi warna yang didapatkan dari bahan alami, beberapa bahan umum yang sering digunakan contohnya adalah untuk warna biru digunakan daun tarum, untuk warna kuning menggunakan kulit pohon mengkudu, warna putih didapatkan dari bubur jagung dll. Seluruh komoditi bahan bisa didapatkan di daerah-daerah tertentu di Timor Tengah Selatan.

Motif

Seiring berkembangnya peradaban yang mempengaruhi kebudayaan, munculah motif-motif baru. Hal ini terjadi karena perkawinan antara sesama Swapraja Amanuban, Amanatun dan Mollo. beberapa dari motif baru tersebut memodifikasi, mengurangi clan menambahkan dari motif asli Kain Tenun TTS. hal ini juga dibarengi dengan penggunaan bahan yang mudah didapatkan seperti Benang Emas clan, Benang Pabrikan yang bisa di dapatkan di toko-toko tekstil dan bahan pewarna kimia, selain itu kurangnya bahan baku kapas untuk memenuhi permintaan pasar juga menjadi faktor utama.

Thailand Berlakukan Jam Malam, Pelanggar Kena Denda Rp 20 Juta dan Bui 2 Tahun

Thailand akan memberlakukan jam malam bagi masyarakat. Nantinya setiap orang dilarang untuk keluar rumah mulai pukul 10 malam hingga 4 pagi.
Kebijakan tersebut akan mulai berlaku Jumat (3/4) secara nasional. Pemerintah Thailand mengatakan, hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Corona.

"Kita butuh beradaptasi untuk bisa bertahan dan bertanggung jawab pada masyarakat sehingga kita dapat mengatasi krisis ini. Namun, untuk meningkatkan efektivitas mengendalikan penyebaran dan mengurangi perjalanan, saya mengeluarkan jam malam (yang berlaku) di seluruh negeri," kata Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha dalam siaran televisi Kamis (2/4) malam.

"Tolong jangan panik dan menimbun barang karena Anda bisa keluar untuk membelinya pada siang hari seperti biasa," imbaunya.

Dilansir dari Channel News Asia, jam malam ini dikecualikan untuk transportasi yang membawa pasokan medis, perpindahan orang menuju tempat karantina, perjalanan pasien dan tenaga medis.

Bagi yang melanggar akan dikenakan hukuman 2 tahun penjara dan denda hingga 40.000 baht (sekitar Rp 20 juta).

Usai memutuskan untuk me-lockdown Phuket selama sebulan, Thailand kembali mengambil langkah pemberlakuan jam malam ini karena temuan kasus positif Corona yang terus meningkat setiap hari.

Pada Kamis (2/4) ditemukan 104 kasus baru di Thailand sehingga jika ditotal sudah ada 1.875 orang yang positif Corona di sana. Dari jumlah tersebut sebanyak 15 orang meninggal.

Saat ini Thailand juga sudah menerapkan kebijakan belajar jarak jauh, kerja dari rumah, dan memberikan paket data gratis bagi masyarakat yang tinggal di rumah.

Pekan lalu Thailand juga telah melarang turis masuk ke negara mereka. Sementara itu, seluruh taman di Bangkok juga sudah ditutup untuk mengurangi kerumunan massa. Semua langkah itu dilakukan untuk meredam penularan Corona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar