Selasa, 07 April 2020

Tak Ada Lagi Gaung Salat Bersama di UEA

Uni Emirat Arab (UEA) memberikan kebijakan baru. Semua aktivitas keagamaan ditangguhkan di seluruh wilayahUEA. Sejak hari Senin 16 Maret pukul 21.00 waktu setempat, salat berjamaah di mesjid dan tempat keagamaan lain harus dihentikan dulu untuk sementara selama 4 minggu.
Hal ini harus dilakukan UEA menyikapi Pandemi Corona yang terus mendesak dunia untuk mengisolasikan diri. Jumlah warga yang positif virus Corona terus bertambah, tak terkecuali di UEA.

UEA sendiri telah melakukan tes virus Corona kepada lebih dari 125 warganya. Sejauh ini UEA melaporkan telah ada 98 kasus yang ditangani.

Langkah berani pun diambil oleh UEA. Mulai kemarin malam hingga 4 minggu ke depan UEA menangguhkan semua kegiatan keagamaan di seluruh wilayah.

Diintip detikcom dari Gulf News, kegiatan salat di masjid akan dihentikan untuk sementara waktu. Kapel dan rumah ibadah lain pun tak luput dari kebijakan ini. Doa dan salat hanya boleh dilaksanakan di rumah masing-masing.

Keputusan ini menjadi bagian dari tindakan pencegahan penyebaran virus Corona. Instruksi ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan dan Fatwa Dewan Emirates dalam koordinasi dengan dewan federal agama dan kesehatan lokal dan pihak berwajib.

Pihak berwenang meminta warga untuk mematuhi peraturan ini demi kepentingan bersama. Setelah 4 minggu, kebijakan ini akan ditinjau kembali.

KLB COVID-19, Cianjur Tutup Seluruh Destinasi Wisata

Pemerintah Kabupaten Cianjur mengeluarkan surat edaran agar seluruh tempat wisata tutup sementara untuk mencegah penyebaran COVID-19. Imbauan itu juga berbarengan dengan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona di Cianjur.
Ada tiga poin dalam surat edaran dengan nomor 556/2046/DISPARPORA yang ditetapkan dari hasil rapat koordinasi di Kabupaten Cianjur berkaitan dengan COVID-19. Diantaranya melakukan penutupan sementara destinasi wisata selama 14 hari, mulai 14-30 Maret 2020, serta melaksanakan protokol disinfeksi pada setiap fasilitas di tempat wisata selama masa penutupan.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan rekomendasi untuk penutupan itu sudah berlaku sejak hari ini. Diharapkan peraturan itu diikuti oleh setiap pengelola destinasi wisata di Cianjur.

"Kami sudah keluarkan surat edaran, sudah ada dasarnya. Kalau memang tidak diikuti silakan itu jadi tanggungjawab dari pengelola jika terjadi sesuatu. Tapi pastinya akan kami beri teguran dulu kalau tidak diindahkan edaran ini," ucap Herman kepada detik.com, Selasa (17/3/2020).

Herman mengatakan, penutupan tempat wisata tersebut bukan berarti Cianjur lockdown, tetapi merupakan langkah yang diambil dengan ditetapkannya penyebaran virus Corona ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Hingga saat ini belum ada warga Cianjur yang terpapar virus Corona. Adapun pasien meninggal akibat Corona yang dirawat di RSDH merupakan warga Bekasi.

"Kita tidak lockdown, hanya menetapkan statusnya KLB. Untuk mencegah dilakukan penutupan destinasi wisata. Tapi sebenarnya lebih ke meminimalisir berkerumunnya orang. Apalagi dikhawatirkan dengan Jakarta yang sudah menutup wisata lebih dulu, membuat wisatawan tumpah ke Cianjur," paparnya.

Terpisah, Kordinator Retribusi K5 Kebun Raya Cibodas, Adih Saputra, mengatakan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan tim pengelola lainnya terkait rencana penutupan kawasan wisata Cibodas. Rencananya penutupan diberlakukan mulai pekan depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar