Selasa, 08 September 2020

Catat! 3 Aktivitas Ini Picu Penularan COVID-19 di Klaster Keluarga

Angka infeksi Corona di keluarga atau klaster keluarga akhir-akhir ini semakin banyak. Klaster Corona keluarga bahkan menjadi perhatian khusus penanganan COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo.
"Klaster keluarga, karena kita sampai di rumah merasa aman, justru di situlah kita harus hati-hati. Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman sehingga kita juga lupa di dalam kantor protokol kesehatan," ungkap Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna untuk Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi Tahun 2021, Senin (7/9/2020).

Spesialis paru sekaligus Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samoedro SpP(K), menjelaskan klaster keluarga banyak muncul karena, sayangnya, sudah mulai banyak orang yang beraktivitas di luar sehingga terkadang tak sadar membawa virus ke dalam rumah sehingga menulari anggota keluarga lainnya.

"Misalnya ibu bapaknya bekerja atau bepergian ke mana kemudian membawa masuk (virus Corona) ke dalam keluarga dan terjadi transmisi," kata dr Erlang dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Senin (7/9/2020).

Ada beberapa aktivitas yang diduga memicu timbulnya klaster Corona di keluarga. Berikut seperti yang dihimpun oleh Pandemic Talks.

Membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan rumah tanpa protokol kesehatan yang kuat. Perlu digarisbawahi anak-anak bisa berperan sebagai carrier atau pembawa virus. Kelompok anak juga rentan mengembangkan gejala serius dari COVID-19.
Kegiatan kumpul-kumpul warga seperti arisan, rapat warga, perayaan kegiatan agama, penyuluhan, atau olahraga bersama.
Liburan atau piknik ke daerah berisiko tinggi atau zona merah COVID-19.
Untuk mencegah klaster keluarga meluas, warga diminta sebisa mungkin di rumah saja sehingga meminimalisir terjadinya penularan Corona. Apabila terpaksa keluar rumah, ingat selalu pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Langkah ini sangat ampuh untuk mencegah penularan virus Corona.

Apabila curiga terpapar, segera lakukan isolasi mandiri di rumah. Tunda agenda jalan-jalan dan piknik terlebih di luar kota demi kebaikan dan keselamatan diri Anda dan keluarga.

Keinginan Pria Prancis Live-kan Detik-detik Kematian Ditolak Facebook

Seorang pria di Prancis bernama Alain Cocq berencana untuk menyiarkan langsung proses kematiannya di media sosial. Tapi, platform media sosial Facebook menegaskan akan memblokir upaya yang akan dilakukan Cocq.
Sebelumnya pria 57 tahun tersebut yang mengalami penyakit langka yang tidak bisa disembuhkan, mengumumkan akan menyiarkan langsung proses kematiannya sebagai salah satu bentuk protes kepada Presiden Emmanuel Macron karena permintaan suntik mati atau euthanasia ditolak. Dia mengalami kondisi langka yakni dinding arterinya saling menempel.

"Meskipun kami menghormati keputusan (Cocq) untuk menarik perhatian seputar permasalahannya yang kompleks ini, mengikuti saran para ahli, kami mengambil langkah-langkah untuk mencegah siaran langsung di akun Alain. Aturan kami tidak mengizinkan menyiarkan upaya bunuh diri," jelas juru bicara Facebook, dikutip dari laman News.com.au.

Pada Sabtu (5/9/2020) lalu, Cocq menolak semua makanan, minuman, dan obat-obatan. Dia memperkirakan bahwa usianya tidak akan sampai sepekan.

Cocq mengaku telah mencoba mengunggah video lain pada Sabtu pagi setelah Facebook memblokir siaran langsungnya.

Kepada semua orang yang mendukungnya, Cocq meminta pendapat mengenai kebijakan Facebook tersebut.

"Terserah Anda sekarang, sehingga Anda bisa memberitahu mereka pendapat tentang metode membatasi kebebasan berbicara. Akan ada waktu dalam 24 ja untuk melanjutkan video tersebut," kata Cocq.
https://kamumovie28.com/wild-city-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar