Minggu, 06 September 2020

Pamela Anderson Sering Pakai Baju Renang 'Baywatch' untuk di Rumah

 Pamela Anderson mengaku masih menggunakan baju renang Baywatch yang pertama kali dipakainya 28 tahun lalu. Baju ikonik tersebut masih dipakainya bahkan untuk di rumah.

Aktris 52 tahun itu mengaku bahwa baju renang berwarna merah itu masih cukup di tubuhnya meski sudah terlewati lebih dari dua dekade. "Aku punya satu di sini yang berada di laci teratas. Dan masih cukup dipakai," ucap Pamela, seperti dikutip Fox News.

"Aku kadang-kadang memakainya untuk lucu-lucuan dengan teman-temanku," tambah Pamela.

Pamela pun mengaku kerap menggunakan baju renang kebangaannya tersebut hanya untuk di dalam rumah. Hal tersebut membuktikan bahwa tubuhnya tidak berubah sejak dulu.

Wanita yang menjadi ikon wanita seksi tersebut tidak melakukan banyak olahraga. Dia hanya sering menari, dan sesekali berjalan kaki.

Pamela pun menerapkan hidup sehat dengan menjadi vegetarian. Sehari-hari Pamela selalu memakan buah dan sayur. Alpukat, anggur, seledri, dan mentimun adalah makanan kesukaannya.

Serial tentang penjaga pantai itu juga yang mempopulerkan namanya di dunia entertainment. Pamela memulai debutnya di serial TV Baywatch dari tahun 1992 sampai 1997 sebagai C.J Parker. Pamela pun membintangi film spin-off yang berjudul Baywatch: Hawaiian Wedding yang digarap pada 2003 silam.

Butiknya Dijarah, Marc Jacobs: Properti Bisa Diganti Tapi Nyawa Tidak

Belum pulih sepenuhnya dari imbas virus Corona, bisnis para nama besar dunia fashion di Amerika Serikat kembali terpukul setelah butik mereka menjadi korban vandalisme yang terjadi di tengah gelombang protes menyusul kematian pria kulit hitam George Floyd di tangan polisi. Marc Jacobs, desainer ternama asal AS, pun tak luput dari peristiwa tersebut.

Situs majalah 'W' menyebut butik Marc Jacobs di Los Angeles menjadi salah satu butik mewah yang dirusak akhir pekan lalu. Kabarnya, pengrusakan tersebut bahkan diikuti pula dengan aksi penjarahan.

Mendengar butiknya mengalami kerusakan, Marc Jacobs yang pernah menjabat sebagai direktur kreatif Louis Vuitton, akhirnya angkat bicara.

Terlihat dari unggahannya di Instagram, (31/5/2020), Marc justru lebih marah terhadap ketidakadilan yang terjadi ketimbang butiknya yang dirusak. "Jangan biarkan mereka meyakinkanmu bahwa kaca atau properti yang rusak adalah bentuk kekerasan. Kelaparan justru kekerasan, peperangan adalah kekerasan, rasisme adalah kekerasan..." demikian bunyi kalimat pada foto yang diunggah Marc.

Pada bagian akhir tertulis, "Properti bisa diganti, tapi nyawa manusia tidak." Marc lalu memberi tagar 'Black Lives Matter', gerakan antirasialis dan diskriminasi terhadap warga keturunan Afrika-Amerika di AS yang disuarakan dalam aksi protes itu.

Demonstrasi besar-besaran yang dipicu oleh tewasnya George Floyd terjadi di Minneapolis dan meluas ke beberapa kota metropolitan AS. Unjuk rasa yang dilakukan secara damai itu berbuntut rusuh dengan aksi vandalisme dan penjarahan.

Seperti dikabarkan Insider, beberapa video yang viral di media sosial memperlihatkan tindakan kriminal tersebut justru dilakukan oleh warga kulit putih.

Salah satu video sempat mengabadikan momen seorang perempuan kulit putih mencorat-coret pintu gerai Starbucks. Perempuan kulit hitam yang merekam kejadian tersebut terdengar mencoba menghentikannya. "Nanti kami yang akan disalahkan," kata sang perekam.

Diberitakan sebelumnya, George Floyd meninggal di Minneapolis pada Senin (25/5) malam waktu setempat saat ditangkap oleh polisi karena dicurigai bertransaksi dengan menggunakan uang kertas palsu.

Sebuah video dari insiden tersebut memperlihatkan seorang petugas berkulit putih terus menekan lehernya dengan lutut saat dia terjepit di tanah. Floyd sempat mengucapkan kata-kata 'Saya tak bisa bernapas' sebelum akhirnya meninggal.
https://kamumovie28.com/rough-sex-mature-wives-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar