Selasa, 06 Oktober 2020

Sempat Terisi 90 Persen, Tingkat Hunian RSD Wisma Atlet Mulai Menurun

  Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, membeberkan update mengenai RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran. Disebutkan, saat ini hunian untuk pasien Corona di RSD Wisma Atlet Kemayoran menurun dibanding dengan minggu-minggu sebelumnya.

"Ada Tower 4 dan 5 untuk flat isolasi mandiri, dan Tower 6 dan 7 untuk penanganan pasien-pasien COVID-19 yang bergejala ringan dan sedang. Dan Tower 4 sudah terhuni 40 persen, kemudian tower 5 sekitar 60 persen. Lalu Tower 6 sekitar 59 persen, Tower 7 sekitar 66 persen," papar jelas dr Tugas dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB #satgascovid19, Senin (5/10/2020).


Menurut dr Tugas, ini artinya hunian di Wisma Atlet tidak seperti minggu-minggu sebelumnya yang terisi hingga 90 persen. Dilihat dari dua minggu terakhir ada penurunan ke flat, kemudian cenderung grafiknya menurun.


Sebelumnya, dr Tugas menyebut hunian yang di Tower 4 dan 5 terisi sekitar 2.000 orang. Namun pada pagi ini sudah menunjukkan lebih rendah hunian di RSD Wisma Atlet Kemayoran.


"Mudah-mudahan huniannya semakin menurun dan sampai akhirnya tidak ada lagi yang masukan ke Wisma Atlet," tambah dr Tugas.


Selain itu, dr Tugas menyampaikan pesan kepada dokter untuk tetap semangat, tetap bahagia, dan selalu ikhlas dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam menangani pasien-pasien COVID-19.

https://kamumovie28.com/the-expendables/


656 Relawan Terima Suntikan Kedua Vaksin Corona, Adakah Efek Sampingnya?


Uji klinis vaksin Corona Sinovac tengah berlangsung. Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan ada 656 relawan yang disebut telah menerima suntikan kedua vaksin Corona Sinovac.

Sementara itu, orang yang telah mendapat suntikan tahap pertama sudah mencapai 1.319 relawan. Lantas adakah efek samping yang dilaporkan?


"Sudah ada 656 relawan yang sudah suntik kedua, sampai saat ini belum ada reaksi serius setelah relawan disuntik, demam juga tidak ada," kata Honesti dalam siaran langsung di akun Youtube Komisi VI DPR, Senin (5/10/2020).


"Sampai saat ini belum ada reaksi serius dari suntikan ini. Mudah-mudahan ini bisa berjalan lancar supaya Januari bisa kami sampaikan hasilnya ke BPOM, sehingga Januari bisa produksi. Insyaallah akhir Januari atau awal Februari bisa vaksinasi," lanjutnya.


Adapula 244 relawan yang sudah menjalani dua kali suntik vaksin Corona dan diambil plasma darahnya. Hal ini untuk melihat apakah sudah ada yang membentuk antibodi.


Honesti menjelaskan hasil uji klinis baru bisa dilaporkan dalam waktu 6 bulan. Uji klinis vaksin sendiri sudah dimulai sejak Agustus lalu dan ditargetkan bisa segera selesai Januari serta mendapat persetujuan BPOM.


"Uji klinis memakan waktu enam bulan, mudah-mudahan ini lancar sehingga Januari bisa sampaikan hasilnya dan segera kita registrasi ke BPOM, kalau seandainya setuju mereka akan mengeluarkan izin penggunaan sementara dalam kondisi emergensi (emergency use authorization)," jelasnya.


Kapan Corona di Indonesia Mencapai Puncaknya? Ini Kata IDI


Pandemi virus Corona COVID-19 masih melanda di Indonesia. Kapan pandemi ini berakhir pun masih belum ada yang mengetahui dengan pasti.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Slamet Budiarto, SH, MHKes, mengatakan pola infeksi COVID-19 cenderung berubah-ubah dan sulit diprediksi. Data #satgascovid19 masih menunjukkan kecenderungan naik-turun.


"Saya masih ingat di bulan April di DKI Jakarta itu tinggi, kemudian setelah itu pindah ke Surabaya, Jawa Timur, kita merendah turun, tapi begitu Jawa Timur mulai menurun, kita naik nih meledak lagi," kata Slamet dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Senin (5/10/2020).


"Jadi kita belum bisa prediksi apakah ini kita sudah sampai puncaknya, atau sudah landai, atau sudah turun," tambahnya.


Lebih lanjut,hingga kini kasus baru COVID-19 masih terjadi di banyak negara dan bukan hanya di Indonesia. "Sebagian besar negara hari ini nol (kasus) itu masih sangat jarang sekali, rata-rata ada infeksi baru terus," tuturnya.


Berdasarkan data covid19.go.id pada Senin (5/10/2020), total kasus COVID-19 di Indonesia pun sudah mencapai 307.120 kasus. Sementara total pasien sembuh sudah sebanyak 232.593 orang dan 11.253 lainnya meninggal dunia.

https://kamumovie28.com/guernica/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar