Sabtu, 30 Mei 2020

4 Trik Agar Pasutri Bisa Mencapai Orgasme Bersamaan

Dibandingkan pria, wanita memang lebih sulit untuk mendapatkan orgasme saat bercinta. Bahkan sebuah penelitian mengatakan satu dari empat wanita yang melakukan hubungan seks tidak bisa mencapai orgasme.
Namun, tak perlu khawatir karena kamu tetap bisa mendapatkan orgasme pertamamu dengan 4 cara berikut ini, seperti dikutip dari Times of India.

1. Masturbasi
Hubungan seks terkadang memang bisa jadi tak adil kalau hanya pria saja yang yang mengalami orgasme. Oleh karena itu, masturbasi bisa menjadi pilihanmu untuk mengeksplorasi kebutuhan seksualmu lho!

Namun ingat, jangan jadikan orgasme sebagai tujuanmu saat masturbasi. Tapi gunakan kesempatan ini untuk mengetahui di mana letak kamu mudah terangsang.

2. Rangsang visual
Fantasi seksualmu akan lebih mudah terpancing bila sedang menonton film porno, sebab itu memberikan rangsang visual. Jadikan fantasimu itu untuk mengeksplorasi apa saja yang kamu butuhkan saat berhubungan seks agar bisa mencapai orgasme.

3. Percaya diri
Tak perlu merasa khawatir kamu tidak akan mendapatkan orgasme saat bercinta. Tetap fokus saja dengan hubungan seks yang sedang kamu lakukan dengan pasangan, sehingga kamu akan menjadi lebih percaya diri dan menikmati apa yang pasangan berikan padamu saat bercinta.

4. Beri tahu pasangan
Beri tahu pasangan apa yang kamu inginkan saat berhubungan seks. Dengan begitu pasangan akan lebih memahami apa yang kamu butuhkan, sehingga kamu akan lebih mudah mendapatkan orgasme saat bercinta.

Temukan 125 Kasus Baru Virus Corona, Malaysia Umumkan 'Lockdown'

Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin menetapkan pembatasan secara nasional di Malaysia. Berlaku sejak 18 Maret hingga 31 Maret terkait virus corona COVID-19.
'Lockdown' pertama dalam sejarah Malaysia ini diumumkan perdana menteri dalam siaran langsung di televisi. Ada 125 kasus baru dilaporkan hari ini, sehingga total ada 553 kasus.

"Perintah ini didasarkan pada Undang-undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988 dan Undang-undang Polisi 1967," kata Muhyiddin, dikutip dari Bernama.com, Senin (16/3/2020).

Pembatasan aktivitas dan pengumpulan massa secara nasional mencakup aktivitas keagamaan, olahraga, sosial, dan budaya.

Perkecualian untuk supermarket, pasar basah, toko kebutuhan pokok, dan convenience store yang menjual kebutuhan sehari-hari.

Kebijakan ini juga berarti bahwa kegiatan belajar mengajar di semua sekolah diliburkan pada periode tersebut.

Selama Lockdown Corona, Warga Italia Dapat 'Hiburan' Konten Dewasa

Warga Italia tengah menjalani 'lockdown' atau pembatasan aktivitas imbas penularan virus corona COVID-19. Sebuah situs dewasa memberikan layanan premium secara gratis sebagai 'hiburan'.
Dikutip dari NYpost, situs tersebut juga mendonasikan pendapatan bulan Maret untuk membantu warga Eropa melewati masa-masa sulit ini.

"Pornhub akan menyumbangkan pendapatan Maret dari Modelhub untuk mendukung Italia mengatasi kondisi darurat," tulis situs tersebut.

Situs Pornhub sebelumnya juga menjadi perbincangan karena mengusung tema virus corona sebagai kontennya. Salah satu film dewasa menampilkan para pemeran dengan pakaian hazmat yang merupakan kelengkapan alat pelindung diri dalam penanganan infeksi.

Italia mengalami lockdown sebagai imbas ledakan kasus virus corona COVID-19. Saat ini, tercatat 24.747 kasus positif di negara tersebut dengan korban meninggal mencapai 1.809 jiwa. Pasien yang dinyatakan sembuh tercatat 2.335 orang.

Beredar Penampakan Paru-paru Pasien Virus Corona Pertama di Italia

 Sebuah laporan ilmiah mengungkap penampakan paru-paru 2 pasien pertama virus corona COVID-19 di Italia. Keduanya adalah warga Wuhan yang sedang berlibur ke Eropa.
Kedua pasien adalah pria sehat 67 tahun, serta perempuan 65 tahun yang juga sehat meski mengonsumsi obat hipertensi. Keduanya terdiagnosis positif virus corona CODID-19 pada 29 Januari 2020.

Para ilmuwan di National Institute of Infectious Diseases mengungkap hasil pemindaian X-ray dan CT Scan yang menunjukkan kerusakan paru-paru pada keduanya. Izin untuk mempublikasikan foto tersebut, seperti tertulis dalam catatannya, didapat dari anak masing-masing pasien.

Setelah mengeluhkan masalah pernapasan dan menjalani pemeriksaan, kedua pasien terindikasi mengalami Adult Respiratory Distress Syndrome (ADRS). Hanya dalam 4 hari, keduanya mengalami kegagalan pernapasan, dan 2 hari kemudian hanya bisa bernapas dengan ventilator.

Pemindaian awal menunjukkan adanya 'ground-glass opacities' yakni rongga udara di paru yang terisi cairan. Fenomena yang disebut 'crazy paving' juga teramati, menandakan adanya penebalan yang mengganggu kinerja paru.

Pembuluh yang mengangkut darah kaya oksigen dari jantung ke paru juga tampak melebar atau hipertrofi. Gejala tersebut kemungkinan berhubungan dengan hyperemia, yakni kelebihan darah di pembuluh paru yang disebabkan oleh infeksi virus.

"Bukti radiologis baru ini menunjukkan pola yang berbeda dari yang teramati pada infeksi virus corona berat lainnya (SARS dan MERS)," tulis para peneliti, dikutip dari Sciencedirect.

4 Trik Agar Pasutri Bisa Mencapai Orgasme Bersamaan

Dibandingkan pria, wanita memang lebih sulit untuk mendapatkan orgasme saat bercinta. Bahkan sebuah penelitian mengatakan satu dari empat wanita yang melakukan hubungan seks tidak bisa mencapai orgasme.
Namun, tak perlu khawatir karena kamu tetap bisa mendapatkan orgasme pertamamu dengan 4 cara berikut ini, seperti dikutip dari Times of India.

1. Masturbasi
Hubungan seks terkadang memang bisa jadi tak adil kalau hanya pria saja yang yang mengalami orgasme. Oleh karena itu, masturbasi bisa menjadi pilihanmu untuk mengeksplorasi kebutuhan seksualmu lho!

Namun ingat, jangan jadikan orgasme sebagai tujuanmu saat masturbasi. Tapi gunakan kesempatan ini untuk mengetahui di mana letak kamu mudah terangsang.

2. Rangsang visual
Fantasi seksualmu akan lebih mudah terpancing bila sedang menonton film porno, sebab itu memberikan rangsang visual. Jadikan fantasimu itu untuk mengeksplorasi apa saja yang kamu butuhkan saat berhubungan seks agar bisa mencapai orgasme.

3. Percaya diri
Tak perlu merasa khawatir kamu tidak akan mendapatkan orgasme saat bercinta. Tetap fokus saja dengan hubungan seks yang sedang kamu lakukan dengan pasangan, sehingga kamu akan menjadi lebih percaya diri dan menikmati apa yang pasangan berikan padamu saat bercinta.

4. Beri tahu pasangan
Beri tahu pasangan apa yang kamu inginkan saat berhubungan seks. Dengan begitu pasangan akan lebih memahami apa yang kamu butuhkan, sehingga kamu akan lebih mudah mendapatkan orgasme saat bercinta.
http://cinemamovie28.com/death-note-episode-12/

5 Obat yang Dipercaya Bisa Atasi Corona, Termasuk Obat Malaria Klorokuin

Sejak virus corona COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, para ilmuwan di berbagai negara telah berlomba-lomba untuk menemukan obat atau vaksin dari penyakit ini. Beberapa negara pun mengaku telah berhasil menemukan obat dari penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 160.000 orang di dunia.
Namun menurut dr Dyah Agustina Waluyo, Sekretaris Satgas Virus Corona COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), hingga saat ini sebenarnya belum terdapat obat yang spesifik untuk mengobati virus ini termasuk klorokuin.

"Belum ada obat khusus untuk virus ini. Semuanya diobati sesuai gejala. Demam diberi obat demam, pilek batuk diberi obat pilek batuk, kalau dia sampai gagal napas ya tentu pakai ventilator," ungkap dr Dyah di Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah 5 riset atau penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari beberapa negara dalam menemukan obat virus corona.

1. Tocilizumab
Tocilizumab atau yang lebih dikenal sebagai obat radang sendi dipercaya dapat membantu proses penyembuhan pasien virus corona. Hal ini dibuktikan dengan penelitian dan uji klinis yang dilakukan oleh ilmuwan di China kepada pasien dan telah menunjukkan hasil yang positif.

Ketika diuji coba obat ini memberikan efek memperbaiki kerusakan paru akibat virus. Namun, sayangnya obat ini belum mendapatkan persetujuan dari National Medical Product Administration untuk dipakai pada pasien virus corona.

2. Remdesivir
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa remdesivir memiliki potensi kemanjuran klinis terhadap virus Ebola dan infeksi filovirus. Selain itu, obat ini juga sebelumnya sempat digunakan dalam pengobatan SARS, dan terbukti efektif dalam proses penyembuhan pasien.

Ketika dilakukan penelitian melalui uji coba laboratorium oleh para ilmuwan di China, Remdesivir menunjukkan hasil yang positif untuk melawan virus corona. Bahkan China telah mengajukan hak paten obat ini pada 21 Januari kemarin.

3. Favilavir
Pada Minggu (16/2) lalu, pemerintah Taizhou di Provinsi Zhejiang, China mengumumkan bahwa favilavir sebagai antivirus untuk virus corona dan menjadikannya sebagai obat COVID-19 pertama yang telah disetujui secara sah.

4. Klorokuin fosfat
Wakil Kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China, Sun Yanrong dalam konferensi pers, pada Selasa (18/2), menyatakan klorokuin mempunyai efek penyembuhan tertentu pada penyakit virus corona. Hal ini diketahui setelah dilakukannya berbagai macam uji klinis di rumah sakit di China.

Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun mendukung para akademisi dan lembaga di Jawa Barat khususnya untuk meneliti dan mengembangkan klorokuin fosfat sebagai obat virus corona.

5. Actemra
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Iran mengumumkan bahwa pengujian obat 'actemra' pada pasien virus corona dengan gejala berat, telah menunjukkan hasil yang positif. Tak tanggung-tanggung menurutnya obat tersebut bisa menurunkan gejala dari penyakit ini hanya dalam waktu 48 jam.

Kemenkes Iran pun menjelaskan uji coba actemra akan terus dilakukan kepada beberapa pasien lainnya. Apabila Efek yang dihasilkan relatif baik pada setiap pasien, actemra akan dimasukkan ke dalam daftar obat-obatan negara.
http://cinemamovie28.com/death-note-episode-10/

Kasus Corona RI Meningkat, Begini Mengatasi Keterbatasan Ruang Isolasi

Hari ke hari, jumlah pasien virus corona COVID-19 di Indonesia kian bertambah. Sampai hari ini, jumlah pasien positif sudah mencapai angka 134 orang.
Dalam perawatannya, orang yang sudah ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien positif wajib untuk dirawat di ruang isoasi. Namun, jumlah ruang isolasi di beberapa rumah sakit rujukan, salah satunya Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso terbatas.

Saat jumlah pasien terus bertambah seperti ini, apa yang akan dilakukan?

Juru bicara pemerintah dalam penanganan virus corona, dr Achmad Yurianto mengatakan di tengah ledakan jumlah pasien seperti ini pola isolasi yang berlaku akan berubah. Bukan lagi berbasis terminologi lama, yaitu satu orang yang menempati satu ruang isolasi.

"Kita sudah mengatakan, bahwa pola isolasi ini tidak lagi berbasis pada terminologi lama. Yang di mana satu orang satu tempat tekanan negatif (isolasi), kecuali atas indikasi permintaan kondisi fisiknya seperti itu," jelas dr Yuri saat konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).

"Kita akan membuat suatu ruangan, bisa saja beberapa orang ditaruh di sana. Tetapi, kita yakini semuanya positif COVID-19," imbuhnya.

dr Yuri menjelaskan, ide ruangan isolasi untuk beberapa pasien ini terinspirasi dari China. Di China, ruangan besar seperti gymnastic hall diisi banyak tempat tidur yang isinya tentu pasien dengan positif COVID-19.

Menurut dr Yuri, selama ini pasien yang masuk ke ruang isolasi sebagai PDP ataupun pasien positif datang dalam keadaan baik. Ia mengatakan, sebenarnya pasien seperti itu tidak memerlukan hal-hal spesifik, seperti ruang isolasi itu.

"Memang ada 1-2 orang yang membutuhkan peralatan dan perawatan bantuan, kerena memang kondisinya sudah sangat tidak baik. Umumnya pasien tersebut datang dengan komorbid atau penyakit yang mendahului. Ini yang menjadi penting," kata dr Yuri.

5 Obat yang Dipercaya Bisa Atasi Corona, Termasuk Obat Malaria Klorokuin

Sejak virus corona COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, para ilmuwan di berbagai negara telah berlomba-lomba untuk menemukan obat atau vaksin dari penyakit ini. Beberapa negara pun mengaku telah berhasil menemukan obat dari penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 160.000 orang di dunia.
Namun menurut dr Dyah Agustina Waluyo, Sekretaris Satgas Virus Corona COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), hingga saat ini sebenarnya belum terdapat obat yang spesifik untuk mengobati virus ini termasuk klorokuin.

"Belum ada obat khusus untuk virus ini. Semuanya diobati sesuai gejala. Demam diberi obat demam, pilek batuk diberi obat pilek batuk, kalau dia sampai gagal napas ya tentu pakai ventilator," ungkap dr Dyah di Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah 5 riset atau penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari beberapa negara dalam menemukan obat virus corona.

1. Tocilizumab
Tocilizumab atau yang lebih dikenal sebagai obat radang sendi dipercaya dapat membantu proses penyembuhan pasien virus corona. Hal ini dibuktikan dengan penelitian dan uji klinis yang dilakukan oleh ilmuwan di China kepada pasien dan telah menunjukkan hasil yang positif.

Ketika diuji coba obat ini memberikan efek memperbaiki kerusakan paru akibat virus. Namun, sayangnya obat ini belum mendapatkan persetujuan dari National Medical Product Administration untuk dipakai pada pasien virus corona.

2. Remdesivir
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa remdesivir memiliki potensi kemanjuran klinis terhadap virus Ebola dan infeksi filovirus. Selain itu, obat ini juga sebelumnya sempat digunakan dalam pengobatan SARS, dan terbukti efektif dalam proses penyembuhan pasien.

Ketika dilakukan penelitian melalui uji coba laboratorium oleh para ilmuwan di China, Remdesivir menunjukkan hasil yang positif untuk melawan virus corona. Bahkan China telah mengajukan hak paten obat ini pada 21 Januari kemarin.

3. Favilavir
Pada Minggu (16/2) lalu, pemerintah Taizhou di Provinsi Zhejiang, China mengumumkan bahwa favilavir sebagai antivirus untuk virus corona dan menjadikannya sebagai obat COVID-19 pertama yang telah disetujui secara sah.
http://cinemamovie28.com/death-note-episode-6/

5 Tips Agar Badan Tak Melar Gara-gara 14 Hari 'Work from Home'

Kebijakan Work From Home (WFH) yang diberlakukan belakangan ini membuat pekerja harus bekerja di rumah masing-masing, dan tidak mengunjungi tempat-tempat umum. Hal itu dilakukan untuk membatasi diri agar terhindar dari infeksi virus corona COVID-19 yang sedang mewabah.
Meski dinilai lebih fleksibel, bekerja di rumah tentu banyak godaannya. Tidak terkecuali godaan untuk ngemil. Bila tak diantisipasi, berat badan dipastikan melonjak dalam 14 hari masa isolasi.

Dikutip dari Time Of India, 5 gerakan olahraga ini bisa kamu coba untuk kalian yang work form home.

1. Jumping jack
Jumping jacks adalah gerakan olahraga yang paling mudah untuk dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa bantuan alat olahraga apapun. Gerakan ini termasuk dalam kombinasi dari latihan aerobik.

Dengan berdiri dengan kedua kaki serta posisi tangan di samping. Kemudian, angkat kedua lengan kamu secara serentak hingga di atas kepala dan lompat secukupnya sembari merentangkan kaki dengan lebar. Lakukan gerakan ini selama 15-30 detik ya detikers.

2. Squat
Celana kesayangan sudah tidak bisa dipakai? Cobalah gerakan olahraga ini di rumah. Squat bisa dipercaya untuk mengecilkan lingkar paha serta memperkuat otot paha, lengan, dan perut. Gerakan olahraga ini dapat mengurangi tumpukan lemak dan membentuk bagian-bagian tadi.

Dengan melebarkan kaki setara dengan bahu lalu letakkan jari-jari di belakang kepala. Naik dan turunkan badan kamu dengan mendorong pinggul ke belakang sembari menekuk lutut. Lakukan gerakan ini 10-15 kali ya.

3. Pushup
Gerakan olahraga seperti ini akan mengurangi lemak atau gelambir pada lengan kamu dan membantu memperkuat bahu karena pushup dapat melatih otot lengan, bahu, hingga abdomen sebagai penstabilnya.

Caranya, kamu bisa posisikan badan seperti tengkurap lalu letakkan tangan di matras. Tidak lupa sejajarkan pergelangan tangan dengan bahu. Jangan membuat leher terlalu mendongak atau tegang karena bisa menyebabkan sakit leher dan pastikan otot perut tetap kencang. Tekuk siku lalu turun dan naikkan dada kamu ke arah matras/lantai. Lakukan gerakan ini hingga 10-20 kali ya dengan rutin.

4. Mountain climber
Gerakan olahraga ini cocok dilakukan di rumah ketika kamu punya waktu senggang yang sedikit. Mountaint climber adalah gerakan kardio yang bermanfaat untuk menyehatkan jantung kamu. Selain itu, efektif juga untuk membakar kalori dalam waktu singkat.

Caranya, posisikan diri seperti akan melakukan pushup lalu luruskan badan kamu, mulai dari bahu hingga kaki. Angkat lutut hingga mencapai dada, seolah-olah sedang berlari. Lakukan selama 5-10 kali.

5. Lari di tempat
Tidak bisa keluar rumah untuk lari? Tidak mempunyai treadmill di rumah. Kamu bisa mencoba alternatif lain, yaitu lari di tempat. Tanpa perlu ada personal trainer, kamu pasti tahu bagaimana lari tanpa bergerak ke sana kemari. Lakukan gerakan ini selama 15-30 detik.

Kasus Corona RI Meningkat, Begini Mengatasi Keterbatasan Ruang Isolasi

Hari ke hari, jumlah pasien virus corona COVID-19 di Indonesia kian bertambah. Sampai hari ini, jumlah pasien positif sudah mencapai angka 134 orang.
Dalam perawatannya, orang yang sudah ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien positif wajib untuk dirawat di ruang isoasi. Namun, jumlah ruang isolasi di beberapa rumah sakit rujukan, salah satunya Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso terbatas.

Saat jumlah pasien terus bertambah seperti ini, apa yang akan dilakukan?

Juru bicara pemerintah dalam penanganan virus corona, dr Achmad Yurianto mengatakan di tengah ledakan jumlah pasien seperti ini pola isolasi yang berlaku akan berubah. Bukan lagi berbasis terminologi lama, yaitu satu orang yang menempati satu ruang isolasi.

"Kita sudah mengatakan, bahwa pola isolasi ini tidak lagi berbasis pada terminologi lama. Yang di mana satu orang satu tempat tekanan negatif (isolasi), kecuali atas indikasi permintaan kondisi fisiknya seperti itu," jelas dr Yuri saat konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).

"Kita akan membuat suatu ruangan, bisa saja beberapa orang ditaruh di sana. Tetapi, kita yakini semuanya positif COVID-19," imbuhnya.

dr Yuri menjelaskan, ide ruangan isolasi untuk beberapa pasien ini terinspirasi dari China. Di China, ruangan besar seperti gymnastic hall diisi banyak tempat tidur yang isinya tentu pasien dengan positif COVID-19.

Menurut dr Yuri, selama ini pasien yang masuk ke ruang isolasi sebagai PDP ataupun pasien positif datang dalam keadaan baik. Ia mengatakan, sebenarnya pasien seperti itu tidak memerlukan hal-hal spesifik, seperti ruang isolasi itu.

"Memang ada 1-2 orang yang membutuhkan peralatan dan perawatan bantuan, kerena memang kondisinya sudah sangat tidak baik. Umumnya pasien tersebut datang dengan komorbid atau penyakit yang mendahului. Ini yang menjadi penting," kata dr Yuri.
http://cinemamovie28.com/death-note-episode-8/

Pasien Corona yang Sembuh Tambah 252, Rekor Terbanyak dalam Sepekan

Dari total 25.216 pasien positif virus Corona COVID-19 yang tercatat pada Jumat (29/5/2020), sebanyak 6.492 pasien telah dinyatakan sembuh. Bertambah 252 pasien dibanding hari sebelumnya.
Proporsi jumlah pasien yang sembuh saat ini telah mencapai 25,7 persen dari total kasus yang terkonfirmasi. Dilihat dari sebarannya, DKI Jakarta menyumbang jumlah pasien sembuh paling banyak yakni 1.739 kasus.

Penambahan 252 kasus pasien sembuh pada hari ini juga mencatatkan rekor tertinggi dalam sepekan. Sebelumnya, pada Kamis (21/5/2020) tercatat penambahan 263 pasien sembuh dari seluruh Indonesia.

Sebaran 6.492 pasien virus Corona COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh hingga saat ini adalah sebagai berikut.

Aceh 17
Bali 320
Banten 217
Bangka Belitung 27
Bengkulu 20
DI Yogyakarta 149
DKI Jakarta 1.739
Jambi 15
Jawa Barat 592
Jawa Tengah 336
Jawa Timur 570
Kalimantan Barat 47
Kalimantan Timur 143
Kalimantan Tengah 158
Kalimantan Selatan 82
Kalimantan Utara 72
Kepulauan Riau 97
Nusa Tenggara Barat 276
Sumatera Selatan 137
Sumatera Barat 250
Sulawesi Utara 39
Sumatera Utara 118
Sulawesi Tenggara 113
Sulawesi Selatan 532
Sulawesi Tengah 52
Lampung 55
Riau 84
Maluku Utara 21
Maluku 35
Papua Barat 42
Papua 68
Sulawesi Barat 34
Nusa Tenggara Timur 12
Gorontalo 23

5 Tips Agar Badan Tak Melar Gara-gara 14 Hari 'Work from Home'

Kebijakan Work From Home (WFH) yang diberlakukan belakangan ini membuat pekerja harus bekerja di rumah masing-masing, dan tidak mengunjungi tempat-tempat umum. Hal itu dilakukan untuk membatasi diri agar terhindar dari infeksi virus corona COVID-19 yang sedang mewabah.
Meski dinilai lebih fleksibel, bekerja di rumah tentu banyak godaannya. Tidak terkecuali godaan untuk ngemil. Bila tak diantisipasi, berat badan dipastikan melonjak dalam 14 hari masa isolasi.

Dikutip dari Time Of India, 5 gerakan olahraga ini bisa kamu coba untuk kalian yang work form home.

1. Jumping jack
Jumping jacks adalah gerakan olahraga yang paling mudah untuk dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa bantuan alat olahraga apapun. Gerakan ini termasuk dalam kombinasi dari latihan aerobik.

Dengan berdiri dengan kedua kaki serta posisi tangan di samping. Kemudian, angkat kedua lengan kamu secara serentak hingga di atas kepala dan lompat secukupnya sembari merentangkan kaki dengan lebar. Lakukan gerakan ini selama 15-30 detik ya detikers.

2. Squat
Celana kesayangan sudah tidak bisa dipakai? Cobalah gerakan olahraga ini di rumah. Squat bisa dipercaya untuk mengecilkan lingkar paha serta memperkuat otot paha, lengan, dan perut. Gerakan olahraga ini dapat mengurangi tumpukan lemak dan membentuk bagian-bagian tadi.

Dengan melebarkan kaki setara dengan bahu lalu letakkan jari-jari di belakang kepala. Naik dan turunkan badan kamu dengan mendorong pinggul ke belakang sembari menekuk lutut. Lakukan gerakan ini 10-15 kali ya.

3. Pushup
Gerakan olahraga seperti ini akan mengurangi lemak atau gelambir pada lengan kamu dan membantu memperkuat bahu karena pushup dapat melatih otot lengan, bahu, hingga abdomen sebagai penstabilnya.

Caranya, kamu bisa posisikan badan seperti tengkurap lalu letakkan tangan di matras. Tidak lupa sejajarkan pergelangan tangan dengan bahu. Jangan membuat leher terlalu mendongak atau tegang karena bisa menyebabkan sakit leher dan pastikan otot perut tetap kencang. Tekuk siku lalu turun dan naikkan dada kamu ke arah matras/lantai. Lakukan gerakan ini hingga 10-20 kali ya dengan rutin.
http://cinemamovie28.com/stepmom/

Saran Ahli Gizi UNS Soal Tradisi Kupatan di Tengah Pandemi

Mewabahnya virus Corona membuat masyarakat yang memiliki tradisi kupatan di bulan Syawal harus lebih waspada. Dikhawatirkan, tempat penjualan ketupat yang biasa ramai diserbu pembeli dapat menjadi sumber penularan COVID-19.
Tak hanya ketupat, bahan-bahan untuk membuat ketupat, seperti janur, juga harus diperhatikan kebersihannya. Ahli gizi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Diffah Hanim, menyarankan agar lebih baik masyarakat membuat ketupat sendiri.

"Lebih baik membuat ketupat sendiri, jadi kita bisa memastikan kebersihannya. Janur yang dijual di pasar itu kita bersihkan dahulu," kata Diffah saat dihubungi detikcom, Jumat (29/5/2020).

Tentunya membuat ketupat sendiri adalah hal yang tidak mudah. Alternatif lain yang mungkin bisa dicoba ialah membuat lontong.

"Tapi karena kaitannya dengan tradisi, tentu tidak bisa lepas begitu saja. Namun yang terpenting ialah menjaga kebersihan," katanya.

Untuk bisa memperkuat antibodi, Diffah mengingatkan agar makanan yang disajikan saat kupatan juga dilengkapi sayur dan buah. Selain itu, telur, juga wajib disajikan sebagai lauknya.

"Sayur mungkin bisa pakai labu siam, cocok untuk ketupat. Telur itu wajib, terutama bagian putihnya karena bagus meningkatkan antibodi," ujar dia.

Selebihnya, dia mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga jarak ketika berbelanja kebutuhan untuk tradisi kupatan. Baik pedagang maupun pembeli wajib mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Pasien Corona yang Sembuh Tambah 252, Rekor Terbanyak dalam Sepekan

Dari total 25.216 pasien positif virus Corona COVID-19 yang tercatat pada Jumat (29/5/2020), sebanyak 6.492 pasien telah dinyatakan sembuh. Bertambah 252 pasien dibanding hari sebelumnya.
Proporsi jumlah pasien yang sembuh saat ini telah mencapai 25,7 persen dari total kasus yang terkonfirmasi. Dilihat dari sebarannya, DKI Jakarta menyumbang jumlah pasien sembuh paling banyak yakni 1.739 kasus.

Penambahan 252 kasus pasien sembuh pada hari ini juga mencatatkan rekor tertinggi dalam sepekan. Sebelumnya, pada Kamis (21/5/2020) tercatat penambahan 263 pasien sembuh dari seluruh Indonesia.

Sebaran 6.492 pasien virus Corona COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh hingga saat ini adalah sebagai berikut.

Aceh 17
Bali 320
Banten 217
Bangka Belitung 27
Bengkulu 20
DI Yogyakarta 149
DKI Jakarta 1.739
Jambi 15
Jawa Barat 592
Jawa Tengah 336
Jawa Timur 570
Kalimantan Barat 47
Kalimantan Timur 143
Kalimantan Tengah 158
Kalimantan Selatan 82
Kalimantan Utara 72
Kepulauan Riau 97
Nusa Tenggara Barat 276
Sumatera Selatan 137
Sumatera Barat 250
Sulawesi Utara 39
Sumatera Utara 118
Sulawesi Tenggara 113
Sulawesi Selatan 532
Sulawesi Tengah 52
Lampung 55
Riau 84
Maluku Utara 21
Maluku 35
Papua Barat 42
Papua 68
Sulawesi Barat 34
Nusa Tenggara Timur 12
Gorontalo 23

5 Tips Agar Badan Tak Melar Gara-gara 14 Hari 'Work from Home'

Kebijakan Work From Home (WFH) yang diberlakukan belakangan ini membuat pekerja harus bekerja di rumah masing-masing, dan tidak mengunjungi tempat-tempat umum. Hal itu dilakukan untuk membatasi diri agar terhindar dari infeksi virus corona COVID-19 yang sedang mewabah.
Meski dinilai lebih fleksibel, bekerja di rumah tentu banyak godaannya. Tidak terkecuali godaan untuk ngemil. Bila tak diantisipasi, berat badan dipastikan melonjak dalam 14 hari masa isolasi.

Dikutip dari Time Of India, 5 gerakan olahraga ini bisa kamu coba untuk kalian yang work form home.

1. Jumping jack
Jumping jacks adalah gerakan olahraga yang paling mudah untuk dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa bantuan alat olahraga apapun. Gerakan ini termasuk dalam kombinasi dari latihan aerobik.

Dengan berdiri dengan kedua kaki serta posisi tangan di samping. Kemudian, angkat kedua lengan kamu secara serentak hingga di atas kepala dan lompat secukupnya sembari merentangkan kaki dengan lebar. Lakukan gerakan ini selama 15-30 detik ya detikers.

2. Squat
Celana kesayangan sudah tidak bisa dipakai? Cobalah gerakan olahraga ini di rumah. Squat bisa dipercaya untuk mengecilkan lingkar paha serta memperkuat otot paha, lengan, dan perut. Gerakan olahraga ini dapat mengurangi tumpukan lemak dan membentuk bagian-bagian tadi.

Dengan melebarkan kaki setara dengan bahu lalu letakkan jari-jari di belakang kepala. Naik dan turunkan badan kamu dengan mendorong pinggul ke belakang sembari menekuk lutut. Lakukan gerakan ini 10-15 kali ya.
http://cinemamovie28.com/the-servant-2/

Panduan Meracik Jamu Herbal dari BPOM untuk Tingkatkan Imunitas

Pandemi virus Corona sampai saat ini masih terus menghantui masyarakat di dunia, termasuk juga di Indonesia. Agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi virus, imunitas tubuh harus dijaga, salah satunya dengan mengkonsumsi jamu atau ramuan herbal.
Berbagai tumbuhan herbal bisa diracik menjadi ramuan untuk penguat imunitas tubuh, seperti daun sambiloto, temulawak, hingga jahe. Tetapi, tak hanya bahannya yang harus diperhatikan, cara pengolahannya pun juga penting dijaga.

Berdasarkan buku 'Serba COVID' yang diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berikut beberapa tips dalam mengolah bahan herbal menjadi jamu yang sangat bermanfaat untuk imunitas tubuh.

1. Perhatikan cara penyimpanan bahannya
Saat akan menyimpannya, pastikan bahan jamu segar ini sudah dicuci bersih dengan air mengalir dan dikeringkan. Setelah itu, simpan di tempat yang bersih dan kering.

2. Pastikan alat yang dipakai bersih
Sebelum mengolah bahan tersebut menjadi jamu, pastikan tempat dan alat yang akan dipakai bersih dan steril. Disarankan untuk menggunakan peralatan yang terbuat dari stainless steel.

3. Jangan lupa cuci tangan
Hal yang paling penting adalah kebersihan si pembuat jamu. Gunakan pakaian yang bersih, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, baik sebelum maupun sesudah mengolahnya. Jangan lupa juga gunakan masker ya.

4. Pastikan air yang digunakan bersih dan matang
Selama membuat jamu, pastikan kamu menggunakan air yang bersih. Lalu rebus air untuk merebus bahan sampai benar-benar mendidih dan matang.

5. Simpan hasil jamu dengan baik dan bersih
Setelah jamunya jadi, gunakan wadah atau botol yang bersih dan sesuai untuk standar aman makanan. Jangan pakai wadah atau botol bekas air mineral yang sekali pakai.

Simpan jamu pada suhu yang sejuk dan jangan disimpan terlalu lama, nanti nggak bisa dikonsumsi deh. Hal penting sebelum mengkonsumsinya, pastikan tidak ada perubahan warna, bau, dan rasa pada jamu setelah disimpan.

Selain itu, ada hal penting lain yang perlu diperhatikan jika mengkonsumsi racikan herbal yang dibuat sendiri, yaitu:

- Pastikan tidak ada reaksi alergi yang muncul.
- Takaran dan kombinasi harus sesuai, tidak berlebihan.
- Jangan asal diberikan pada bayi, anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia, dan orang dengan penyakit penyerta.
- Hati-hati jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
- Akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penggunaan jamu dan obat secara bersamaan.

Saran Ahli Gizi UNS Soal Tradisi Kupatan di Tengah Pandemi

Mewabahnya virus Corona membuat masyarakat yang memiliki tradisi kupatan di bulan Syawal harus lebih waspada. Dikhawatirkan, tempat penjualan ketupat yang biasa ramai diserbu pembeli dapat menjadi sumber penularan COVID-19.
Tak hanya ketupat, bahan-bahan untuk membuat ketupat, seperti janur, juga harus diperhatikan kebersihannya. Ahli gizi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Diffah Hanim, menyarankan agar lebih baik masyarakat membuat ketupat sendiri.

"Lebih baik membuat ketupat sendiri, jadi kita bisa memastikan kebersihannya. Janur yang dijual di pasar itu kita bersihkan dahulu," kata Diffah saat dihubungi detikcom, Jumat (29/5/2020).

Tentunya membuat ketupat sendiri adalah hal yang tidak mudah. Alternatif lain yang mungkin bisa dicoba ialah membuat lontong.

"Tapi karena kaitannya dengan tradisi, tentu tidak bisa lepas begitu saja. Namun yang terpenting ialah menjaga kebersihan," katanya.

Untuk bisa memperkuat antibodi, Diffah mengingatkan agar makanan yang disajikan saat kupatan juga dilengkapi sayur dan buah. Selain itu, telur, juga wajib disajikan sebagai lauknya.

"Sayur mungkin bisa pakai labu siam, cocok untuk ketupat. Telur itu wajib, terutama bagian putihnya karena bagus meningkatkan antibodi," ujar dia.

Selebihnya, dia mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga jarak ketika berbelanja kebutuhan untuk tradisi kupatan. Baik pedagang maupun pembeli wajib mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona.
http://cinemamovie28.com/the-walk/

Pria dengan Jari Manis Lebih Panjang Lebih Terlindungi dari Virus Corona?

Sebuah penelitian mengklaim ada hubungan antara panjang jari manis dengan risiko akibat virus Corona COVID-19. Teori ini didasari oleh paparan hormon semasa dalam kandungan.
Sejak lama, panjang jari manis dikaitkan dengan paparan hormon testosteron saat dalam kandungan. Pria yang terpapar lebih banyak testosteron cenderung memiliki jari manis lebih panjang.

Hormon yang sama, oleh peneliti biologi dari Swansea University, juga dikaitkan dengan pembentukan ACE-2, yakni reseptor yang membantu tubuh melawan virus. Makin tinggi konsentrasinya, tubuh lebih terlindungi dari dampak infeksi virus Corona.

"Teorinya adalah bahwa seseorang dengan testosteron tinggi sebelum lahir, dan punya jari manis lebih panjang, punya kadar ACE-2 lebih tinggi," kata John Manning yang menelitinya, dikutip dari Express.co.uk.

Reseptor ACE-2 sekaligus juga dikenal sebagai pintu masuk tempat virus Corona berikatan. Organ tubuh yang memiliki banyak reseptor ini lebih rentan terinfeksi.

Panduan Meracik Jamu Herbal dari BPOM untuk Tingkatkan Imunitas

Pandemi virus Corona sampai saat ini masih terus menghantui masyarakat di dunia, termasuk juga di Indonesia. Agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi virus, imunitas tubuh harus dijaga, salah satunya dengan mengkonsumsi jamu atau ramuan herbal.
Berbagai tumbuhan herbal bisa diracik menjadi ramuan untuk penguat imunitas tubuh, seperti daun sambiloto, temulawak, hingga jahe. Tetapi, tak hanya bahannya yang harus diperhatikan, cara pengolahannya pun juga penting dijaga.

Berdasarkan buku 'Serba COVID' yang diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berikut beberapa tips dalam mengolah bahan herbal menjadi jamu yang sangat bermanfaat untuk imunitas tubuh.

1. Perhatikan cara penyimpanan bahannya
Saat akan menyimpannya, pastikan bahan jamu segar ini sudah dicuci bersih dengan air mengalir dan dikeringkan. Setelah itu, simpan di tempat yang bersih dan kering.

2. Pastikan alat yang dipakai bersih
Sebelum mengolah bahan tersebut menjadi jamu, pastikan tempat dan alat yang akan dipakai bersih dan steril. Disarankan untuk menggunakan peralatan yang terbuat dari stainless steel.

3. Jangan lupa cuci tangan
Hal yang paling penting adalah kebersihan si pembuat jamu. Gunakan pakaian yang bersih, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, baik sebelum maupun sesudah mengolahnya. Jangan lupa juga gunakan masker ya.

4. Pastikan air yang digunakan bersih dan matang
Selama membuat jamu, pastikan kamu menggunakan air yang bersih. Lalu rebus air untuk merebus bahan sampai benar-benar mendidih dan matang.

5. Simpan hasil jamu dengan baik dan bersih
Setelah jamunya jadi, gunakan wadah atau botol yang bersih dan sesuai untuk standar aman makanan. Jangan pakai wadah atau botol bekas air mineral yang sekali pakai.

Simpan jamu pada suhu yang sejuk dan jangan disimpan terlalu lama, nanti nggak bisa dikonsumsi deh. Hal penting sebelum mengkonsumsinya, pastikan tidak ada perubahan warna, bau, dan rasa pada jamu setelah disimpan.

Selain itu, ada hal penting lain yang perlu diperhatikan jika mengkonsumsi racikan herbal yang dibuat sendiri, yaitu:

- Pastikan tidak ada reaksi alergi yang muncul.
- Takaran dan kombinasi harus sesuai, tidak berlebihan.
- Jangan asal diberikan pada bayi, anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia, dan orang dengan penyakit penyerta.
- Hati-hati jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
- Akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penggunaan jamu dan obat secara bersamaan.
http://cinemamovie28.com/the-youth/

Nol Kasus Kematian Sejak Wabah Corona Merebak, Ini 7 Strategi Vietnam

Pihak berwenang dengan ketat melacak kontak pasien virus Corona yang dikonfirmasi dan menempatkan mereka dalam karantina selama dua minggu, wajib.

"Kami memiliki sistem yang sangat kuat: 63 CDC provinsi (pusat-pusat pengendalian penyakit), lebih dari 700 CDC tingkat kabupaten, dan lebih dari 11.000 pusat kesehatan komune. Semuanya menghubungkan pelacakan kontak," kata dokter Pham dengan National Institute Kebersihan dan Epidemiologi.

Pengalaman menangani wabah SARS
Thwaites mengatakan pengalaman Vietnam yang kaya dalam menangani wabah penyakit menular, seperti epidemi SARS dari tahun 2002 hingga 2003 dan flu burung berikutnya, telah membantu pemerintah dan masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Warga di Vietnam jauh lebih mewaspadai penyakit menular daripada banyak negara yang mungkin lebih makmur atau negara yang sebelumnya tidak berhadapan dengan banyak penyakit menular, Eropa, Inggris dan AS misalnya," katanya.

"Negara ini memahami bahwa hal-hal ini perlu ditanggapi dengan serius dan sesuai dengan pedoman dari pemerintah tentang bagaimana mencegah penyebaran infeksi," tutupnya.

Tindak cepat dan lebih awal
Vietnam mulai mempersiapkan langkah pencegahan wabah virus Corona berminggu-minggu sebelum kasus pertamanya terdeteksi. Kala itu, otoritas China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tidak ada 'bukti pasti' untuk penularan dari manusia ke manusia. Tetapi Vietnam tidak mengambil risiko.

"Kami tidak hanya menunggu pedoman dari WHO. Kami menggunakan data yang kami kumpulkan dari luar dan dalam negara untuk memutuskan mengambil tindakan lebih awal," kata Pham Quang Thai, wakil kepala Departemen Pengendalian Infeksi di National Institute of Kebersihan dan Epidemiologi di Hanoi.

Awal Januari lalu semua orang yang datang dari Wuhan ke bandara internasional Hanoi diawasi dengan ketat, jika ada yang mengalami demam saat itu mereka langsung diisolasi. Pertengahan Januari, Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam memerintahkan lembaga-lembaga pemerintah untuk mengambil 'langkah drastis' mencegah virus Corona COVID-19 menyebar ke Vietnam dengan memberlakukan karantina di gerbang perbatasan, bandara, dan pelabuhan.

Langsung menutup akses penerbangan
Pada 23 Januari, Vietnam mengkonfirmasi dua kasus virus Corona pertama. Di mana seorang warga negara China yang tinggal di Vietnam dan ayahnya telah melakukan perjalanan dari Wuhan untuk mengunjungi putranya. Keesokan harinya otoritas penerbangan Vietnam membatalkan semua penerbangan ke dan dari Wuhan.

Membentuk tim penanganan wabah Corona
Ketika Vietnam itu merayakan liburan Tahun Baru Imlek, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyatakan perang terhadap virus Corona. "Memerangi epidemi ini seperti memerangi musuh," katanya pada pertemuan Partai Komunis yang mendesak pada 27 Januari.

Tiga hari kemudian, ia membentuk komite pengarah nasional untuk mengendalikan wabah virus Corona COVID-19. Tepat di hari yang sama WHO akhirnya mengumumkan virus Corona sebagai darurat kesehatan internasional.

Umumkan epidemi nasional
Pada 1 Februari, Vietnam mengumumkan epidemi nasional dengan hanya enam kasus yang dikonfirmasi. Semua penerbangan antara Vietnam dan China dihentikan, diikuti dengan penangguhan visa kepada warga China pada hari berikutnya.

Pada Februari, pembatasan perjalanan, karantina kedatangan, dan penangguhan visa diperluas dalam cakupan ketika virus Corona menyebar ke luar China ke negara-negara seperti Korea Selatan, Iran, dan Italia. Vietnam akhirnya menghentikan sementara semua orang asing pada akhir Maret.

Lockdown
Vietnam juga cepat mengambil tindakan lockdown. Pada tanggal 12 Februari, Vietnam melockdown seluruh pedesaan yang terdiri dari 10.000 orang di Hanoi selama 20 hari karena adanya tujuh kasus virus Corona. Sekolah dan universitas, yang telah dijadwalkan untuk dibuka kembali pada bulan Februari setelah liburan Tahun Baru Imlek, diperintahkan untuk tetap ditutup, dan hanya dibuka kembali pada bulan Mei.

Thwaites, pakar penyakit menular di Kota Ho Chi Minh, mengatakan kecepatan respons Vietnam adalah alasan utama di balik keberhasilannya.
"Tindakan mereka pada akhir Januari dan awal Februari jauh di depan banyak negara lain. Dan itu sangat membantu bagi mereka untuk dapat mempertahankan kontrol," katanya.

Contact tracing
Tindakan awal yang menentukan secara efektif membatasi penularan masyarakat dan menjaga agar kasus-kasus yang dikonfirmasi Vietnam sebanyak 16 kasus pada 13 Februari. Selama tiga minggu, tidak kasus Corona baru hingga akhirnya Vietnam harus menghadapi gelombang kedua yang melanda pada Maret, dibawa oleh orang-orang Vietnam yang kembali dari luar negeri.
http://cinemamovie28.com/dont-forget-me/

Jumat, 29 Mei 2020

Pengalaman 'Tes Corona' di RSPI Sulianti Saroso, Prosedur dan Biayanya

Setelah pemerintah mengumumkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sebagai kasus 76 positif virus corona COVID-19, sontak banyak jurnalis menjadi khawatir terutama yang pernah kontak langsung dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
Bagaimana tidak, setelah status Menhub sebagai pasien positif diumumkan pada Sabtu (14/3/2020), semua orang yang pernah berinteraksi langsung, seketika menjadi ODP atau Orang dalam Pemantauan. Termasuk saya yang baru-baru ini mewawancarai Menhub Budi Karya.

Apakah semua ODP wajib melakukan pemeriksaan ke rumah sakit?

Sebenarnya tidak, namun karena saya dalam kurun waktu seminggu terakhir sempat batuk pilek ditambah demam juga ada riwayat kontak dengan pasien positif pada 2 Maret lalu, maka pada Senin (16/3/2020) pukul 09.00 WIB, saya berinisiatif untuk mengunjungi salah satu rumah sakit rujukan virus corona COVID-19 di bilangan Jakarta Utara, RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Setibanya di sana, ada beberapa alur yang harus dilalui oleh ODP yang memeriksakan diri.

Tahap Awal
Setibanya di RSPI Sulianti Saroso, saya diarahkan menuju POS PEMANTAUAN 24 JAM yang berada di dekat pintu masuk. Setibanya di sana, sudah ada sekitar 20 orang mengantre untuk diperiksa.

"Jangan batuk pilek langsung cek corona. Ini kan pada sehat, nggak usah cek. Kita nggak cek kalau memang masih sehat. Kalau nggak ada kontak dengan siapa-siapa tidak ada yang perlu dipantau," ujar salah satu tenaga medis di pos pemantauan kepada beberapa orang, mengingat saat itu makin banyak yang datang berbondong-bondong dan meminta 'tes corona'.

Di pos pemantauan, orang yang datang akan diberi penanganan sesuai kondisinya. Sebelumnya mereka diberi formulir yang berisi identitas, status kesehatan (misalnya ada gejala), dan apakah memiliki riwayat kontak dengan pasien positif. Ada beberapa kriteria skrining awal di RSPI Suliati Saroso.

Jika tidak pernah kontak dengan pasien positif dan dinyatakan sehat, maka akan disarankan untuk pulang ke rumah.
Jika tidak pernah kontak namun mengalami gejala seperti batuk pilek yang tak membaik, maka petugas kesehatan menyarankan untuk mengunjungi dokter umum terlebih dahulu.
Jika pernah kontak dan tidak bergejala tapi masih ingin periksa, maka diarahkan menuju poli MCU (Medical Check Up).
Jika pernah kontak dan bergejala sedang, seperti batuk dan pilek, ada yang diarahkan ke spesialis paru ada juga yang ke poli MCU.
Setelah menunggu kira-kira 45 menit, tiba giliran saya untuk skrining awal. Setelah mengisi formulir, saya ditanyai ulang soal kondisi kesehatan dan kapan terakhir kali kontak dengan pasien positif. Di pos pemantauan, semua orang yang datang akan diperiksa suhunya. Saat diperiksa, suhu badan saya lumayan tinggi, 37,9 derajat celcius dan memiliki riwayat sesak.

Berbeda dengan beberapa ODP lainnya, saya tidak ke poli MCU namun diarahkan untuk pemeriksaan langsung di Poli UGD.

Formulir skrining 'virus corona' COVID-19 yang akan menentukan langkah pemeriksaan selanjutnya.Formulir skrining 'virus corona' COVID-19 yang akan menentukan langkah pemeriksaan selanjutnya. 

Tahap Kedua: Pemeriksaan
Sebelum masuk ke UGD, saya diberi tahu bahwa saat ini yang berada di ruangan tersebut telah resmi dinyatakan PDP atau Pasien dalam Pengawasan. Karena itu, saya dibekali masker sebelum masuk ke ruang UGD.

"Tinggal di mana? Serumah berapa orang?" tanya salah satu petugas medis di ruang UGD. Di ruangan tersebut memang ada beberapa orang yang juga tengah menunggu giliran pemeriksaan.

Seluruh nakes (tenaga kesehatan) di ruang UGD mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap untuk mengurangi paparan virus. Saya ditensi dan diperiksa oleh salah satu dokter jaga UGD. Agak menunggu lama sebelum diputuskan harus tes swab atau tidak oleh dokter.

Meski demam dan sedikit sesak, dokter memutuskan agar saya dicek darah dan rontgen saja. Dia menjelaskan bahwa tes darah dan rontgen pun sebenarnya cukup untuk pemeriksaan kesehatan tahap awal bagi ODP jika belum menunjukkan gejala berat.

Di UGD, setelah darah diambil, saya diarahkan menuju Ruang Radiologi untuk rontgen. Berbekal kertas berwarna hijau dengan keterangan ODP, saya pun ke Ruang Radiologi dan menunggu bersama beberapa orang yang juga menjalani pemeriksaan yang sama.

Tahap Ketiga: Menunggu Hasil
Setelah rontgen, saya kembali ke UGD untuk menanyakan hasil pemeriksaan darah. Mereka mengatakan butuh waktu sekitar 2-3 jam untuk melihat hasil laboratorium. Setelah itu saya kembali ke Ruang Radiologi untuk mengambil hasil rontgen paru yang diminta UGD.

Berbeda dari ODP lainnya, hasil rontgen paru dan darah saya langsung keluar sore itu juga. Memang butuh beberapa kali mondar-mandir karena arahan dari petugas kesehatan tidak terlalu jelas.

Beberapa orang mengaku mereka harus menunggu hasil MCU di antaranya rontgen dan pemeriksaan darah keesokan harinya.
https://kamumovie28.com/one-piece-episode-877-subtitle-indonesia/

"Alhamdulillah hasil tes lab darah dan rontgen baik. Tapi karena bergejala, ada beberapa obat yang harus diminum ya," ujar dokter jaga UGD.

Sebelum pulang, dokter mewajibkan untuk mengisolasi diri selama 14 hari. Jika dalam 14 hari ke depan timbul gejala berat atau kondisi yang saat ini tengah saya alami memburuk, maka diminta ke rumah sakit.

Kenapa tidak di-swab?
Beberapa pertimbangannya mungkin gejala yang saya alami cenderung lebih ringan dari PDP. Mereka yang ditetapkan sebagai PDP di RSPI Sulianti Saroso memang sudah berat dan kebanyakan memakai alat bantu pernapasan. Pun demikian, dokter meyakinkan bahwa pemeriksaan awal dengan rontgen dan cek darah juga sudah bisa dilakukan sebagai skrining awal.

Jika hasil laboratorium dan rontgen menunjukkan adanya infeksi, maka saya kemungkinan akan di-swab.

Berapa Biayanya?
Rontgen paru Rp 144 ribu
Lab patologi klinik (pemeriksaan darah) Rp 53 ribu
Biaya pemeriksaan IGD Rp 138 ribu
Obat-obatan Rp 147 ribu.
Catatan redaksi: Ada banyak sekali informasi yang simpang siur seputar tes corona, mulai dari prosedur hingga tempat pelayanan. Jika punya pertanyaan seputar layanan tes tersebut, silakan tinggalkan komentar.

Menyusul Manila, Pulau Luzon Filipina 'Lockdown' Imbas Corona

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada Senin (16/3/2020) mengumumkan karantina wilayah untuk Luzon, pulau terbesar di negara tersebut. 'Lockdown' berlaku sampai 12 April.
"Berdasarkan studi lanjut terhadap tren dan situasi dunia, dan kebutuhan atas kewaspadaan ekstrem di masa seperti ini, saya simpulkan bahwa antisipasi yang lebih ketat adalah penting," kata Duterte, dikutip dari gmnanetwork, Selasa (17/3/2020).

Hingga kini, Filipina melaporkan 142 kasus virus corona COVID-19. Sebanyak 12 kasus di antaranya meninggal dunia.

"Kita tidak punya kemewahan untuk menunggu bahwa benar-benar ada kaitan penularan di suatu tempat. Saya tidak bisa menebak-nebak. Saya harus bertindak," tegasnya.

Pemerintah Filipina juga akan menerjunkan lebih banyak personel militer dan kepolisian untuk memperketat karantina wilayah di pulau tersebut. Tercatat ada lebih dari 50 jiwa yang tinggal di wilayah ini.

Pengalaman 'Tes Corona' di RSPI Sulianti Saroso, Prosedur dan Biayanya

Setelah pemerintah mengumumkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sebagai kasus 76 positif virus corona COVID-19, sontak banyak jurnalis menjadi khawatir terutama yang pernah kontak langsung dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
Bagaimana tidak, setelah status Menhub sebagai pasien positif diumumkan pada Sabtu (14/3/2020), semua orang yang pernah berinteraksi langsung, seketika menjadi ODP atau Orang dalam Pemantauan. Termasuk saya yang baru-baru ini mewawancarai Menhub Budi Karya.

Apakah semua ODP wajib melakukan pemeriksaan ke rumah sakit?

Sebenarnya tidak, namun karena saya dalam kurun waktu seminggu terakhir sempat batuk pilek ditambah demam juga ada riwayat kontak dengan pasien positif pada 2 Maret lalu, maka pada Senin (16/3/2020) pukul 09.00 WIB, saya berinisiatif untuk mengunjungi salah satu rumah sakit rujukan virus corona COVID-19 di bilangan Jakarta Utara, RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Setibanya di sana, ada beberapa alur yang harus dilalui oleh ODP yang memeriksakan diri.

Tahap Awal
Setibanya di RSPI Sulianti Saroso, saya diarahkan menuju POS PEMANTAUAN 24 JAM yang berada di dekat pintu masuk. Setibanya di sana, sudah ada sekitar 20 orang mengantre untuk diperiksa.

"Jangan batuk pilek langsung cek corona. Ini kan pada sehat, nggak usah cek. Kita nggak cek kalau memang masih sehat. Kalau nggak ada kontak dengan siapa-siapa tidak ada yang perlu dipantau," ujar salah satu tenaga medis di pos pemantauan kepada beberapa orang, mengingat saat itu makin banyak yang datang berbondong-bondong dan meminta 'tes corona'.

Di pos pemantauan, orang yang datang akan diberi penanganan sesuai kondisinya. Sebelumnya mereka diberi formulir yang berisi identitas, status kesehatan (misalnya ada gejala), dan apakah memiliki riwayat kontak dengan pasien positif. Ada beberapa kriteria skrining awal di RSPI Suliati Saroso.

Jika tidak pernah kontak dengan pasien positif dan dinyatakan sehat, maka akan disarankan untuk pulang ke rumah.
Jika tidak pernah kontak namun mengalami gejala seperti batuk pilek yang tak membaik, maka petugas kesehatan menyarankan untuk mengunjungi dokter umum terlebih dahulu.
Jika pernah kontak dan tidak bergejala tapi masih ingin periksa, maka diarahkan menuju poli MCU (Medical Check Up).
Jika pernah kontak dan bergejala sedang, seperti batuk dan pilek, ada yang diarahkan ke spesialis paru ada juga yang ke poli MCU.
Setelah menunggu kira-kira 45 menit, tiba giliran saya untuk skrining awal. Setelah mengisi formulir, saya ditanyai ulang soal kondisi kesehatan dan kapan terakhir kali kontak dengan pasien positif. Di pos pemantauan, semua orang yang datang akan diperiksa suhunya. Saat diperiksa, suhu badan saya lumayan tinggi, 37,9 derajat celcius dan memiliki riwayat sesak.

Berbeda dengan beberapa ODP lainnya, saya tidak ke poli MCU namun diarahkan untuk pemeriksaan langsung di Poli UGD.

Formulir skrining 'virus corona' COVID-19 yang akan menentukan langkah pemeriksaan selanjutnya.Formulir skrining 'virus corona' COVID-19 yang akan menentukan langkah pemeriksaan selanjutnya. 

Tahap Kedua: Pemeriksaan
Sebelum masuk ke UGD, saya diberi tahu bahwa saat ini yang berada di ruangan tersebut telah resmi dinyatakan PDP atau Pasien dalam Pengawasan. Karena itu, saya dibekali masker sebelum masuk ke ruang UGD.

"Tinggal di mana? Serumah berapa orang?" tanya salah satu petugas medis di ruang UGD. Di ruangan tersebut memang ada beberapa orang yang juga tengah menunggu giliran pemeriksaan.

Seluruh nakes (tenaga kesehatan) di ruang UGD mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap untuk mengurangi paparan virus. Saya ditensi dan diperiksa oleh salah satu dokter jaga UGD. Agak menunggu lama sebelum diputuskan harus tes swab atau tidak oleh dokter.
https://kamumovie28.com/one-piece-episode-878-subtitle-indonesia/

Lockdown 15 Hari, Prancis Umumkan 'Perang' Lawan Virus Corona

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan lockdown 15 hari untuk mengatasi pandemi virus corona COVID-19. Segala bentuk aktivitas massal tidak diperbolehkan, termasuk jalan-jalan di luar rumah.
Macron mengimbau warga untuk tidak meninggalkan rumah. Bahkan untuk menemui seseorang, hanya boleh untuk alasan yang benar-benar perlu.

Perkecualian juga berlaku bagi yang tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah atau work from home. Juga untuk pasien yang mencari pertolongan medis, masih diizinkan untuk keluar rumah.

Perjalanan antarnegara Uni Eropa maupun non Uni Eropa akan dilarang selama 30 hari, mulai Selasa (17/3/2020).

"Kita sedang perang. Sebuah perang kesehatan, tentunya, tapi sebuah perang," kata Macron, dikutip dari The Local.

Pelanggaran atas karantina wilayah ini akan dikenali sanksi. Hingga saat ini dilaporkan lebih dari 5.400 kasus virus corona COVID-19 di Prancis, dengan kematian mencapai 127 kasus.

Menyusul Manila, Pulau Luzon Filipina 'Lockdown' Imbas Corona

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada Senin (16/3/2020) mengumumkan karantina wilayah untuk Luzon, pulau terbesar di negara tersebut. 'Lockdown' berlaku sampai 12 April.
"Berdasarkan studi lanjut terhadap tren dan situasi dunia, dan kebutuhan atas kewaspadaan ekstrem di masa seperti ini, saya simpulkan bahwa antisipasi yang lebih ketat adalah penting," kata Duterte, dikutip dari gmnanetwork, Selasa (17/3/2020).

Hingga kini, Filipina melaporkan 142 kasus virus corona COVID-19. Sebanyak 12 kasus di antaranya meninggal dunia.

"Kita tidak punya kemewahan untuk menunggu bahwa benar-benar ada kaitan penularan di suatu tempat. Saya tidak bisa menebak-nebak. Saya harus bertindak," tegasnya.

Pemerintah Filipina juga akan menerjunkan lebih banyak personel militer dan kepolisian untuk memperketat karantina wilayah di pulau tersebut. Tercatat ada lebih dari 50 jiwa yang tinggal di wilayah ini.

Pengalaman 'Tes Corona' di RSPI Sulianti Saroso, Prosedur dan Biayanya

Setelah pemerintah mengumumkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sebagai kasus 76 positif virus corona COVID-19, sontak banyak jurnalis menjadi khawatir terutama yang pernah kontak langsung dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
Bagaimana tidak, setelah status Menhub sebagai pasien positif diumumkan pada Sabtu (14/3/2020), semua orang yang pernah berinteraksi langsung, seketika menjadi ODP atau Orang dalam Pemantauan. Termasuk saya yang baru-baru ini mewawancarai Menhub Budi Karya.

Apakah semua ODP wajib melakukan pemeriksaan ke rumah sakit?

Sebenarnya tidak, namun karena saya dalam kurun waktu seminggu terakhir sempat batuk pilek ditambah demam juga ada riwayat kontak dengan pasien positif pada 2 Maret lalu, maka pada Senin (16/3/2020) pukul 09.00 WIB, saya berinisiatif untuk mengunjungi salah satu rumah sakit rujukan virus corona COVID-19 di bilangan Jakarta Utara, RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Setibanya di sana, ada beberapa alur yang harus dilalui oleh ODP yang memeriksakan diri.

Tahap Awal
Setibanya di RSPI Sulianti Saroso, saya diarahkan menuju POS PEMANTAUAN 24 JAM yang berada di dekat pintu masuk. Setibanya di sana, sudah ada sekitar 20 orang mengantre untuk diperiksa.

"Jangan batuk pilek langsung cek corona. Ini kan pada sehat, nggak usah cek. Kita nggak cek kalau memang masih sehat. Kalau nggak ada kontak dengan siapa-siapa tidak ada yang perlu dipantau," ujar salah satu tenaga medis di pos pemantauan kepada beberapa orang, mengingat saat itu makin banyak yang datang berbondong-bondong dan meminta 'tes corona'.
http://kamumovie28.com/hantu-jamu-gendong/

Detergen Bisa Rusak 'Bungkus' Virus Corona, Ini Maksudnya

Juru bicara pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. Terutama bagi yang sedang menjalani self-isolated agar tidak mencampurkan barang-barang pribadinya dengan orang lain, salah satunya adalah alat makan.
"Yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelope-nya, sangat rapuh jika terkena detergen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah, maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Detergen apa pun," ujar Yuri.

Dijelaskan, bungkus virus corona akan mudah hancur jika terkena detergen. Lantas sebenarnya apa sebenarnya yang dimaksud dengan bungkus virus corona?

Menurut Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio bungkus yang dimaksud merupakan dinding atau envelope virus yang terdiri dari lemak.

"Lemak itu kan mudah larut dalam sabun detergen, seperti lemak yang ada di tangan kita kalau itu dicuci pakai sabun kan bisa hilang," jelas Prof Amin kepada detikcom, Senin (16/3/2020).

"Nah itu prinsipnya sama kaya gitu, jadi karena komposisinya ada lemaknya sehingga si virus itu bisa mati kalau envelope-nya rusak dia otomatis akan rusak," pungkasnya.

Dikutip dari Cancer.gov, bungkus atau envelope virus merupakan lapisan atau selubung yang terbentuk dari membran plasma. Fungsinya untuk membantu virus bertahan hidup dan menginfeksi sel.

Lockdown 15 Hari, Prancis Umumkan 'Perang' Lawan Virus Corona

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan lockdown 15 hari untuk mengatasi pandemi virus corona COVID-19. Segala bentuk aktivitas massal tidak diperbolehkan, termasuk jalan-jalan di luar rumah.
Macron mengimbau warga untuk tidak meninggalkan rumah. Bahkan untuk menemui seseorang, hanya boleh untuk alasan yang benar-benar perlu.

Perkecualian juga berlaku bagi yang tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah atau work from home. Juga untuk pasien yang mencari pertolongan medis, masih diizinkan untuk keluar rumah.

Perjalanan antarnegara Uni Eropa maupun non Uni Eropa akan dilarang selama 30 hari, mulai Selasa (17/3/2020).

"Kita sedang perang. Sebuah perang kesehatan, tentunya, tapi sebuah perang," kata Macron, dikutip dari The Local.

Pelanggaran atas karantina wilayah ini akan dikenali sanksi. Hingga saat ini dilaporkan lebih dari 5.400 kasus virus corona COVID-19 di Prancis, dengan kematian mencapai 127 kasus.

Menyusul Manila, Pulau Luzon Filipina 'Lockdown' Imbas Corona

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada Senin (16/3/2020) mengumumkan karantina wilayah untuk Luzon, pulau terbesar di negara tersebut. 'Lockdown' berlaku sampai 12 April.
"Berdasarkan studi lanjut terhadap tren dan situasi dunia, dan kebutuhan atas kewaspadaan ekstrem di masa seperti ini, saya simpulkan bahwa antisipasi yang lebih ketat adalah penting," kata Duterte, dikutip dari gmnanetwork, Selasa (17/3/2020).

Hingga kini, Filipina melaporkan 142 kasus virus corona COVID-19. Sebanyak 12 kasus di antaranya meninggal dunia.

"Kita tidak punya kemewahan untuk menunggu bahwa benar-benar ada kaitan penularan di suatu tempat. Saya tidak bisa menebak-nebak. Saya harus bertindak," tegasnya.

Pemerintah Filipina juga akan menerjunkan lebih banyak personel militer dan kepolisian untuk memperketat karantina wilayah di pulau tersebut. Tercatat ada lebih dari 50 jiwa yang tinggal di wilayah ini.
http://kamumovie28.com/the-servant-2/

Soal Obat Malaria Klorokuin, IDI: Belum Ada Obat Khusus Virus Corona

Klorokuin fosfat sempat disebut dapat mengatasi virus corona COVID-19. Obat tersebut selama ini dikenal sebagai obat malaria.
Namun menurut dr Dyah Agustina Waluyo, Sekretaris Satgas Virus Corona COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), hingga saat ini belum terdapat obat yang spesifik untuk mengobati virus ini termasuk klorokuin.

"Belum ada obat khusus untuk virus ini. Semuanya diobati sesuai gejala. Demam diberi obat demam, pilek batuk diberi obat pilek batuk, kalau dia sampai gagal napas ya tentu pakai ventilator," ungkap dr Dyah di Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Tidak semua kasus positif corona menurutnya gawat, dan 80 sampai 90 persen kasus positif virus ini dinyatakan ringan. Isolasi di rumah adalah faktor penting untuk mencegah penyebarannya.

"Karena dia ringan, yang lebih berperan yaitu tadi isolasi di rumah. Pada saat bersama-sama sepakat senyap di rumah 14 hari di rumah kecuali petugas medis, (dengan begitu) tidak akan melonjak banyak," pungkasnya.

Detergen Bisa Rusak 'Bungkus' Virus Corona, Ini Maksudnya

Juru bicara pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. Terutama bagi yang sedang menjalani self-isolated agar tidak mencampurkan barang-barang pribadinya dengan orang lain, salah satunya adalah alat makan.
"Yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelope-nya, sangat rapuh jika terkena detergen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah, maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Detergen apa pun," ujar Yuri.

Dijelaskan, bungkus virus corona akan mudah hancur jika terkena detergen. Lantas sebenarnya apa sebenarnya yang dimaksud dengan bungkus virus corona?

Menurut Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio bungkus yang dimaksud merupakan dinding atau envelope virus yang terdiri dari lemak.

"Lemak itu kan mudah larut dalam sabun detergen, seperti lemak yang ada di tangan kita kalau itu dicuci pakai sabun kan bisa hilang," jelas Prof Amin kepada detikcom, Senin (16/3/2020).

"Nah itu prinsipnya sama kaya gitu, jadi karena komposisinya ada lemaknya sehingga si virus itu bisa mati kalau envelope-nya rusak dia otomatis akan rusak," pungkasnya.

Dikutip dari Cancer.gov, bungkus atau envelope virus merupakan lapisan atau selubung yang terbentuk dari membran plasma. Fungsinya untuk membantu virus bertahan hidup dan menginfeksi sel.

Lockdown 15 Hari, Prancis Umumkan 'Perang' Lawan Virus Corona

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan lockdown 15 hari untuk mengatasi pandemi virus corona COVID-19. Segala bentuk aktivitas massal tidak diperbolehkan, termasuk jalan-jalan di luar rumah.
Macron mengimbau warga untuk tidak meninggalkan rumah. Bahkan untuk menemui seseorang, hanya boleh untuk alasan yang benar-benar perlu.

Perkecualian juga berlaku bagi yang tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah atau work from home. Juga untuk pasien yang mencari pertolongan medis, masih diizinkan untuk keluar rumah.

Perjalanan antarnegara Uni Eropa maupun non Uni Eropa akan dilarang selama 30 hari, mulai Selasa (17/3/2020).

"Kita sedang perang. Sebuah perang kesehatan, tentunya, tapi sebuah perang," kata Macron, dikutip dari The Local.

Pelanggaran atas karantina wilayah ini akan dikenali sanksi. Hingga saat ini dilaporkan lebih dari 5.400 kasus virus corona COVID-19 di Prancis, dengan kematian mencapai 127 kasus.
http://kamumovie28.com/mat-moto-otai/

Viral Bentuk Virus Corona Setelah Diperbesar 2.600 Kali, Ini Faktanya

Di media sosial viral gambar yang diklaim bentuk virus corona COVID-19 setelah diperbesar 2.600 kali. Dikatakan virus memiliki bentuk yang mirip seperti tupai.
"Konon gambar mahluk korona itu tertangkap kamera dan di zoom atau diperbesar 2600 × dan hasilnya seperti di bawah ini. semoga Allah melindungi kita semua aamiin," tulis satu pengguna Facebook yang turut membagikan gambar.

Penelusuran detikcom dengan aplikasi verivikasi InVID menemukan bahwa gambar serupa juga dibagikan oleh pengguna media sosial Twitter @helios_en pada 26 Februari 2020 lalu. Hanya saja dalam keterangannya disebut gambar menunjukkan kumbang weevils dari keluarga Curculionoidea.

"Serangga ini ukurannya kecil, kurang dari 6 milimeter (4 inci) dan herbivora. Makanan kesukaannya, antara lain tepung, oat, barley, dan sereal sarapan," tulis Helios.

Dikutip dari enskilopedia Britannica, kumbang weevil memiliki ciri khas 'sungut' panjang yang dipakai untuk membuat lubang tempat bertelur. Kumbang weevil dianggap sebagai hama karena memakan tumbuhan seperti padi dan gandum.

Enskilopedia sama sekali tidak menyebut ada hubungan antara kumbang weevil dengan virus corona. Dengan demikian bisa dipastikan bahwa gambar yang beredar adalah hoax aliat palsu.

Soal Obat Malaria Klorokuin, IDI: Belum Ada Obat Khusus Virus Corona

Klorokuin fosfat sempat disebut dapat mengatasi virus corona COVID-19. Obat tersebut selama ini dikenal sebagai obat malaria.
Namun menurut dr Dyah Agustina Waluyo, Sekretaris Satgas Virus Corona COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), hingga saat ini belum terdapat obat yang spesifik untuk mengobati virus ini termasuk klorokuin.

"Belum ada obat khusus untuk virus ini. Semuanya diobati sesuai gejala. Demam diberi obat demam, pilek batuk diberi obat pilek batuk, kalau dia sampai gagal napas ya tentu pakai ventilator," ungkap dr Dyah di Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Tidak semua kasus positif corona menurutnya gawat, dan 80 sampai 90 persen kasus positif virus ini dinyatakan ringan. Isolasi di rumah adalah faktor penting untuk mencegah penyebarannya.

"Karena dia ringan, yang lebih berperan yaitu tadi isolasi di rumah. Pada saat bersama-sama sepakat senyap di rumah 14 hari di rumah kecuali petugas medis, (dengan begitu) tidak akan melonjak banyak," pungkasnya.

Detergen Bisa Rusak 'Bungkus' Virus Corona, Ini Maksudnya

Juru bicara pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. Terutama bagi yang sedang menjalani self-isolated agar tidak mencampurkan barang-barang pribadinya dengan orang lain, salah satunya adalah alat makan.
"Yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelope-nya, sangat rapuh jika terkena detergen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah, maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Detergen apa pun," ujar Yuri.

Dijelaskan, bungkus virus corona akan mudah hancur jika terkena detergen. Lantas sebenarnya apa sebenarnya yang dimaksud dengan bungkus virus corona?

Menurut Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio bungkus yang dimaksud merupakan dinding atau envelope virus yang terdiri dari lemak.

"Lemak itu kan mudah larut dalam sabun detergen, seperti lemak yang ada di tangan kita kalau itu dicuci pakai sabun kan bisa hilang," jelas Prof Amin kepada detikcom, Senin (16/3/2020).

"Nah itu prinsipnya sama kaya gitu, jadi karena komposisinya ada lemaknya sehingga si virus itu bisa mati kalau envelope-nya rusak dia otomatis akan rusak," pungkasnya.

Dikutip dari Cancer.gov, bungkus atau envelope virus merupakan lapisan atau selubung yang terbentuk dari membran plasma. Fungsinya untuk membantu virus bertahan hidup dan menginfeksi sel.
http://kamumovie28.com/bangkitnya-suster-gepeng/

Berbagai Versi Cara Membuat Hand Sanitizer, Ada yang Standar WHO

 Merebaknya virus corona COVID-19 di Indonesia membuat hand sanitizer laku keras di pasaran. Produk kebersihan ini mengalami kelangkaan dan sulit dicari.
Meski cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lebih disarankan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk mencegah penularan virus corona, hand sanitizer tetap menjadi pilihan oleh banyak orang, karena dinilai lebih praktis dan bisa di bawa kemana-mana.

Bagi yang ingin membuat hand sanitizer sendiri, berikut ini beberapa cara yang bisa dicoba.

CARA 1:
(Dibagikan oleh WHO)

Terdapat dua formula hand sanitizer yang dibagikan oleh WHO yaitu:

Formula 1:
Etanol 96 persen, 8.333 ml
Hidrogen peroksida 3 persen, 417 ml
Gliserol 98 persen, 145 ml
Air distilasi atau air matang yang sudah didinginkan
Formula 2:
Isopropil alkohol 99,8 persen, 7.515 ml
Hidrogen peroksida 3 persen, 417 ml
Gliserol 98 persen, 145 ml
Air distilasi atau air matang yang sudah didinginkan
Cara membuat:
Masukan etanol atau isopropil ke dalam wadah botol atau jerigen.
Campurkan hidrogen peroksida yang telah diukur sebelumnya.
Tambahkan gliserol dan air matang.
Apabila semua telah tercampur, tutup botol atau jerigen agar kandungan alkohol di dalamnya tidak menguap.
Kocok perlahan botol atau jerigen agar semua bahan tercampur dengan merata.

CARA 2:
(Dibagikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI)

Bahan-bahan yang digunakan:
Air (50 ml)
Karbomer (1 sendok teh)
Etanol (etil alkohol) 95 persen (200 ml)
Propylene glycol (33 ml)
Triethanolamine (3 tetes)
Peralatan yang dibutuhkan:
Beaker glass atau panci
Pengaduk
Kompor
Cara membuat:
Campur air sebagai pelarut dengan propilen glikol sebagai pengembang.
Aduk sambil masukkan karbomer sebagai pengental, sambil dipanaskan dengan suhu 90 derajat celcius.
Butuh waktu sekitar 20 menit sampai semua bahan terlarut sempurna.
Teteskan trietanolamin sebagai pembentuk gel. Saat gel sudah terbentuk, kompor dimatikan.
Tambahkan etanol 95 persen sebagai antiseptik TANPA pemanasan. Pastikan tidak ada api saat mencampur etanol karena bahan ini mudah terbakar.
Aduk selama kurang lebih 15 menit.
Hand sanitizer dengan kadar etanol 63 persen siap digunakan.

CARA 3:
(Dibagikan oleh Fakultas Farmasi Universitas Surabaya/Ubaya)

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
Lidah buaya
Alkohol konsentrat 70 persen
Gliserol
Cara membuat:
Kupas lidah buaya, cuci dengan air mengalir untuk menghilangkan lendir. Blender dengan air, lalu saring dan ambil airnya.
Tambahkan air, alkohol sebagai antiseptik dan glycerol sebagai pelembab.

CARA 4:
(Dibagikan oleh Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar)

Bahan-bahan yang digunakan:
Alkohol 70 persen
Aloe vera atau lidah buaya
Essential oil
Cara membuat:
Campur alkohol dengan lidah buaya.
Tambahkan ekstrak kulit jeruk dan essential oil sebagai pewangi.

Viral Bentuk Virus Corona Setelah Diperbesar 2.600 Kali, Ini Faktanya

Di media sosial viral gambar yang diklaim bentuk virus corona COVID-19 setelah diperbesar 2.600 kali. Dikatakan virus memiliki bentuk yang mirip seperti tupai.
"Konon gambar mahluk korona itu tertangkap kamera dan di zoom atau diperbesar 2600 × dan hasilnya seperti di bawah ini. semoga Allah melindungi kita semua aamiin," tulis satu pengguna Facebook yang turut membagikan gambar.

Penelusuran detikcom dengan aplikasi verivikasi InVID menemukan bahwa gambar serupa juga dibagikan oleh pengguna media sosial Twitter @helios_en pada 26 Februari 2020 lalu. Hanya saja dalam keterangannya disebut gambar menunjukkan kumbang weevils dari keluarga Curculionoidea.

"Serangga ini ukurannya kecil, kurang dari 6 milimeter (4 inci) dan herbivora. Makanan kesukaannya, antara lain tepung, oat, barley, dan sereal sarapan," tulis Helios.

Dikutip dari enskilopedia Britannica, kumbang weevil memiliki ciri khas 'sungut' panjang yang dipakai untuk membuat lubang tempat bertelur. Kumbang weevil dianggap sebagai hama karena memakan tumbuhan seperti padi dan gandum.

Enskilopedia sama sekali tidak menyebut ada hubungan antara kumbang weevil dengan virus corona. Dengan demikian bisa dipastikan bahwa gambar yang beredar adalah hoax aliat palsu.
http://kamumovie28.com/haunted-universities/