Kamis, 27 Agustus 2020

Mengenal Rachel Nathani, Pengusaha Sukses yang Coba Bisnis Skincare Lokal

Nama Rachel Nathani mungkin tidak terlalu akrab di telinga banyak orang. Nyatanya dia adalah entrepreneur atau pengusaha yang mendirikan sejumlah usaha sukses. Di antaranya agensi Label Ideas, restoran Fedweell (bersama Laura Basuki dan chef Renatta) dan restoran makanan sehat Berrywell.
Rachel yang merupakan putri dari industrialis Sunnil Nathani dan Raveena Nathani ini sudah mencoba jadi entrepenuer di usia muda. Rachel menempuh pendidikan di Jakarta International School dan melanjutkan ke Parsons School of Design pada 2008. Setelah lulus, Rachel kembali melanjutkan pendidikan S-2 di London Business School dengan mengambil jurusan program branding. Saat ini, Rachel tengah berfokus pada usaha barunya yang bergerak di bidang kecantikan.

Sebelum memulai usaha di bidang kecantikan kulit yang diberi nama Dew It, Rachel Nathani mengaku sudah memiliki beberapa usaha lainnya. Bisnis pertama Rachel adalah agensi Label Ideas. Saat itu dia masih berusia sekitar 22 tahun. Lalu saat usianya menginjak 24 tahun, Rachel mulai mencoba berinvestasi dengan menggunakan uangnya sendiri, hasil dari usaha pertamanya tersebut.

"Agensi itu masih berjalan tapi pas aku mulai riset tentang Dew It, karena aku punya passion sendiri tentang skincare, jadi aku sudah meninggalkan Label Ideas dengan 4 manajer. Jadi 4 manajer ini yang sekarang manage label ideas. Mereka sudah di sana sama saya sejak lama, mungkin sejak 2013 atau 2014. Jadi aku sudah hand over tapi aku tetap watch and talk to the client sometimes. Tapi aku sekarang fokusnya di Dew It," jelas Rachel Nathani ketika diwawancara oleh Wolipop pada Senin (24/8/2020).

Rachel mengaku bahwa dirinya memang senang berbisnis dan menyibukkan diri. Selain mengurus bisnisnya sendiri, dia pun sering membantu suaminya, pengusaha Amrit Lakhiani, dalam hal marketing dan branding.

"Saya pun dulu sering membantu suami saya sebelum Dew It. Dia punya farm dan aku sering bantu kasih tips untuk marketing dan lain-lain. Jadi aku memang sangat antusias dengan bisnis, especially the marketing and branding, karena dulu yang aku mulai itu branding agency," ujar Rachel Nathani yang mendirikan agensi Label Ideas pada 2013.

Sementara untuk dunia kecantikan sendiri Rachel Nathani atau yang juga dikenal dengan nama Rachel Lakhiani mengaku masih baru. Namun dia memang sudah menyukai dunia kecantikan sejak kecil. Hanya saja kali ini Rachel merasa ingin lebih mendalaminya dan membantu memecahkan masalah para wanita untuk merawat kulit tubuhnya. Itulah mengapa dia memutuskan untuk berbisnis di dunia kecantikan dengan mengeluarkan beberapa produk perawatan kulit tubuh pertama di Indonesia yang mengusung tema hands-free atau tidak perlu menggunakan tangan secara langsung.

"Sebenarnya aku learn on the go sih. it was a bit scarry in the beginning. Aku sempat nervous, oh my God aku bisa launching ini nggak. Soalnya aku belum ada experience sama sekali. Tapi belajar dengan involve myself in picking the ingredients, picking the packaging, use my own experience, and also aku juga sempat belajar online," jelas Rachel.

Rachel mengaku tidak memiliki latar belakang pendidikan khusus di bidang kecantikan. Kebanyakan dipelajarinya melalui pengalamannya sendiri dan dengan mengikuti kelas-kelas online. Walaupun demikian, wanita 29 tahun itu yakin akan kemampuan yang dimilikinya. Dan ide awal dari bisnis kecantikan yang saat ini baru dimulainya itu pun melalui masalah yang dihadapinya sendiri.

"Awalnya aku mulai frustasi dengan cari-cari produk untuk diri sendiri yang memang bisa membantu my body tapi I'm so busy. At that time I was taking care of the agency, baru melahirkan, breasfeeding. I have so many things to do," jelas Rachel yang merupakan satu anak itu.

Banyaknya rutinitas kegiatan yang dilakukan oleh Rachel saat itu membuatnya mendambakan produk perawatan kulit yang bisa dengan mudah digunakan dan tanpa membuat tangannya terasa lengket. Akhirnya terciptalah Dew It.

Proses yang dijalani Rachel Nathani sampai berhasil merilis Dew It juga tidaklah mudah. Dia mengaku perlu mengevaluasi produknya itu sampai tujuh hingga 10 kali sebelum yakin bahwa produk tersebut sudah memenuhi standar. Tak hanya itu saja, bagian tersulit menurutnya adalah ketika harus memilih kandungan produk dan juga kemasannya. Sebelum dipasarkan ke publik, Rachel Nathani pun menguji produk perawatan kulitnya itu kepada 30 orang wanita untuk memastikan aman dipakai di semua jenis kulit.

Sempat mengalami berbagai kendala, Rachel mengaku sempat ingin menyerah membangun bisnis skincare lokal pertamanya. Namun dia berhasil melaluinya.

"Ada banyak momen yang mungkin saya sendiri mau give up karena ingredientsnya nggak cocok-cocok, atau packagingnya susah dicari. Sampai Jakarta pun packagingnya nggak bisa keluar. There's so many issues and many times I wanna give up but ini semua datang dari diri sendiri," jelas Rachel Nathani.
https://nonton08.com/2012-ice-age/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar