Minggu, 03 Mei 2020

3 Buah Kaya Air, Bantu Tetap Terhidrasi Selama Puasa

Memastikan tubuh tetap terhidrasi merupakan salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh tetap terjaga. Pada saat berpuasa di bulan Ramadhan, menghidrasi tubuh bisa dilakukan pada saat sahur dan berbuka.
Selain dengan minum air mineral, agar tubuh tetap terhidrasi juga bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi buah yang kaya akan air. Dilansir dari NDTV, mengonsumsi 3 buah kaya akan air berikut bisa membantu tubuh terhindar dari dehidrasi.

1. Semangka
Anda bisa mengonsumsi semangka dan menjadikannya cemilan saat berbuka maupun makanan pencuci mulut setelah makan malam. Semangka merupakan salah satu buah yang paling kaya akan air dan dapat membuat hari Anda selalu terhidrasi.

2. Melon
Buah melon juga merupakan buah yang kaya akan air. Menikmati buah melon secara langsung ketika sahur dan berbuka selain bisa membantu memenuhi cairan tubuh, juga dapat mengatur tekanan darah Anda.

3. Anggur
Anggur sebenarnya buah yang sangat baik untuk kesehatan jantung, namun kandungan air yang banyak di dalamnya juga dapat membuat anggur menjadi camilan pencuci mulut yang bisa membantu proses hidrasi tubuh.

Itulah ketiga buah kaya air yang bisa membantu Anda terhidrasi sepanjang hari selama bulan Ramadhan. Bisa dikonsumsi langsung maupun dijadikan olahan seperti manisan, jus, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan buah-buahan segar Anda cukup memesannya secara online melalui fitur Groceries pada aplikasi Grab. Groceries menyediakan berbagai macam buah segar dari supermarket pilihan di Indonesia.

Tinggal pesan dari rumah, mitra pengantar Grab akan membawa buah segar pesanan Anda sampai ke depan rumah.

Bisakah Masker Scuba Tangkal Corona? Ini Catatan Dokter Paru

Masker scuba sangat populer belakangan ini, terutama sejak pemerintah dan organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan pemakaian masker kain untuk mencegah virus Corona COVID-19. Selain murah, jenis masker ini juga dinilai nyaman karena bisa melar alias stretch mengikuti bentuk wajah.
Tapi karena tipis dan hanya selapis, apakah cukup aman untuk menangkal virus Corona? Dokter paru dari Omni Hospitals Pulomas dr Frans Abednego Barus, SpP, mengatakan, kemampuan proteksi masker semacam ini memang terbatas.

"Tingkat keamanan tetap di bawah masker standar bedah maupun N95," katanya saat dihubungi detikcom, Minggu (3/5/2020).

Faktanya, tidak semua orang mengenakan masker dalam kesehariannya untuk perlindungan semata. Beberapa orang memakai masker lebih untuk memenuhi peraturan terkait PSBB (pembatasan sosial berskala besar), misalnya saat hendak memasuki pusat perbelanjaan.

Dalam pencegahan virus Corona, penggunaan masker kain saat beraktivitas di luar rumah juga harus diikuti dengan physical distancing atau jaga jarak aman sekitar 1-2 meter dan cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Asal anjuran-anjuran lainnya juga diikuti, dr Frans menilai masker scuba aman-aman saja digunakan.

"Nggak masalah asal jarak tetap jaga," tegasnya.

Masker scuba merupakan sebutan untuk masker kain dari bahan 'scuba' atau neophrene (polychloroprene), yang belakangan ini banyak sekali dijual di pasaran. Sebelum populer dipakai untuk masker, bahan neophrene banyak dipakai sebagai bahan untuk membuat pakaian penyelam scuba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar